Doris datang ke ruangan Arya. Pria itu berdiri di hadapan Bosnya yang sedang menghisap nikotinnya.
"Bos.." kata Doris.
"Hmm. Bagaimana? Apa yang kau dapat disana? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Arya langsung pada Doris.
"Benar Bos."
"Katakan!" Perintahnya.
"Salah satu anak buah Pak Willy sepertinya berkhianat Bos. Tapi dia tidak mengakuinya. Sekarang Pak Willy sedang mengejar wanita yang kemarin bertransaksi dengannya." Jawab Doris. Pria itu kemudian menceritakan lebih detail lagi pada Arya.
"Lalu apa mereka sudah menemukan wanita itu?" Tanya Arya pada Doris.
"Belum Bos."
"Ok. Laporkan padaku jika mereka sudah menemukannya. Dan satu lagi, apa kau mengenal atau pernah mendengar nama Fatah Delano?" Tanya Arya pada Doris.
Pria itu mengingat-ingat sesuatu. Lalu mengangguk. "Seperti nama klien baru Pak Willy Bos." Jawab Doris. "Hmm.. kau pergilah ke markas dengan Ikbal. Aku punya dua tawanan disana. Aku ingin kau menanyai mereka tentang Fatah. Dan segera laporkan padaku." Perintah Arya.
"Baik Bos." Jawab Doris lalu keluar ruangan.
"Jadi ini ada hubungannya dengan transaksi ya. Lalu apa semua ini ulah anak buah Willy yang bernama Antony?" Tanya Arya pada dirinya sendiri sambil memijat pangkal hidungnya.
*****
Suasana di rumah sakit sangat ramai. Banyak suster dan karyawan takjub dengan sebuah box besar yang baru turun dari truk.
"Waaah siapa yang mengirim ini? Ada tulisan nama Dokter Amanda lagi." Kata mereka.
"Apa ini dari Pak Arya?" Seru yang lainnya.
"Mereka benar-benar romantis." Sahut yang lain. Erlin tak terkecuali melihat adanya hadiah besar untuk sahabatnya itu. "Apa ini benar dari Bos?" Tanyanya pada diri sendiri. Kemudian mengambil ponselnya dan memotret hadiah itu lalu mengirimnya pada Amanda.
Amanda yang tengah memeriksa laporan kesehatan pasien terkejut dengan pesan yang dikirim oleh Erlin. "Apa ini?" Tanyanya lalu menelpon Erlin.
"Halooo Lin."
"Iyaa. Ada apa sayang? Ckckck seneng nih pasti dapat hadiah dari Bos?" Seru Erlin. Amanda bingung dengan apa yang dikatakan Erlin. "Hadiah apa sih?" Tanya Amanda.
"Kamu turun deh sekarang. Kamu lihat di parkiran. Hadiahnya disana." Kata Erlin kemudian menutup sambungan telponnya. Amanda kemudian cepat turun ke bawah. Dia berlari sedikit cepat ke arah parkiran.
"Dokter Amanda... ini hadiah untuk anda dari Bos kami." Ujar salah satu anak buah Fatah. Amanda membulatkan matanya. Apa ini? Lalu anak buah itu menepuk tangannya dan kotak besar itu terbuka. Sebuah mobil mewah ada di dalamnya.
"Astagaaa.." kata Amanda. "Ini berlebihan. Aku tidak mau menerimanya." Kata Amanda pada anak buahnya. "Tapi Bos sudah memberikannya padamu Dokter. Ini kunci beserta surat-suratnya." Kata anak buah Fatah lalu pergi. "Aku harus mengembalikannya, kata Amanda." Lalu berlari masuk.
*****
Arya datang ke kantor Willy. Pria itu semakin yakin jika sahabatnya itu sedang dalam masalah yang entah apa sudah menyangkut dirinya. Mengingat black market miliknya masih menggunakan nama besarnya.
"Selamat sore Bos Arya." Sapa anak buah Arya.
"Sore. Apa dia sudah datang?" Tanya Arya. Karena Willy tidak ada di tempat saat Arya di dalam perjalanan ke kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...