MINE • Fail Again

2.2K 296 30
                                    

Jihoon menatap wajah pucat Reyna yang tersandar di jok mobil tepat disebelahnya.

Reyna emang gak pingsan, tapi gadis itu gak terlihat baik-baik aja.

Jihoon melepas jas miliknya dan menyelimuti tubuh Reyna dengan jasnya, karna Jihoon gak mau matanya terus salfok.

Jihoon menyentuh kening Reyna, namun Reyna memukul tangan Jihoon hingga akhirnya Jihoon kembali melepas tangannya dari kening Reyna.

"Gak usah Pegang-pegang." ucap Reyna.

Jihoon akhirnya diem aja sambil nyetir, Reyna emang beda, Selalu keliatan baik-baik aja padahal wanita itu ketakutan luar biasa.

Jihoon menginjak pedal rem mobilnya karna dia lupa sesuatu, Jihoon mendekatkan tubuhnya pada Reyna membuat Reyna menatapnya bingung.

Namun yang Jihoon lakukan adalah menarik seatbelt disisi Reyna dan memakaikannya, "Kalo gini kan aman." gumamnya lalu kembali pada stir.

Reyna menarik tangan kanan Jihoon, membuat Jihoon menatap kaget. Sedangkan Reyna menyingkap lengan baju Jihoon, dan melihat ada darah segar disana.

Yang artinya Jihoon terkena serpihan kaca saat menembak tadi.

"Lo.. Luka.." gumam Reyna.

Jihoon terkekeh, lalu menutup kembali lengan bajunya, "Gue gapapa." ucapnya.

"Lo gak bisa ngurusin gue kalo lo gak becus ngurus diri sendiri." ucap Reyna.

"Gue udah biasa kayak gini."

"Ya terus lo bilang luka sebuah kebiasaan? Waras lo?"

Jihoon terkekeh, "Ini ceritanya lo khawatir?" tanyanya dengan senyuman jahil disana.

Reyna memutar bola matanya malas, "Gue juga punya rasa kemanusiaan." ucapnya.

Jihoon tersenyum kecil, "Gue gak apa apa, gue bisa obatin luka kayak gini. Sekarang yang penting demam lo harus turun." ucap Jihoon lalu kembali menjalankan mobil mereka.

Reyna gak menanggapi, gadis itu memejamkan matanya karna kepalanya terasa nyut-nyutan.










• MINE •





Reyna menginjakkan kakinya disebuah ruangan, Kali ini bukan hotel melainkan sebuah mansion besar yang megah bak istana.

Jihoon membantu Reyna jalan, hingga akhirnya mereka duduk di ruang tamu, Ruangan besar yang design nya bener-bener lebih besar dari rumah Reyna.

Walaupun begitu, terlihat jelas disini banyak pria berjas hitam, yang bukan lain adalah anak anak buah Yoshi.

Jihoon mendudukkan Reyna disofa, lalu membukakan sepatu Reyna, "Tuh kan lecet." gumamnya.

Reyna menjauhkan kakinya, Membuat Jihoon menatapnya, "Jangan sentuh gue." gumam Reyna.

Jihoon terkekeh, walaupun gak mengatakan nya tapi Jihoon mengerti kalau Reyna juga trauma disentuh pria dikondisi nya yang baru aja disentuh Yoshi belum lama ini.

"Gue gak akan apa apain lo, Tugas gue cuma ngurus lo Reyn.." ucap Jihoon.

Jihoon berdiri lalu beranjak entah kemana, membuat Reyna memeluk tubuhnya sendiri dengan jas milik Jihoon yang ada ditubuhnya.

Gak lama, Jihoon datang lagi dengan kotak putih berisi obat-obatan. Jihoon duduk dibawah, menyentuh kaki Reyna dan mengoleskan salep lalu menutup nya dengan hansaplast.

MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang