BAGIAN 45

4K 350 88
                                    

Amaira telah pulang ke rumah. Gadis kecil itu bahagia dengan terus mengukir senyuman di bibirnya. Tangannya menggandeng tangan Mommy nya seakan tak mau lepas.

"Hmm sweet heart, setelah bertemu Mommy kau melupakan Daddy yaa.." kata Arya merasa cemburu.

"Daddy kita belum baikan ya. Aku mau sama Mommy terus.." jawab Amaira dengan muka gemasnya. Arya tertawa. "Ok baiklah. Sekarang pergilah ke kamarmu. Daddy mau bicara dengan Mommy." Perintah Arya lembut.

Amaira menatap Amanda, gadis itu seakan tak ingin melepaskan Ibunya. "Sweet heart.. dengerin Mommy ya Mommy mau bicara sebentar dengan Daddy. Kamu tunggu Mommy di kamar ya. Mommy akan menemanimu nanti." Kata Amanda sembari mencium kedua tangan putrinya.

"Bener? Mommy gak pergi lagi kan?" Tanyanya manja.

"Tidak akan sayang. Mulai sekarang Mommy akan terus bersama Amaira." Ujar amanda lalu memeluk putrinya dengan sayang. "Ok Mommy." Jawabnya sambil melepaskan pelukannya dan pergi ke kamarnya.

******

"Kamu mau bercerita atau terus memandangiku seperti itu?" Tanya Amanda menatap suaminya dengan kesal. Wanita itu sudah lama menunggu, namun Arya tak juga bercerita.

Pria itu tersenyum. "Jika aku bercerita dan kau memaafkanku, apa yang akan aku terima sebagai bukti kau sudah memaafkanku?" Tanya Arya dengan senyuman khasnya itu.

Amanda menatap suaminya tajam. Kamu masih sama seperti yang dulu sayang, senyumanmu, tatapan cintamu padaku dan pikiranmu yang selalu menjurus kesitu. Batin Amanda. "Cerita aja belum udah bahas imbalan. Kalo kamu gak mau cerita iya udah aku pergi." Kata Amanda mengancam. Arya panik lalu mencegah istrinya pergi.

"Kau mau kemana? Apa kau tak merindukanku?" Tanya Arya. Amanda terdiam.

Dia menghela nafas panjang, "Kau tahu bagaimana aku ingin mati setiap hari saat mengingatmu dan putri kita telah tiada. Kamu pikir aku tak merindukan kalian berdua setelah sekian lama. Aku seperti mayat hidup yang larut dengan perasaanku karena memikirkanmu. Berharap bahwa kamu datang padaku lagi." Ucap amanda, nafasnya tersengal air matanya menetes bebas. Arya memeluk istrinya. Di ciuminya pangkal kepala Amanda. Semakin turun ke hidung dan turun lagi ke bibir.

Keduanya larut dalam perasaan rindu masing-masing. Saling melumat bibir penuh kasih.

"Mommy.. Daddy.. lagi ngapain?" Amaira berdiri di depan pintu sembari menggendong boneka pemberian Amanda.
Dengan cepat keduanya melepaskan ciuman mesrah mereka.

"Kenapa kau tak mengunci pintu?" Bisik Amanda sebal pada suaminya. Tiba-tiba..

"Amairaaa.. Oma dan Opa datang sayang.." teriak Olivia di luar. Lalu langkah kaki semakin mendekat, Olivia menatap anak dan menantunya yang gugup. Sementara Amaira sudah berada dalam gendongan Firly.

"Kalian kenapa?" Tanya Olivia bingung.

"Ti-tidak apa-apa Bu.." jawab Amanda gugup. Arya tersenyum sekilas.

"Ok Ibu ingin bermain dengan Amaira di taman. Kalian lanjutkan saja." Ujar Olivia dengan tersenyum lalu pergi. Arya segera mengunci pintu saat melihat Ibunya menjauh.

Lalu kembali menatap istrinya yang sudah dirinduinya selama empat tahun itu. Tanpa berkata apapun keduanya melanjutkan ciuman yang tadi. Arya mendudukkan istrinya di meja kerja tepat belakang Amanda berdiri.

Pria itu melumat dengan tangannya bergerilya meremas kesana kemari. Desahan lembut meleguh di bibir Amanda saat Arya melepas pagutannya dan berpindah ke gundukan kembar di hadapannya. Karena memakai dress berbahan knit satu tarikan saja sudah membuat gundukan itu terbuka lebar di hadapan suaminya.

INTERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang