Reyna turun dari dalam mobil, dengan Jihoon yang membukakan pintunya.
Mungkin seharusnya Junkyu yang mengantarkan Reyna pada Yoshi, tapi entah kemana pria itu kini justru Jihoon yang mengantarnya ke sebuah mansion.
Mansion yang pernah Reyna kunjungi saat awal awal dirinya menjadi target Yoshi.
Jelas tidak ada yang berbeda dari penampilan mansion itu, masih dijaga ketat oleh beberapa guard yang entah mengawal apa.
"Yoshi di dalem" ucap Jihoon lalu dirinya berjalan begitu saja mendahului Reyna.
"Soal saran lo.." ucap Reyna membuat Jihoon menghentikan langkahnya dan menatap Reyna.
"Gue bakal coba lakuin" sambung Reyna.
"Saran?"
"Hmm.. Buat Yoshi suka gue dan ngancurin dia dari perasaannya"
"Lupain"
"Kenapa?"
"Semuanya bakal sia sia, Berhenti ngelawan lagi atau lo bakal kehilangan banyak orang yang lo sayang"
Jihoon berjalan lagi, namun Reyna menahannya, "Jangan kayak gini Hoon, Lo yang buat gue punya ambisi buat bales dia, Tapi kenapa sekarang lo yang nyerah?"
"Sekeras apapun lo nyoba dan sebesar apapun ambisi lo, Lo.. Gue.. Kita cuma budak mereka, Reyn." kata Jihoon.
"Hoon—
"Lupain soal bales dendam, jadi target Yoshi yang penurut, Atau kalo lo gak sangggup, Lo bisa pikirin cara buat bunuh diri lagi."
"Gue gak bisa!"
"Kenapa? Bukanya hidup lo udah berantakan? Di mata semua orang lo udah meninggal, Jadi mati sekarang pun gak akan berpengaruh buat siapapun."
Setelah bilang gitu, Jihoon benar-benar kembali berjalan lurus meninggalkan Reyna yang kini diselimuti rasa dilema.
Seandainya Jihoon tau, kalau ada nyawa yang harus Reyna lindungi.
Reyna masuk ke dalam mansion mewah itu, mengekori langkah Jihoon. Seperti biasa, Semuanya terlihat mewah dan begitu berkelas, walaupun jelas-jelas sepi selain para pengawal.
Reyna menatap bingung saat Jihoon membawanya ke sebuah pintu besar yang ada di pojok ruangan, Lebih tepatnya sebuah rak buku besar yang ternyata adalah sebuah pintu rahasia.
Dengan sidik jari Jihoon berhasil membuka pintunya, dan bisa Reyna lihat ada tangga menuju ke ruang bawah tanah.
Jihoon berjalan dahulu, disusul Reyna yang sudah mulai merinding karena semakin mereka turun semakin minim pencahayaan dan suasana terasa semakin mencekam.
Hingga akhirnya, mereka sampai dilantai dasar ruang bawah tanah, Yang bisa Reyna lihat hanyalah sel tahanan dengan ranjang di dalamnya.
Ternyata di bawah sini lebih terlihat seperti sebuah laboratorium karena semua dinding dan temboknya putih bersih.
Tapi lebih terlihat seperti sebuah penjara.
Jihoon kembali berjalan, hingga akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu, sebelum membukanya, Jihoon melirik Reyna, "Tutup hidung lo, Lo gak bakal suka aroma nya." ucap Jihoon.
Reyna yang bingung hanya bisa nurut dan menutup hidungnya, Dan benar saja, saat Jihoon membuka pintunya bau amis darah benar-benar menyengat di hidung Reyna.
Dan Reyna langsung menutup mulutnya kaget saat melihat banyaknya jasad perempuan yang terbaring tak bernyawa, ditumpuk dengan posisi telanjang bulat dan mayoritas mendapatkan luka tusukan di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️
Action"i'm Yoshinori, And You're Mine Now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa