Chapter 22: Fly

1.1K 198 2
                                    

Sore hari setelah kelas Sejarah Sihir. Esme Bersama ketiga temannya dan Fred dan George pergi ke Lapangan Quidditch. Angelina mengandeng Alicia sambil tersenyum senang. Sementara Shanna mengandeng Esme merasa gugup.

"Kelas Sejarah Sihir terasa semakin lama hari ini." Keluh Angelina

"Benar, aku nyaris tertidur." Balas Alicia

"Tidak, kamu sudah tertidur Alicia." Kata Shanna dari belakangnya.

Alicia berbalik menatap Shanna. "Benarkah ?" Alicia menatap Shanna dengan curiga. "Esme, benarkah aku tertidur ?"

Esme mengangguk. "Um, nyaris mengotori buku sejarahmu."

Angelina tertawa mendengar Esme dan Shanna yang menggoda Shanna. "Berhenti menggodanya."

Shanna berbalik sambil mengerutkan wajahnya jengkel. "Aku tidak tertidur kan ?" Shanna kembali bertanya pada Angelina.

Sebelum Angelina akan menjawab Shanna memotongnya. "Jangan tanya dia,"

"Dia juga tertidur" Esme menyambung Shanna.

Angelina menatap Esme dengan bingung. "Benarkah ?" dia menatap Shanna dengan heran.

Esme membuat kontak mata dengan Shanna. Lalu mereka tertawa. "Nyaris." Ucap mereka bersamaan lalu tertawa.

Angelina dan Alicia melihat mereka berdua di goda Esme dan Shanna berjalan lebih cepat dan meninggalkan Esme dan Shanna. Fred dan George yang berjalan di belakang mereka melihat Angelina dan Alicia terlihat marah segera menghampiri Esme.

"Ada apa ?" tanya Fred penasaran.

"mereka terlihat marah ?" George juga penasaran.

"kami hanya menggoda mereka." Jawab Shanna sambil tertawa kecil.

"ngomong-ngomong, kata Charlie, kalian sering terbang dengan sapu terbang ?" tanya Esme

"Benar, ayah yang mengajarkan." Fred mengangguk.

"Kami bahkan memainkan mini Quidditch." George berkata dengan bangga

"Tapi Charlie mengatakan bahwa merepotkan jika kami masuk kedalam tim." Fred mengerutkan wajahnya.

George mengangguk menyetujui Fred. "Benar. Katanya kami hanya akan membuat masalah."

Esme tertawa mendengar Fred dan George. "aku bisa mengerti mengapa Charlie mengatakan itu."

"Kenapa ?" Fred dan George menatap Esme menunggu penjelasan

"mungkin selama ini, kalian tidak pernah bertingkah serius, sehingga dia menganggap kalian tidak bisa serius saat bertanding. Jika sampai begitu, kalian hanya akan membuat Gryffindor kalah."

Fred dan George mengangguk mendengar Esme. "tapi kami serius untuk kali ini." Fred berkata serius.

"Kami ingin bergabung dengan tim." George menanggapi dengan serius

"kalau begitu, tunjukkan pada Charlie kalau kalian serius. Seharunya dia mempertimbangkan. Terlebih lagi, kalian memiliki komunikasi dan kerja sama yang baik, seharusnya bisa menjadi nilai lebih." Jelas Esme.

Fred dan George menjadi bersemangat setelah mendegar Esme. "Kali akan menunjukkannya pada Charlie." Kedua sosok kembar kemudian berjalan cepat meninggalkan Esme dan Shanna.

"mereka sangat antusias" bisik Shanna. "Aku tidak pernah berfikir pernah seantusias itu."

Esme melirik Shanna yang menatap kosong Fred dan George. "karena mereka memiliki tujuan"

"Apakah karena aku tidak punya tujuan ?"

"Bisa jadi."

Shanna merasa sangat tertekan. Esme yang melihat temannya mulai merasa tertekan hanya bisa menggelengkan kepala. Masa Remaja adalah masa yang indah dan juga membingungkan.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang