Raphael memimpin Esme dan Evrard memasuki pasar gelap di Arvika. Suasana sangat ramai dan banyak orang-orang yang terlihat misterius dalam sekali lihat.
Karenanya, Raphael meminta Esme untuk menggunakan masker dan menaikkan tudung jaketnya untuk berjaga-jaga. Raphael berjalan di depan dan Evrard berjalan di belakang Esme, formasi ini secara alami terbentuk begitu mereka melihat lingkungan ramai di pasar gelap.
Pertama kali Esme datang ke pasar gelap, tentu saja dia sangat tertarik dan melihat banyak sekali hewan hingga bagian-bagian ramuan yang dijual secara ilegal disini.
Selain produk sihir, disini juga banyak sekali senjata seperti tombak, pisau, pedang, hingga armor. Esme sedikit tidak mengerti mengapa benda-benda ini berada disini. Tapi mereka terus melangkah menelusuri pasar gelap.
Karena meski mereka datang ke sana, mereka tidak tau apa yang sebenarnya mereka cari. Jadi Esme mengusulkan untuk mencari sambil melihat-lihat pasar gelap sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan.
Sebuah toko buku menarik perhatian Esme, dia membujuk Raphael untuk menemaninya memasuki toko.
Toko buku ini terlihat seperti toko buku di Diagon Alley. Banyak buku yang di pajang di lemari dan terlihat seperti buku-buku tua. Ketika mereka masuk, penjaga toko hanya melirik mereka dan kembali sibuk dengan urusannya.
Jadi Esme berkeliling di toko buku untuk sementara waktu untuk melihat-lihat buku-buku yang ada di toko. Esme menemukan sebuah buku mengenai alchemy yang telihat cukup tua. Jadi dia membolak-balik buku untuk sementara waktu.
Konten buku ini cukup membuatnya terkejut. Karena beberapa benda yang sulit untuk di temukan di pasaran, terdapat di buku ini, lengkap dengan cara dan proses pembuatannya.
Tentu saja Esme tidak akan menyia-nyiakan buku ini meski dia sedikit kesulitan untuk membaca bahasa di buku ini. Dia membawanya dan melihat-lihat buku lain.
Dia menemukan beberapa buku lain tentang ramuan yang cukup berguna baginya. Jadi dia membawa serta buku tersebut dan membawanya ke meja tempat penjaga toko buku berada.
Ketika penjaga toko buku mendengar suara benda di letakkan di meja, dia mengangkat kepala dan menatap Esme.
"finns det något jag kan hjälpa till?" tanyanya.
Esme sedikit mengerutkan kening. "Membeli. Uang." Esme menggunakan bahwa Inggris singkat untuk menjelaskan maksudnya.
Laki-laki penjaga itu melirik dua buku di meja lalu menunjukkan tanda lima dengan tangannya. Esme mengangguk lalu memberikannya uang.
Raphael yang menunggu Esme melihat-lihat bertanya, "Sudah selesai ?"
Esme mengangguk. "Banyak barang yang bagus disini." komentar Esme.
"Kalau begitu mari kita segera melihat yang lain," ajak Raphael membawa Esme keluar dari toko dan menghampiri Evrard yang menunggu di depan toko sambil mengamati sekitar.
"Tempat ini menjadi semakin ramai." bisik Evrard pada mereka begitu mereka datang menghampiri sambil mengamati sekitar
Esme yang mendengar mengedarkan padangan dan melihat bahwa memang banyak orang yang datang seiring semakin waktu beranjak menuju malam.
"Esme," panggil Raphael. "Jangan berlarian, dan pastikan kamu terus berpegangan pada kami."
Tentu saja dia akan menurut karena ada kemungkinan mereka akan terpisah di keramaian. Jadi dia memegang tangan Raphael dan ujung baju Evrard.
Raphael membawa mereka kejalanan untuk kembali mencari petunjuk lain. Tujuan mereka adalah untuk menemukan beberapa spesies yang seharusnya ilegal disini atau barang yang mengarah pada organisasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanficEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...