Chapter 179: Secrets Unveiled at Dawn

116 26 4
                                    

Bambam....Bambam.... After Long hiatus...Author kembali yeah... :D 

Semoga memuaskan kerinduannya dan hutang Author karena lama tidak update. Bom Update yang akhirnya bisa di kirimkan...

Enjoy Guys. Happy Reading :D

Esme datang lebih awal untuk sarapan di Aula Besar bersama teman-temannya. Rasa masakan lebih enak ketika dia dateng lebih awal karena masih panas. Sarapan pagi ini sangat enak. Hampir sebagiannya adalah favorite Esme. Jadi Esme sangat menikmati sarapannya tanpa merasakan banyak hal. 

Di meja Gryffindor sangatlah ramai ketika hari mulai siang. Tetapi meja tempat Esme duduk cukup aman dari serangan para murid yang sedang mulai bergairah tentang pertandingan. Saat Esme mulai menikmati soupnya, teman-temannya datang. 

Angelina dan Alicia tidak sampai ke mejanya karena di tahan oleh anak-anak Gryffindor dan dari asrama lainnya yang bersemangat. Sementara Shanna sampai dengan kepala sambil menggelengkan kepala. 

"Mereka sedang sangat bersemangat!" Shanna menghela nafas. 

Esme hanya bisa tertawa pelan. "Makanlah, hari ini kita butuh tenaga lebih untuk melawan gelombang semangat anak-anak ini."

Shanna mengangguk dan mulai mengambil makanan. 

Tiba-tiba suara sorakan meningkat, Esme dan Shanna mengangkat kepala dan melihat Harry datang dengan sorakkan para murid yang ingin melihat Slytherin kalah.

Setelah beberapa kali tatapan, Esme dan Shanna kembali fokus dengan makanan di depannya. 

"Haruskah aku mengamankan tempat duduk seperti biasa ?" tanya Shanna pada Esme.

Esme mengangguk. "Aku akan pergi bersamamu."

Ahanna tampak kaget mendengar Esme tidak mampir ke ruang ganti seperti biasa. "Kamu tidak ke ruang ganti lebih dulu ?"

Esme menggelengkan kepala. "Aku rasa tidak perlu, mari pergi lebih awal. Key sudah menyiapkan beberapa camilan untuk pertandingan kali ini." 

Shanna semakin menampilkan wajah tidak yakin. "Apakah menurutmu kita masih bisa memakan sesuatu di tengah-tengah keramaian di tribun ?"

Esme tertawa pelan. "Ini hanya beberapa kacang panggang,"

Shanna sedikit lega mendengar camilan yang Esme bawa bukanlah kue atau sejenisnya. Tapi dia tidak yakin dirinya bisa makan dengan tenang ketika melihat pertandingan nanti.

Esme yang sudah selesai makan menatap jam tangannya, melihat waktu masih cukup awal, Esme berencana datang lebih awal. 

"Haruskan kita jalan-jalan santai ?" tanya Esme pada Shanna yang masih makan. 

"Ide bagus." kata Shanna. "Aku mulai stress dengan tugas dan agenda belajar kita."

Esme hanya tersenyum dan menunggu Shanna menyelesaikan sarapannya. Lalu keduanya membelah kerumunan Siswa yang bersemangat keluar dari aula Besar menuju halaman sekolah. 

"Tidakkah menurutmu, musim semi kali ini lebih dingin dari biasanya ?" tanya Shanna pada Esme sambil mengusap tangannya kedinginan.

"Aku rasa ini juga karna efek Dementor." kata Esme sambil melihat kearah hutan terlarang. "Meski mereka jauh dari sini, tapi aku rasa efek dari Dementor seperti menambah dingin musim semi ini."

"Benar juga, sepertinya larangan murid keluar dari sekolah masih berlaku." kata Shanna. "Kapan sebenarnya ini akan berakhir, tidak mungkin ini akan terus terjadi sampai tahun ajaran baru kan ?"

"Tentu saja tidak." kata Esme dengan santai. "Seharusnya sebelum tahun ajaran tahun ini berakhir, para dementor itu akan segera pergi."

Shanna menatap Esme dengan bingung. "Maksudmu, Black akan segera tertangkap ?"

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang