Reyna menatap rumah mewah dihadapannya, Reyna membuang nafas lega akhirnya dia sampai dirumahnya setelah menaiki taksi dari hotel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Neng bayar dulu."
Reyna menatap supir taksi itu, "sebentar, Saya ambil uangnya dulu."
Reyna langsung berlari kedalam, membuka pagar dan berlari menuju pintu utama.
Reyna memandang pintu utama dihadapannya, Reyna menarik nafas panjang lalu segera mengetuk pintu itu.
Gak kunjung ada yang membukanya, Reyna menghela nafasnya berat, Dia bener-bener takut Orang-orang idiot itu menemukannya.
Reyna menatap balkon dilantai dua, Itu satu-satunya balkon yang pintunya terbuka.
Reyna menarik nafas, Lalu merobek gaun putih miliknya.
Iya, Reyna masih menggunakan gaun pertemuan malam itu, Gaun yang sekarang gak lagi terlihat putih.
Reyna merobeknya dan membelit sobekan gaun itu ke kedua telapak tangannya, Reyna menarik nafasnya lalu Reyna menjat tembok, dan melompat untuk meraih sisi balkon.
Hap.
Bruk!
Reyna menarik tubuhnya dengan susah payah hingga akhirnya dia sampai di atas balkon.
Reyna menghela nafasnya, astaga gak sia sia Reyna sering manjat pas kecil.
Reyna mengedarkan pandangannya memastika tidak ada siapapun yang melihatnya, Setelahnya Reyna masuk kedalam rumahnya.
Reyna mengedarkan pandangannya kedalam, nampak Sepi, Reyna tidak menemukan siapapun disana.
Bahkan para pembantu tidak menampakkan wajahnya.
Reyna melangkah perlahan, menyusuri lorong untuk masuk kedalam kamar ayahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reyna mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan, kenapa terlihat begitu sepi?
Biasanya di jam 5 sore gini, Keluarganya sibuk dengan urusan masing-masing. Seperti Tiffany yang melakukan kelas Yoga, Hingga ayahnya yang beristirahat didalam kamarnya.
