Chapter 127: Pretend

626 98 2
                                    

Esme langsung kembali ke asrama begitu selesai mengantar Profesor Sprout dan Lockhart ke rumah sakit sekolah. Dia tidak tinggal lebih lama karena harus bersiap untuk hari pertama sekolahnya. Jadi dia buru-buru menggendong Jasper dan kembali ke kamar.

Kebetulan dia tiba saat ketiga temannya sudah bangun dan mengganti baju mereka bersiap untuk sarapan.

"Apa kamu membawa Jasper untuk berjalan ?" tanya Angelina melihat Esme menggendong Jasper.

"Um, aku akan membawanya untuk mencuci kakinya dulu." Kata Esme mengambil sabun kucing milik Jasper. "Kalian bisa turun dulu, aku akan menyusul nanti."

"Baiklah kami akan mengambilkan kentang tumbuk untukmu." kata Alicia mengingat preferensi Esme yang menyukai kentang tumbuk entah kenapa.

Esme pergi dan mencuci keempat kaki Jasper dengan cepat, Dia juga membersihkan perut Jasper yang juga terkena kotoran saat mereka pergi ke luar sekolah.

Jasper sudah biasa dengan rutinitas ini, bahkan Key juga sering memandikannya sehabis keluar dari rumah. Begitu selesai, Esme mengeringkannya dengan handuk sebelum mengeringkannya lagi nanti di kamar dengan sihir.

Angelina, Alicia dan Shanna sudah pergi lebih dulu. Melihat waktu yang sudah hampir pukul 7, Esme mempercepat pergerakannya. Dia mengayunkan tongkat sihir pada buku-buku yang belum masuk ke tasnya. Laul mengayunkan tongkat sihirnya pada Jasper agak kering sepenuhnya.

Sementara barang-barang Esme berterbangan dan masuk ke dalam tasnya, Esme mengganti baju seragamnya dengan cepat. Saat Esme selesai, tasnya sudah siap, Jasper sudah kering dan tinggal kasur yang masih agak berantakan. Tapi terakhir dia mengayunkan tongkatnya lagi kearah kasurnya dan kasur ketiga temannya agar kembali rapi sebelum pergi menuju Aula Besar.

Aula besar sudah ramai, banyak panci bubur, ikan panggang, roti panggang, telur dan daging asap. Juga ada teko susu, teh dan juga air yang memiliki warna yang berbeda di atas meja. Tapi sayangnya langit buatan di langit-langit aula terlihat suram dengan awan gelapnya.

Esme menghampir ketiga temannya yang duduk bersama dengan Fred, George, dan Lee Jordan. Di dekat mereka Esme juga melihat Harry, Ron, dan Hermione yang duduk sarapan bersama.

"Pagi!" sapa Esme sambil membanting tasnya ke sebelah tempat duduknya.

"Pagi Esme!" sapa bersamaan Fred, George, dan Lee Jordan.

Seperti kata Alicia sebelumnya, ada sepiring ekstra kentang tumbuk di mejanya. Seharusnya tidak ada kentang tumbuk dalam menu di pagi hari, tapi Esme selalu memilikinya secara khusus entah bagaimana.

Angelina, Alicia dan Shanna memandang Esme dengan intens sambil bertukar pandang. Esme yang mulai menyendok bubur dari panci melihat ketiga temannya memandangnya dengan aneh.

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan ?" tanya Angelina dengan wajah menahan senyum.

Esme menaikkan alisnya kebingungan. "Maksudnya ?" Tanya Esme sambil mengoleskan selai strawberry di atas roti panggangnya.

"Maksudnya adalah, kenapa pagi ini tiba-tiba Gryffindor memiliki 12 poin ekstra bahkan sebelum pelajaran dimulai." kata Alicia dengan senyum geli.

Esme mengerutkan kening tidak mengingat adanya perubahan saat masuk ke pintu aula besar. "Benarkah ?"

Ketiganya mengangguk beserta dengan Fred, George, dan Lee Jordan. Esme mengingat kejadian di pagi hari, poin tersebut berasal dari Profesor Sprout yang baik hati memberikan poin. Tapi untuk menghindari kecurigaan dan masalah, lebih baik tidak mengakui hal tersebut.

"Memang jika poin bertambah itu akan ada hubungannya denganku ?" tanya Esme mulai memakan roti panggangnya sambil menyendok kentang tumbuk dengan tangan lainnya.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang