MINE • Menyesal

1.9K 242 31
                                    

Yoshi membuka matanya, dia baru dari tidurnya, Lalu hal yang pertama dia lihat adalah wajah Reyna yang masih tidur tepat di sisinya, dengan tangan Reyna yang masih memeluk Yoshi dari samping.

Drrtt.. Drttt...

Yoshi mengalihkan pandangannya saat ponselnya berdering dan menampilkan panggilan dari Asahi, Yoshi menerima panggilan itu, Mereka membicarakan hal tentang bisnis mereka.

Sedangkan Reyna terusik saat mendengar Yoshi bicara, Reyna membuka matanya perlahan dan mendapati Yoshi yang tengah duduk disebelahnya, sibuk bicara di telpon.

Hingga akhirnya Yoshi mengakhiri panggilan itu, Yoshi beralih menatap Reyna yang kini tengah mendangak menatap Yoshi. "Good morning" ucap Reyna dengan senyuman kecil di bibirnya.

Yoshi menunduk dan menarik rambut Reyna membuat kepala Reyna lebih mendangak ke atas, Lalu Yoshi mencium bibir Reyna dengan kasar seperti biasanya.

Tidak ada perlawanan apapun dari Reyna, Gadis itu hanya diam walaupun tarikan pada rambutnya begitu sakit membuat kepalanya terasa perih.

Mungkin awalnya hanya sebuah ciuman panas, Tapi kini Yoshi merambat, Dia mengubah posisinya menindih Reyna dan masih menciumi bibir Reyna dengan kasar, Memejamkan matanya dan tangan yang menjambak Reyna kini beralih menjadi mengangkat kedua tangan Reyna ke atas dan mengunci pergerakan tangan Reyna disana.

Reyna, Gadis itu hanya memejamkan matanya, Diam seperti mainan Yoshi pada umumnya, Tidak ada perlawanan apapun membuat Yoshi semakin bergairah menyentuhnya.

Bahkan kini, Tangan Yoshi sudah beralih turun menyusup piyama tidur Reyna, Reyna hanya menggunakan piyama tidur tipis tanpa daleman apapun, karna Yoshi benci jika ada yang menghalangi jalannya, Yoshi Mengelus perut Reyna lalu merambat ke atas dan menemui dua buah dada Reyna dan meremasnya kasar, Reyna hanya diam walau rasanya mulai terasa sakit.

Yoshi melepas tautan bibir mereka dan bibirnya turun menuju leher Reyna, menjilati beberapa bagian hingga membuat beberapa tanda keunguan disana, Membuat Reyna menggigit bibir bawahnya karna Yoshi semakin kasar pada payudaranya.

Hingga akhirnya Yoshi menatap wajah Reyna, Terlihat Reyna masih memejamkan matanya dengan sudut mata yang basah, Menandakan bahwa gadis itu menangis disana.

"Don't lie, Seolah lo suka perlakuan gue, Your eyes can't lie." ucap Yoshi membuat Reyna membuka matanya dan kini menatap Yoshi dengan mata yang merah itu,
"No, Lakuin sesuka lo, Gue bakal jadi gadis penurut" ucap Reyna dengan senyuman tipis disana.

Yoshi tersenyum miring, Lalu meraih kabel charger miliknya yang ada di meja nakas lalu ia gunakan untuk mengikat kedua tangan Reyna ke atas kepala Reyna dengan erat.

"Ini baru target gue" gumam Yoshi sebelum akhirnya pria itu merobek baju Reyna dan melepaskan baju miliknya sendiri, Hingga beralih ke celana Reyna dan mulai melanjutkan permainan sungguhannya.

Dan sekali lagi, Reyna hanya diam mengikuti kemana Yoshi membawanya pada permainan gila itu.







• MINE •





Junkyu menghentikan laju mobilnya disebuah tempat pemakaman umum, Dia tau jelas tempat peristirahatan siapa disini.

Yoshi turun dari mobilnya sambil membawa bunga ditangannya, Pakaian Yoshi juga serba hitam dan rambut Yoshi dibiarkan turun kebawah tanpa ditata rapi seperti biasanya.

