Chapter 5: Sorting

2.7K 327 12
                                    

Pembicaraan berlanjut hingga seseorang memberi tahu mereka bahwa kereta akan segera sampai, dan mereka harus berganti pakaian. Esme memasukkan Jasper ke kandang dan memberikannya snack supaya dia bisa tenang. Tidak lupa Esme mengambil payung lipat dari tasnya karena dia melihat sepertinya akan hujan.

Esme menuruni kereta Bersama dengan ketiga temannya, saat ini hari telah berubah menjadi malam dan gerimis ringan turun di atas kepalanya, Esme menaikkan tudung jubahnya dan membuka payung lipat di tangannya untuk melindungi dirinya dari hujan.

"Siswa tahun pertama, siswa baru datang kesini!" suara keras terdengar di seluruh peron. Sesosok laki-laki tinggi dan besar membawa lampu minyak berdiri di sisi lain peron. Esme berjalan bersama anak-anak tahun pertama kearah laki-laki itu.

Setelah beberapa saat, sekumpulan anak tahun berkumpul di depan laki-laki tersebut. "Semua sudah disini ? Sekarang ikuti, hati-hati semua. Perhatikan langkah kalian!"

Rombongan mulai bergerak. Jalan yang dilalui becek dan tidak nyaman, ditambah hujan mulai bertambah kencang, angin dingin menerpa seluruh murid. Siswa lain mulai bergetar akibat dingin dan hujan. Jalan yang basah karna hujan membuat seragam dan sepatu kotor. Meski Esme telah menggunakan payung tetapi jubanya masih terkena air hujan dan lumpur terlebih lagi sepatunya yang juga terkena lumpur kotor. Esme hanya bisa merapatkan diri dengan jubahnya, memegang payungnya dengan erat dan berjalan hati-hati untuk tidak terpeleset dan mengotori seluruh tubuhnya.

"Cepat, jangan sampai tertinggal, Kita akan sampai di perahu segera!" Esme menatap kedepan dan terlihat danau dan kastil Hogwarts yang megah. Langit malam dan lampu dari kastil Hogwarts memantul di danau. Suasananya, sungguh sangat indah untuk dilihat. Dalam tanda kutip 'Hanya untuk Dilihat' bukan untuk di rasakan, udara yang berhembus karena hujan sungguh sangat dingin. Esme merasakan tubuhnya mulai mendingin karenanya.

"Semuanya, perhatian, perahu hanya diisi empat orang! Dengar, empat orang tidak lebih." Teriak laki-laki di depan. Esme memikirkan adegan di film Harry Potter. Kalau tidak salah, seharusnya lelaki pengantar ini bernama Hagrid yang sekaligus penjaga lahan perburuan atau Hutan Terlarang.

"Esme!" Esme melihat Angelina, Alicia, dan Shanna. Esme memutuskan untuk naik perahu Bersama mereka.

"Kamu membawa payung" seru Shanna bahagia.

Esme meletakkan payungnya di tengah sehingga semua orang bisa merapat ke tengah untuk berteduh.

Ketika empat orang telah naik, perahu perlahan bergerak mengikuti perahu Hagrid yang telah bergerak dahulu. Dari perahu, kastil Hogwarts yang megah terlihat sangat indah. Ketiga temannya juga terpana melihat kastil besar itu.

Mengapa siswa tahun pertama harus menaiki perahu untuk menuju ke Hogwarts ? Alasannya adalah karena ini cara keempat pendiri menemukan Hogwarts. Upacara ini diturunkan selama turun temurun untuk mengingatkan siswa rasa semangat para pendiri.

Makna yang sangat dalam tetapi akan lebih baik jika di lakukan tanpa hujan. Karena semua orang akan menggigil saat hujan dan tidak mengetahui esensi ini dengan baik.

Perlahan Perahu mendekati dermaga kecil di dekat Kastil. Ketika berhasil turun dari perahu, Esme tanpa sadar melihat Ketiga temannya yang basah dan menggigil.

"Kalian baik-baik saja ?" tanya Esme khawatir

"Kami hanya kedinginan. Sebaiknya cepat" Alicia memeras air di ujung jubahnya.

"aku ingin mandi air hangat dan tidur." Shanna menggosok tubuhnya

Angelina memperhatikan jubah kering milik Esme. "Jubahmu sepertinya tidak begitu basah"

"aku sudah menggunakan payung sebelum naik ke kapal."

"Seharusnya aku mengikutimu tadi" Jerit Shanna kesal.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang