Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Five years later..
Rintik hujan perlahan turun membasahi dedaunan dengan angin yang mengiringi.
Siang hari ini terasa lebih teduh dari hari hari sebelumnya, Hujan perlahan turun bersamaan dengan lalu lalang orang-orang yang mulai berlarian untuk berteduh.
Terasa begitu damai hingga membuat Yoshi menghela nafasnya seraya menatap keluar jendala.
Ada begitu banyak hal yang masih berkecamuk di dalam benaknya, dengan begitu hanyak rasa sakit yang membuat dadanya kembali dihantam rasa pedih.
Lagi, Yoshi mengutuk dirinya.
Telah banyak hal yang ia akui di hadapan Tuhan-nya, pengakuan semua dosa yang belum juga membuatnya merasa jauh lebih lega.
Marah.
Jelas, Yoshi selalu marah.
Entah harus siapa lagi yang harus ia salahkan, Karena jelas, Dirinya lah yang bersalah.
Pelan, Yoshi berbalik dari jendela besar lalu menatap pusat utama gedung ini, Menatap altar dengan rasa yang kembali berat.
Yaa, Yoshi berada disebuah gereja.
Siapa sangka, Tempat ini adalah tempat Yoshi berserah selama lima tahun belakangan.
Yaa, Sudah lima tahun berlalu dengan semua masa kelamnya di dalam kegelapan yang harus menarik siapapun yang tidak berdosa.
Yoshi menundukkan kepalanya kembali menyatukan tangannya setiap kali Yoshi merasa sesak didadanya.
Pedih..
Membalaskan dendam yang begitu keji untuk gadis yang ternyata tidak seharusnya terlibat dari awal.
Mengambil segala kebahagiaan nya dan merusak kehidupannya, Juga merenggut orang-orang tersayangnya.
Yoshi teringat jelas segalanya, Saat pertama kali Yoshi mengamati gadis itu dari jauh, menyetubuhi ibu kandungnya, Bahkan bagaimana Yoshi membunuhnya.
Yoshi ingat jelas.
Lagi, Yoshi mulai terisak.
Air mata kembali menetes setiap kali Yoshi berada di sini, Rasa kecewa juga penyesalan besar begitu membelenggu.
Ada banyak kisah yang ingin Yoshi buang dari ingatannya, Ada banyak kata maaf yang terasa begitu mustahil untuk diterima, Dan ada rasa rindu untuk Reyna dalam Yoshi.