Yoshi melangkah menuju sebuah makam yang berada di sisi pohon makam tua yang sudah ditumbuhi banyak rumput disana.

Hari ini adalah hari peringatan kematian Ibunya yang ke 22 tahun.

Yoshi menghentikan langkahnya saat seseorang berdiri dimakam ibunya, Awalnya Yoshi kira itu Tiffany, Tapi tangannya mengepal saat Yoshi melihat ternyata orang itu adalah Donghae.

Tanpa Yoshi sadari dia menjatuhkan rangkaian bunga yang ada ditangannya yang sontak membuat Donghae menoleh pada Yoshi.

Donghae menatap Yoshi terkejut, Namun pria paruh baya itu langsung tersenyum pada Yoshi, "Eh, Kita ketemu lagi" ucapnya ramah.

Yoshi hanya diam, Dia masih terlalu terkejut melihat Donghae disini, Membuat Donghae terkekeh, "Kamu ngapain ke pemakaman? Ada yang meninggal?" tanya Donghae.

Yoshi membuang pandangannya, Lalu beranjak pergi begitu saja, Namun langkahnya dihentikan oleh Donghae yang memanggil namanya, "Yoshinori" ucap Donghae membuat Yoshi berhenti melangkah.

Donghae mendatangi Yoshi dan menarik Yoshi untuk mendekati makam, "Sini dulu sebentar" ucap Donghae hingga mereka berdua menatap makam Ibunda Yoshi disana.

"Jangan bilang tante kamu kalau om disini ya, Makam ini, makam mantan om, jadi kalau tante Tiffany tau nanti dia bisa salah paham" ucap Donghae menatap makam dengan tulisan Sandara Park disana.

Yoshi hanya diam menatap nisan Ibunya disana, Sedangkan Donghae menghela nafas, "Dia ini cinta pertama saya, Sebelum saya menikah sama mantan istri saya sebelum Tiffany" ujarnya.

"Tadinya saya mau nikahin dia, Tapi saya di Jodohin sama Mamanya Reyna, Jaena. Kita menikah lama tapi gak kunjung dikaruniai anak, Sampe akhirnya saya ngelakuin dosa besar yaitu jalin hubungan sama Sandara." ucap Donghae lagi dengan mata yang terus menatap ke makam.

"Satu-satunya kelemahan saya, adalah saya Terlalu takut buat jujur kalau saya selingkuh, sampai buat Sandara hamil, Dan ya.. dia meninggal karna saya, Yoshinori.."

Donghae menundukkan kepalanya, "Mungkin Tuhan ngehukum saya, Tuhan ngerusak hubungan saya dan Jaena sampai kami cerai, Setelahnya Tuhan juga ngerenggut nyawa Jaena, bahkan nyawa Reyna satu-satunya yang tersisa buat saya"

"Aduh, Saya jadi curhat" kata Donghae sambil tertawa kecil.

"Nyesel?" tanya Yoshi tiba-tiba. Lelaki itu masih menatap makam ibunya dengan mata berkaca-kaca.

Donghae membuang nafasnya, "Seandainya saya bisa ngulang, Saya gak akan ninggalin dia dalam keadaan hamil anak saya saat itu" gumam Donghae

Yoshi berdecih sambil mengelap pipinya yang entah sejak kapan sudah basah karna air mata, "Pembohong" gumam Yoshi membuat Donghae menatapnya kaget.

Sedangkan Yoshi membuang wajahnya malas lalu menaruh rangkaian bunga diatas makam Sandara, Lalu pergi begitu saja membuat Donghae menatap kepergiannya dengan tanda tanya besar disana.

Donghae gak mungkin salah denger, Tadi Yoshi mengatakan bahwa dia bohong, Tapi kenapa sifat Yoshi begitu dingin bahkan kelewat ketus terhadapnya.

Dan Donghae merasa, Bahwa setiap kali dirinya berada dekat Yoshi, Yoshi selalu memberi jarak diantara mereka.

"Yoshinori, Dia cuma sepupunya Haruto kan?" gumam Donghae.


TBC.



Sandara ParkYoshinori's mother— Death —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandara Park
Yoshinori's mother
— Death —

MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang