Suara penyatuan kedua sejoli itu menggema di kamar mereka.
"Aahh..ahhh..shhh.." desah Amanda saat suaminya menggelutinya dari belakang. "Aaahh apaaaah kamuuhh aahh tidak lelaaahh sshh mmhh.." tanya Amanda disela desahan manisnya.
"Tidak, aku sangat menginginkanmu dari kemarin hingga rasanya tak bisa diungkapkan lagi." Jawab Arya yang sudah melakukan penyatuan itu untuk yang kedua kalinya.
"Pelannhh aahh pelannn.. kau bisaahh menyakitinyaaah hmm aahh.." Arya tersenyum dengan cepat meraih dagu istrinya agar menatapnya. Arya mengulum ranum merah muda itu penuh gairah..
*****
"Buka pintunya." Seru Arya pada Ikbal di depan gudang. Keduanya masuk di ke gudang di tengah malam. Arya sengaja membuat istrinya lelah agar dia bisa memberi pelajaran pada tawanannya di gudang.
Sebelum Arya masuk, pria itu berbalik menatap marah kepada anak buahnya yang bertugas menjaga pintu besi gudang tersebut. Dengan brutal di pukulinya mereka semua. "Apa yang kalian kerjakan sebenarnya? Kenapa istriku bisa masuk ke dalam sini?" Tanya Arya dengan berteriak.
Ikbal menenangkan Bosnya. Lalu menyuruh anak buah yang terluka karena pukulan Arya itu untuk pergi. Keduanya masuk ke dalam gudang. Pria itu duduk kasar ke sofanya. "Bawa tawanan itu kemari!!" Perintah Arya pada anak buahnya.
Tak butuh waktu lama, tawanan yang berbicara pada Amanda kemarin sudah berada di hadapan Arya. Arya menatap pria itu dengan geram, lalu mencekeram lehernya. "KAU!! APA YANG KAU KATAKAN PADA ISTRIKU?" Teriak Arya dengan marah. Tawanan itu menatap Arya nanar, lalu menyinggungkan senyumannya. "Oh jadi gadis itu istrimu? Baguslah aku sudah melakukan hal yang benar. Memberitahunya siapa kau sebenarnya." Jawab pria itu dengan senyum mengejek Arya.
Arya menampar keras pria itu, hingga keluar darah dari hidungnya. "Bangsaaaattt diam kau!! Kau sudah membuat kesalahan besar." Teriak Arya. "Habisi dia. Buang mayatnya di hutan." Perintahnya. Ikbal mengangguk dan melaksanakan tugasnya. "Aku harus segera kembali ke kamar sebelum Amanda bangun dan tahu aku tak berada disisinya lagi." Ujar Arya sambil berjalan.
*****
Amanda masih di dalam pelukan suaminya. Suasana hatinya sangat baik, dia tahu pekerjaan suaminya sekarang. "Aku akan memberimu kesempatan dan membantumu berubah menjadi lebih baik, suamiku.." ucapnya lirih.
Arya mendengar sayup-sayup tapi sangat jelas jika itu suara istrinya. Matanya perlahan terbuka, Amanda yang mengetahui itu berpura-pura tidur.
"Kau ingin mengelabui aku? Mau aku hukum lagi dengan benda tumpul di bawah yang sudah menegang itu?" Tanya Arya menggoda istrinya. Amanda tersenyum. "Enggaak sayang.. jangan. Aku mau mandi. Ada kuliah pagi." Serunya. Wanita itu beranjak dari tempat tidurnya dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun.
Arya bangkit. "Hmm morning kesayangan Daddy.." sapanya pada anak yang ada di perut istrinya. Amanda tersenyum sambil mengelua rambut suaminya. "Aku akan mandi bersamamu." Ucap Arya lalu berdiri dan menarik tangan Amanda sambil tersenyum nakal.
"Sayaang.. kan semalam udah dua kalii.." Seru Amanda yang tahu maksud suaminya. Arya tak menjawab apapun, lalu mengunci pintu kamar mandi.
*****
Arya tiba di kantor. Pria itu memeriksa beberapa berkas yang diberikan Sarah sekretarisnya. Lalu tiba-tiba perutnya terasa mual. Sarah panik saat Bosnya masuk ke kamar mandi.
Arya memuntahkan segala isi di perutnya disana. "Shit, kenapa tiba-tiba badanku seperti ini? Apa ada yang sudah meracuniku?" Pikirnya lalu dia terpikirkan istrinya. Arya mengambil ponselnya.
"Iya sayaang?" Sapa Amanda di ujung telepon
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Arya khawatir.
"Hmm. Aku sekarang lagi di kantin sama Erlin dan Marsel. Kenapa?" Tanya Amanda balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...