Amanda terbangun dari tidurnya. Matanya melihat sekeliling , tempat apa ini batinnya. Mewah sekali dan seperti kamar seorang raja. Lalu pandangannya beralih ke satu titik yang membuatnya terkejut.
"Aarrgghh.." pekiknya. Dia meraih pakaian dalamnya dan baju yang dipakainya semalam. Lalu melihat di sebelahnya ada sebuah cek dengan nominal yang tak sedikit.
"Sial , siapa yang melakukan ini padaku ?" Umpatnya dalam hati. Ingatannya kembali pada kejadian semalam saat dia berjalan pulang setelah bekerja. Tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang dan Amanda tak ingat apapun. Air matanya menetes tanpa henti. Dia melihat kembali cek itu dan meremasnya lalu memunguti pakaiannya dan memakainya disitu.
Dia berhenti , terdengar sayup-sayup gemericik air. Amanda berjalan mendekati arah suara itu lalu mendekatkan telinganya pada pintu kamar mandi. "Ada orang di dalam. Pasti dia yang bersamaku semalam. Aku harus segera pergi dari sini." Ucapnya pada diri sendiri.
Amanda bergegas dan pergi meninggalkan hotel itu tanpa pamit.
*****
Seorang pria muda , tinggi , gagah dan tampan keluar dari balik pintu kamar mandi. Dia menyeka rambutnya yang basah dengan handuk. Lalu meraih rokoknya yang terletak di meja. Kemudian menoleh ke ranjang. "Kemana dia ? Dasar wanita." Raut wajahnya berubah. Sambil mencari seseorang dia menemukan sebuah kertas tergeletak di lantai.
"Wanita itu tak mengambil cek ini ?" Tanyanya pada diri sendiri. Sungguh tak pernah ada wanita yang menolak uang dariku selain dia. Pria itu meraih ponselnya.
"Haloo.."
"Iya Bos."
"Ikbal , selidiki wanita yang bersamaku semalam. Aku ingin kau temukan dia segera."
"Siap Bos." Pria itu menutup ponselnya dan tersenyum sinis menatap cek yang kusut karena diremas itu. "Kau pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan padaku ? Hmm itu sungguh sangat tidak sopan nona." Ucapnya sambil menghisap rokoknya.
*****
Amanda tiba di tempatnya bekerja. Wajahnya yang kusut dan lesu. Langkahnya gontai saat masuk ke dalam restoran mewah , langkahnya terhenti saat melihat pacarnya Gerry bersama seniornya Velma sedang berciuman penuh gairah.
"A-Amanda , darimana saja kau ? Dari tadi aku menelponmu tapi tak kau angkat sama sekali. Bos sedang mencarimu." Kata Velma dengan sedikit gugup.
"Sa-sayang kamu baru datang. Aku menunggumu disini." Dengan sigap Gerry menghampiri Amanda. Raut takut Amanda saat Gerry mendekat terlihat jelas. Tiba-tiba..
"Plaaaaakk.." Gerry menampar wajahnya. Amanda berteriak kesakitan. Perlakuan seperti ini sudah biasa di terima olehnya sejak mereka berpacaran.
"Kamuuu..keterlaluan kamu Ger ? Teganya kamu berbuat seperti ini padaku ? Dan kamu masih sakitin aku ? Bunuh aku sekalian biar kamu puas." Teriak Amanda pada Gerry.
Velma tersenyum , lalu bangkit dari duduknya dan mendorong Amanda hingga jatuh. Amanda bangun dan ingin menampar Velma. "Heyy..sini kamu!!" Teriak Gerry yang menangkap tangan Amanda.
Gerry menarik Amanda ke sebuah ruangan yang ditunjukkan oleh Velma. "Ger , lepaaass.. lepaskan akuu.." teriak Amanda sambil menangis. Gerry tak menghiraukan kata-kata Amanda , dia memasukkan Amanda ke ruangan itu dan menguncinya dari luar.
"Ger , Gerry..keluarkan akuu ? Gerr...." Teriak Amanda lagi.
"Baik-baik di dalam sana ya Manda , tunggu Bos Arya datang dan selamatkan kamu. Oh iya Gerry akan menikah denganku jadi relakan dia ya. Bye bye Manda.." ucap Velma kemudian pergi dengan Gerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...