MINE • Be Selfish

1.9K 264 62
                                    

Yoshi mengerjap, membuka matanya yang cukup berat, Lalu mengusap kedua matanya beberapa kali hingga akhirnya pandangannya terlihat jelas.

Hal yang pertama Yoshi lihat adalah wajah Reyna yang berada tepat dihadapannya, Terlihat gadis itu masih menutup matanya dan terlelap dalam mimpinya.

Yoshi menyunggingkan senyuman kecil saat melihat wajah pucat pasi Reyna yang terlihat begitu damai.

Yoshi menatap Reyna cukup lama, Ada banyak hal yang baru Yoshi sadari mengenai wajah Reyna, seperti bagaimana bisa hidung Reyna ternyata begitu mancung, hingga bibir Reyna yang ternyata pink alami.

Yoshi mendekatkan dirinya pad Reyna yang berada di sebelah kirinya, Yoshi menggerakkan tangannya untuk meminggirkan rambut Reyna ke sisi telinganya, sesekali mengelusnya dengan lembut.

Yoshi kembali terkekeh saat melihat telinga Reyna yang ternyata memiliki beberapa tindik, Hingga akhirnya Yoshi terfokus pada bahu Reyna.

Disana tertera jelas ada perban yang masih melekat akibat luka yang dia ciptakan. Yoshi menatap nya cukup lama, Ada perasaan aneh didalam dirinya.

Seperti tidak terima jika luka itu ada akibat kekejaman dirinya sendiri, Setelah kejadian semalam rasanya ada hal yang kembali berubah dalam pendirian Yoshi.

Seperti, kembali hadir beberapa pertimbangan menganai keputusannya untuk Reyna.

Malam tadi setelah percakapan itu, Yoshi langsung pergi dan berusaha mengendalikan pikirannya mengenai ucapannya pada Reyna.

Memang benar, Dia seperti tidak sanggup untuk membunuh Jihoon, dan perasaan yang sama dia alami untuk Reyna.

Seolah, semakin Yoshi berusaha membunuh Reyna, Malah semakin hilang kendali dirinya yang membuat otaknya kembali ragu.

Yoshi menghela nafas, lalu kembali menatap wajah Reyna yang masih terlelap dalam tidurnya.

Chupp..

Chupp..

Chupp..


Yoshi mengecup bibir Reyna beberapa kali hingga membuat Reyba terusik dari tidurnya,

Merasa ada yang aneh Reyna membuka matanya berlahan dan mengerjapkannya beberapa kali.

Hingga akhirnya, mata Reyna membulat saat melihat wajah Yoshi yang berada begitu dekat dengan wajahnya,

"WAAA!!!!!"

Bruk!


Reyna menutup mulutnya terkejut dengan posisi duduk, Dirinya baru saja menendang Yoshi hingga jatuh ke lantai karena saking terkejutnya.

Yoshi memegangi pantatnya yang terasa begitu sakit karena Reyna menendang tubuh Yoshi cukup keras.

Reyna hanya bisa menatap Yoshi sambil menutup mulutnya, Sumpah ya.. Gimana Reyna gak kaget, Pas bangun ada setan ganteng di depan mukanya.

"L-lo.. Lo gapapa??" tanya Reyna yang mulai bergegas untuk membantu Yoshi.

Namun Yoshi udah bangun duluan dan langsung menatap Reyna dengan tatapan yang begitu mengerikan.

"Ya.. Ya maap.. ABIS LO TIBA-TIBA DIDEPAN MATA GUE KAYAK GITU! G-GUE KAN KAGET!! ITU TUH NAMANYA REFLEK!" Pekik Reyna yang gelagapan.

Yoshi mengerutkan dahinya, Astaga Reyna berisik sekali, dan itu membuat telinganya cukup sakit mendengar teriakan Reyna yang cempreng.

Yoshi berniat mendekat pada Reyna, Namun ponselnya yang berdering membuatnya teralih. Yoshi mengambil ponsel itu dan mengangkat panggilan yang masuk.

"I listen to you." ucap Yoshi sambil berjalan sedikit menjauh dari posisi Reyna.

MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang