MINE • The Fact

1.5K 222 59
                                    

Reyna menggeliat meregangkan tubuhnya sambil membuka kedua matanya yang terasa begitu berat.  Lalu Reyna menatap sekelilingnya, Tidak ada siapapun di dalam kamarnya, Bahkan nampaknya Yoshi sudah pergi daritadi.

Reyna duduk dan meminum air putih yang ada di sisi meja, Kepalanya terasa begitu pusing, ditambah dirinya merasa sedikit mual. Reyna terbangun karena perutnya tiba-tiba mules.

Reyna cukup terkejut saat melihat sprei yang dia duduki terdapat bercak darah yang begitu sedikit, Hingga akhirnya Reyna memutuskan untuk ke kamar mandi.

Pantas saja perutnya terasa begitu sakit, Ternyata sekarang adalah tanggal period nya, Reyna melepas celana dalamnya melihat darah kotor yang nampaknya hanya sedikit di sana. Reyna memakainya lagi, Lalu membuang nafas berat.

Perut Reyna terasa begitu sakit, Membuat Reyna berpegangan pada sisi toilet, Reyna menutup mulutnya saat merasa sesuatu akan keluar dari perutnya.

Hingga akhirnya gadis itu berjongkok pad closet lalu memuntahkan isi perutnya karena dirinya merasa begitu mual, Ditambah perutnya benar-benar terasa sakit.

Reyna terus berusaha mengeluarkan isi perutnya, dirinya mual tapi tidak ada apapun yang keluar selain air liur disana.

Reyna memegang perutnya sendiri, Kenapa rasanya begitu sakit? Padahal biasanya period Reyna tidak pernah sesakit ini.

Reyna memukul mukul perutnya pelan, Seperti gadis itu salah makan, makanya muntah atau masuk angin seperti sekarang ini.

Reyna berjalan keluar tertatih, Perutnya begitu sakit dengan rasa mual berlebih, Reyna berjalan ke arah pintu keluar, bersandar disana, sambil mengetuk ngetuk pintu itu, "BIBI PARK.. BIII.. REYN BUTUH SESUATU!!!" Teriaknya dari dalam

Reyna tidak bisa membuka pintu karena Yoshi selalu menguncinya dari luar.

Belum ada jawaban dari bibi Park, membuat Reyna berjongkok memegangi perutnya yang terasa semakin sakit, membuat gadis itu berkeringat.

Tangan Reyna tidak berhenti mengetuk ngetuk pintu sambil sesekali berteriak kesakitan karena perutnya terasa melilit, seolah ada sesuatu yang menghantam disana.

Hingga akhirnya, Reyna membuang nafas lega saat pintu dibuka dari luar, Menampakkan seorang pria yang datang.

"Reyn?? Lo kenapa?!" tanya Junkyu—pria yang kini berjongkok di hadapan Reyna.

Reyna menggelengkan kepalanya, "Gue gak apa apa, Ini cuma nyeri period.. Jun bisa bawain gue softex??" ucap Reyna

"Nggak, Lo keliatan pucet banget, Kita ke rumah sakit aja ya?"

"Gue gapapa Jun, Kayaknya karna efek stress aja, Udah dua bulan gue gak menstruasi gara-gara stress makanya sekarang sakit banget"

"Yaudah lo tunggu sini, Gue tanya bibi Park soal pembalut nya" ucap Junkyu.

Junkyu beranjak keluar sambil berlari, Meninggalkan Reyna yang kini masih memegangi perutnya karena rasanya begitu sakit, Ditambah daritadi dia merasa mual karena nampaknya dia salah makan tadi malam, Atau mungkin efek alkohol.

Reyna berusaha berdiri, berpegangan pada meja, dia berniat kembali ke kamar mandi karna rasanya lagi-lagi dia ingin muntah.

PRANGG!!

"Akh!" pekik Reyna karna dirinya tak sengaja menjatuhkan sebuah pajangan kaca di atas meja.

Reyna menatap tangannya yang luka karna kena pecahan kaca itu, Namun dirinya tidak berhenti memegangi perutnya yang terasa semakin sakit.

Tak lama, Junkyu kembali dan langsung memberikan sebuah kantong kresek berisikan pembalut yang Reyna butuhnya.

Reyna tersenyum kecil, "Makasih" ucapnya lalu kembali jalan.

MINE • Kanemoto Yoshinori ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang