Di Awal minggu, Esme pergi ke stasiun untuk kembali ke Hogwarts. Cuaca masih dingin, Esme membawa banyak jajanan dari Key untuk di bagikan pada teman-temannya saat mereka naik di kereta.
Mereka saling bercerita sekaligus membagikan oleh-oleh yang mereka bawa. Esme seperti biasa hanya membawa banyak makanan tetapi tidak dengan barang lainnya.
"Bagaimana Natal kalian ?" tanya Esme sambil mengelus kepala Jasper yang duduk di pangkuannya.
"Sama seperti tahun lalu, hanya saja tahun ini hadiahku sedikit lebih baik." kata Angelina sedikit mengeluhkan tentang hadiahnya. "Mungkin hadiah darimu adalah satu-satunya hadiah yang layak untuk di sebut hadiah."
"Kalau begitu aku masih cukup beruntung, aku dan keluargaku pergi untuk mengunjungi pasar Natal, sangat menyenangkan." Shanna yang tinggal di dunia Muggle jelas punya banyak hal yang lebih menarik untuk dilakukan.
"Aku pergi ke Diagon Alley, meski masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setidaknya aku tidak harus berada di rumah untuk mengadakan Natal." kata Alicia merasa dia cukup beruntung. "Bagaimana denganmu Esme? Apakah kamu kembali ke Perancis ?"
"Tidak, aku hanya makan malam dengan ayah dan kakakku di rumah. Lalu menghabiskan waktuku untuk membaca buku." Esme menjawab dengan tenang
Ketiga teman Esme langsung menatapnya dengan tatapan sedih dan kasihan karena Esme masih belajar di hari liburnya. Setidaknya mereka masih lebih beruntung dari Esme yang menghabiskan wkatu dengan belajar.
"Ibuku masih cukup takut dengan kabar bahwa Dementor masih berkeliaran di sekitar sekolah." kata Shanna, "Untungnya aku berhasil meyakinkan ibuku bahwa aku punya teman yang bisa menendang Dementor."
"Aku setuju banyak orang membicarakan hal ini saat aku berada di Diagon Alley. Banyak orang tua yang khawatir tenang keberadaan anak-anak mereka di Hogwarts setelah ada kehadiran para Dementor." Alicia memberitahu mereka tentang gosip yang berputar di antara orang tua murid.
"Menurutmu berapa lama lagi para Dementor itu akan berada di sekolah kita ?" tanya Angelina.
"Seharusnya begitu Black tertangkap, para Dementor itu tidak akan berada di sekolah lagi kan ?" Alicia beranggapan hal ini mudah untuk di pecahkan.
"Lalu kenapa Esme tidak membantu menangkap Black. Aku merasa Esme mungkin bisa menangkap Black dengan mudah." kata Angelina bertanya pada Esme mengenai apakah dia bisa membantu.
"Sebenarnya semua ini tidak semudah itu." kata Esme sambil terus Jasper dengan lembut. "Meski aku bisa saja membantu menangkap Black, tapi di belakang itu, ada hal yang lebih besar yang harus terjadi."
"Tapi banyak gara-gara para Dementor yang berkeliaran suasana Hogwarts menjadi sangat tidak menyenangkan terutama saat pertandingan Quidditch." kata Angelina masih tidak senang karena mereka tidak bisa bebas bermain Quidditch.
Esme menghela nafas. "Memang sangat merepotkan. Tapi kupastikan, para Dementor itu tidak akan merusuh lagi di pertandingan Quidditch berikutnya. Aku sudah memberitahu ayahku dan beberapa anggota Wizengamot mengenai Dementor, mereka akan memberi tekanan pada Kementrian untuk berhati-hati dalam mengurus Dementor."
"Sebenarnya, ada untungnya kita punya para Dementor itu, kita bisa menggunakan kehadiran mereka untuk mengalahkan asrama lain, seperti Slytherin." Alicia merasa ini adalah salah satu cara untuk memenangkan pertandingan.
Mereka tertawa dengan bercandaan Angelina yang menggunakan Dementor untuk mengalahkan Slytherin.
Mereka kemudian berhenti membahas mengenai Dementor lagi dan meneruskan untuk makan dengan topik lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
Hayran KurguEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...