Suasana di Four Seasons tampak sunyi dan ada keheningan aneh di antara empat orang siswi Hogwarts. Dua orang tampak terkejut dan dua yang lain tampak tenang bahkan agak acuh tak acuh.
"Tempat ini benar-benar milikmu Esme ?" tanya Angelina agak berbisik.
Esme menatap Angelina dan Alicia bergantian lalu menghela nafas panjang. Dia kemudian mengangguk.
Angelina dan Alicia sontak hanya bisa membuka mulutnya dengan takjub. Keduanya tidak pernah berpikir Esme bisa membuka toko sampai sebesar ini. Mereka tau Esme adalah orang yang cukup mampu, tetapi mereka tidak pernah menyangka Esem akan berpikir untuk membuat sebuah toko sendiri.
"Jarang beritahu orang lain. Sangat merepotkan jika ada yang tau aku pemilik toko ini." kata Esme. "Sebagai balasannya aku yang traktir pesanan kalian."
Angelina dan Alicia langsung berseri senang. Bahkan Shanna juga ikut berseri senang mendengar Esme akan mentraktir mereka. Ketiganya langsung bersemangat memesan makanan. Esme hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkat ketiganya.
Angelina memesan beberapa makanan dan berniat mencoba beberapa makanan baru bersama Shanna dan Alicia. Ketiganya makan sampai kenyang di cafe Esme. Jadi untuk mencernanya ketiganya harus pergi berjalan di Hogsmeade. Esme tidak mengikuti mereka karena masih harus menemui Madam Puddifoot dan Madam Rosmerta.
Esme pergi ke lantai dua di ruang khusus menerima tamu sekaligus juga kantor Esme di Four Seasons. Kebetulan memang Esme sudah membuat janji terlebih dahulu jadi tidak akan ada masalah untuk pertemuan ini. Esme melepaskan jaketnya dan menggantungnya sebelum duduk di kursi. Terdapat perapian yang sudah menyala sehingga suhu di ruangan tidak terlalu panas atau dingin, sangat sesuai.
Key datang ke ruangannya mengantarkan teko teh dan beberapa kue untuk menjamu tamu. Terlihat jelas masih mengepul dan masih hangat. Key menuangkan teh ke cangkir Esme dan menyerahkannya.
"Bagaimana kabarmu di dapur Key ?" tanya Esme.
Mendengar dapur, Key langsung tersenyum senang. "Sangat menyenangkan, yang lainnya juga sangat senang bisa mempelajari menu baru." Lainya yang dimaksud Key adalah para elf rumah yang ada di dapur.
Meski Esme tidak bisa memberikan mereka baju, tapi setidaknya dia bisa memberikan kebahagiaan dengan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, salah satunya adalah memasak dan bersih-bersih.
"Bagus kalau begitu. Katakan pada yang lainnya, jangan terlalu memaksakan diri, jadwalkan saja jadi kalian bisa beristirahat juga." Esme tidak pernah meminta Key untuk bekerja dua puluh empat jam sehari. Bahkan saat di rumah, Key terkadang akan diminta Esme ikut berjalan-jalan dengan Jasper.
"Mereka mungkin tidak akan mau, mereka terlalu senang!" Key jelas sangat bersemangat.
Esme hanya bisa tertawa pelan, lalu mengelus kepala Key pelan. "Baiklah terserah kalian, Hati-hati jangan sampai terluka. Kamu tau harus membalutnya jika terluka." Key mengangguk lalu menghilang dari hadapan Esme.
Perlahan, Esme menyesap teh di tangannya. Dia menunggu dengan sabar sampai pintu diketuk, Esme meletakkan cangkirnya dan menjawab. "Masuk."
Pelayan yang menyambut Esme tadi membukakan pintu dan mempersilahkan kedua madam untuk masuk dengan sikap sopan. Esme tentu saja tidak akan tinggal duduk, dia berdiri dan menyambut keduanya.
"Madam." sapa Esme pada keduanya.
Madam Rosmerta mengedipkan matanya melihat Esme seperti pernah melihatnya. "Aku sepertinya pernah melihatmu sebelumnya."
Madam Puddifoot yang bertubuh gemuk mendorong Madam Rosmerta agak masuk terlebih dulu. Esme mempersilahkan keduanya untuk duduk terlebih dulu dan menawarkan kue serta menuangkan teh terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...