Chapter 135: Another Attack

536 83 2
                                    

"Tapi Dobby tidak ingin Harry Potter terluka. Sesuatu yang buruk akan terjadi." kata Dobby dengan gelisah.

Esme menghela nafas panjang mendengarnya, "Tentu saja aku tau soal itu. Tuanmu merencanakan hal buruk semacam itu, aku tidak mungkin membiarkannya." kata Esme dengan menahan geram. "Jadi berhenti berbuat onar. Kamu hanya akan menempatkan Harry di posisi berbahaya jika kamu terus menerus melakukan ini."

Dobby menjadi terbelak mendengar Esme tau masalah keterlibatan tuannya. "Nona anda..."

"Aku tahu bahaya macam apa yang ingin kamu sebutkan, Harry akan jauh lebih aman jika kamu berhenti membahayakannya seperti hari ini."

Dobby menatap Esme dengan mata besarnya dan terlihat menyedihkan.

"Sebaiknya kamu kembali ke tuanmu. Ingat jangan buat onar terus." kata Esme membiarkan Dobby dan Key pergi.

Meski ada hal yang ingin dibicarakan, Dobby memilih percaya dengan Esme dan pergi kembali ke tuannya. Esme melirik panel misinya yang memunculkan misi hari ini. Panelnya semakin lama semakin sunyi. Dia hampir lupa memiliki panel ini jika bukan karena adanya misi yang suka tiba-tiba datang seperti hari ini.

Melihat kontennya ini berhubungan dengan Dobby yang mempercayakan keselamatan Harry Potter yang dia khawatirkan padanya. Hadiahnya tidak seberapa, tapi dia punya kesempatan untuk mengadopsi Dobby jika sampai dia bebas nantinya. Intinya dia bisa melindungi Harry agar tidak sampai terluka parah, tapi tidak bisa menjamin dia tidak akan bertemu dengan Basilisk.

Menurutnya itu adalah takdir Harry dan jika dilewatkan Esme malah khawatir akan mengganggu Harry di masa depan karena ada ujian yang terlewatkan. Jadi mungkin dia tidak benar-benar bisa menjalankan misi ini.

Keadaan di luar menjadi ramai dan beberapa tim kesehatan beserta Lockhart mengerubungi Harry yang terjatuh dan memiliki lengan patah.

Esme tidak menghampirinya dan malah menunggu teman-teman setimnya datang setelah memastikan Harry baik-baik saja. Dia menunggu agak lama sampai teman-teman setimnya masuk dengan jubah bawah dan lumpur di kaki mereka.

Sontak secara otomatis, Esme mengayunkan tongkat sihirnya dan membiarkan mereka kembali bersih sebelum melangkah lebih jauh ke dalam ruangan.

"Bagaimana dengan Harry ?" tanya Esme dengan wajah khawatir.

"Dia baik-baik saja, hanya saja, Lockhart membuat tulangnya menghilang. Jadi sepertinya dia akan berada di ruang kesehatan untuk sementara waktu." jawab Wood dengan wajah agak menyesal.

"Sudah kubilang jangan membiarkan Harry menghadapi Bludger gila itu sendirian. Sekarang lihat. Harry akhirnya harus terbaring di ruang sakit sekolah." kata Fred dengan penuh kemarahan.

"Entah trik apa yang dipakai Slytherin untuk memantrai bludger tersebut" George juga sama marahnya, mereka berdua berjuang melawan Bludger gila untuk Harry sebelumnya dan merasa jengkel.

"Biar aku akan memeriksanya untuk kalian nanti." kata Esme. "Lebih baik kalian segera minum teh jeruk lemon untuk sudah kusiapkan di sana."

Sebelumnya saat Key datang, Esme sudah memintanya untuk membuatkan beberapa teh panas untuk teman-temannya sehingga tidak akan masuk angin setelah hujan-hujanan.

Mereka secara teratur pergi mengambil satu gelas teh sambil bergantian untuk mengganti baju. Esme menunggu mereka menyelesaikannya sebelum membawa peralatan tersebut dan kembali ke sekolah bersama yang lain.

Pertandingan secara otomatis selesai di sore hari. Langit masih memiliki matahari tapi sudah berwarna keemasan. Esme kembali ke kamar berniat untuk berbicara dengan Profesor McGonagall mengenai beberapa hal.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang