MINE • You Did Well

1.6K 190 110
                                    

Yoshi membuka matanya perlahan, bangun dari lelap tidurnya lalu menatap sebelahnya, Senyuman pahit terukir di sana karena faktanya, Reyna benar-benar sudah pergi darinya.

Yoshi duduk, mengumpulkan nyawanya, Terlihat lelaki itu nampak berantakan dengan rambut acak acakan, buka bantal, juga tubuhnya tanpa baju, terlihat tato disekujur tubuh Yoshi.

Yoshi melangkahkan kakinya untuk mandi, Namun fokusnya teralih pada ponselnya yang berdering, di sana nomor Jihoon tertera jelas.

Yoshi mengangkat panggilan itu,


"Yoshi.. Mama lo siuman.."






















• MINE •






"Kenapa lo minta ketemu disini?" Tanya Junkyu pada seorang gadis yang berdiri membelakangi nya.

Kini mereka berada di taman rumah sakit, gadis ini yang meminta bertemu disini. Gadis dengan rambut panjang, jeans pendek, juga baju crop dengan tindik di telinganya.

Gadis itu berbalik, menatap Junkyu dengan senyuman kecil dibibirnya yang mengapit sebatang rokok di sana.

Dia menginjak rokoknya, lalu kembali menatap Junkyu.
"Thanks buat semua bantuan lo, kak" Ucapnya.

"Gue yang harusnya bilang begitu, lo cukup berperan buat semua rekaman di layar kemarin, Thanks udah jadi mata-mata Tiffany selama ini" Ucap Junkyu

Gadis itu menunduk,
"Biar gue yang selesai in ini" Katanya

"Lo gak akan berhenti?"

"Gue gak akan puas sebelum Tiffany mati di tangan gue"

"Setelahnya?"

"Gue bakal habisin Yoshi"

"Yura!" Tegur Junkyu pada Yura—gadis dihadapannya.

"Lo bilang lo sama Yoshi beda kan kak, jadi biarin gue abisin dia!"

"Dia masih sodara gue"

"Tapi dia yang bunuh kak Zora!"

"Lakuin apapun, tapi kalo lo nyentuh sodara gue, Gue gak akan diem, Yura."







MINE •











Yoshi melangkahkan kakinya menyusuri lorong rumah sakit, saat mendapati kabar dari Jihoon bahwa Tiffany siuman Yoshi langsung ke sini.

Yoshi menghentikan langkahnya tepat di depan pintu ruang rawat Tiffany, mengepalkan tangannya lalu menarik nafasnya dalam dalam.

Ada banyak pertimbangan di dalam kepala Yoshi, beribu keraguan dan rasa kecewa yang juga menyakitinya.

Dengan semua pikiran itu, Yoshi membuka pintu ruang rawat Tiffany lalu menatap Tiffany yang masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit dengan banyaknya alat bantu nafas di sana.

Yoshi melangkah mendekat, di sana ada Jihoon yang langsung menjauh dan memilih pergi meninggalkan mereka berdua dalam ruangan.

Tangan Tiffany di borgol pada sisi brankar, perban dimana mana bahkan rambut Tiffany dicukur habis karena jahitan di kepalanya cukup parah.

MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang