Junkyu menatap dua buah paspor ditangannya, Melirik dua koper yang ia bawa bersama bibi Park.
Iya, Junkyu berencana pergi.
Pergi meninggalkan segalanya dan hidup dengan normal, seperti yang Tiffany inginkan.
Kini, Dirinya menatap sang ibu yang tengah menatap pesawat dari balik kaca besar, Nampak wajahnya begitu bahagia.
Berbeda dengan Junkyu, ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya, seolah berat untuk meninggalkan segalanya begitu saja.
Jadwal penerbangan mereka setengah jam lagi, Dan mereka berencana pergi ke Milan, Tujuan yang Junkyu impikan karena itu adalah tanah kelahiran Sandara-mendiang ibu kandungnya.
"Kamu mikirin apa Jun?" Tanya Bibi Park sambil duduk di sebelah Junkyu.
Junkyu hanga tersenyum kecil, sambil menggeleng, seolah bukan masalah besar.
"Ibu udah sering bilang kan, Gak semudah itu ngancurin Nyonya Tiffany, apalagi bikin Tuan Yoshi percaya sama kita" Kata Bibi Park seraya menggenggam tangan Junkyu.
"Seandainya ibu gak nyelamatin aku hari itu, Mungkin aku gak bakal kepikiran banyak hal sampe sebesar ini" Ucap Junkyu
"Kamu ini bicara apa sih? Udah, Kita lepas semuanya pelan-pelan dan mulai hidup baru di Milan, Jun"
Junkyu hanya diam, Seolah tidak menolak apa kata bibi Park, dan memilih bergelut dengan isi kepalanya sendiri.
• MINE •
Reyna menolah terkejut saat pintu ruangannya dibuka secara kasar, dan menampilkan Yoshi yang nampak berlari dengan gusar.
Yoshi menatap Reyna dengan nafas berderu karena dirinya berlari begitu cepat ke sini.
Reyna menatap ketus, Sedangkan Yoshi menghampiri Reyna dengan tatapan seperti seseorang yang terlihat cemas(?)
"A-are you Okay??" Tanya Yoshi ngos-ngosan.
Reyna menatap bingung, Jelas dirinya baik-baik saja, dan kenapa pula Yoshi bertanya pertanyaan bodoh semacam itu?
"Lo mabok?" Tanya Reyna.
Yoshi melihat sekitar, "Mama gue kesini tadi?" Tanya Yoshi.
Reyna menatap bingung, namun kini, gadis itu mengerti kemana arah pembicaraan Yoshi.
"Hmm, Dia kesini"
"did she hurt you?"
"Penting banget lo tau?"
"Answer my question!"
"Dia nyuruh gue bunuh diri"
"What?"
Reyna mengambil pil yang ada di meja nakas, lalu memperlihatkannya pada Yoshi.
"Nih, Dia ngasih gue pil aborsi, Niatnya mau gue minum nanti depan lo, tapi karna lo udah ada di sini, Jadi kayaknya gak ada alesan buat gue tunda lagi" Ucap Reyna dengan senyuman miring di sana.
Yoshi hendak merebut pil itu, namun Reyna mendorong tubuh Yoshi, "Gue udah bilang, Gue gak mau ngelahirin anak lo!" Ucap Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️
Action"i'm Yoshinori, And You're Mine Now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa