Olivia masuk ke dalam kamar paviliun yang sangat mewah itu. Dia berjalan perlahan melihat setiap sudut ruangannya disana. Ponselnya berdering. Saat melihat nama di layar ponsel dia tersenyum.
"Haloo..."
"Haloo merah. Bagaimana kau sudah masuk ke dalam rumah Arya?" Tanya laki-laki diujung telpon.
"Sudah. Dengan mudah kau tahu? Hahaha. Laporkan apapun yang terjadi di rumah Kevin." Kata Olivia. "Benarkah? Baiklah aku akan melaporkannya padamu. Berhati-hatilah." Olivia berdehem. Dia menutup ponselnya.
*****
Amanda tidak bisa tidur sejak semalam. Pertengkaran antara Arya dan Ibu mertuanya masih membekas dibenaknya. Gadis itu menatap suaminya yang tertidur lelap lalu tersenyum dan turun dari ranjang. Setelah beberapa saat selesai mandi dia bersiap dan turun ke bawah.
"Selamat pagi Nona.." sapa Bi Nur dan pelayan yang lain. "Pagi.." balas Amanda dengan melihat Bi Nur sedang memasak. "Bi, emm Bibi masak apa?" Tanya Amanda. "Bibi bikinin Bos bubur kentang sama kuah sup ayam Non. Itu kesukaan Bos dari kecil." Amanda tersenyum. "Bolehkah aku membantu Bibi? Ajarin aku ya?" Kata Amanda. Bi Nur mengangguk dan mengajari apa saja yang harus disiapkan untuk membuat bubur kentang dan sup ayam.
Setelah matang Amanda meraih mangkuk dan menuangnya. Menaruhnya ke dalam nampan. Tak lupa dia juga membuat secangkir teh hangat. "Ida, kau antarkan ini ke paviliun ya?" Kata Amanda. "Baik Nona." Jawab Ida pelayan di rumah Arya.
Baru dua langkah Ida melangkah, Amanda memanggilnya. "Ida tunggu.." teriaknya. Amanda menghampirinya lalu mengambil nampan dari tangan Ida. "Biar aku saja. Kamu bantu Bi Nur siapin sarapan ya." Kata Amanda. Ida mengangguk lalu pergi.
*****
Sementara di waktu yang sama dan tempat yang berbeda, Jonathan sedang melatih ketangkasannya dalam menembak.
"Kelemahan Arya sialan itu adalah istrinya. Bagaimanapun aku harus membunuh gadis itu." Kata Jonathan dengan menarik senjatanya.
*****
Tok tok tok
Anak buah Arya mengetuk pintu di depan kamar Olivia dengan Amanda di belakangnya sedang membawa nampan.
Pintu terbuka.
"Selamat pagi Bu.." kata Amanda. Olivia menatap bahagia menantunya itu. "Pagi menantu Ibu. Masuk sayang." Katanya. "Kalian tunggu disini aja ya." Kata Amanda.
"Maaf Nona kami harus ikut masuk sesuai perintah Bos untuk tetap menjaga Nona." Amanda menghela nafas panjang lalu menatap Olivia. "Biarkan saja sayang. It's ok." Kata Olivia. Mereka masuk.
"Waahh bawa apa kamu kesini? Baunya enak sekali." Olivia duduk berhadapan dengan Amanda di meja sudut ruangan. "Ini bubur kentang dan sup ayam Bu." Jawab Amanda sembari membuka tutup mangkuk.
Olivia menatap Amanda, matanya berkaca-kaca. "Ini makanan kesukaan Arya waktu kecil." Ucapnya lirih. "Iya Bu. Silahkan Ibu sarapan." Kata Amanda. Olivia menyendok bubur itu dan memakannya. "Enaaakk.." katanya lalu meneteskan air mata. Amanda tersenyum dan terus menatap bahagia ibu mertuanya yang tengah makan masakannya itu.
*****
Arya turun dari tangga dengan memakai setelan jasnya lengkap. Dia melihat ke kanan ke kiri tak ada istrinya disana. Lalu melihat ponsel istrinya yang dibawanya.
"Dimana istriku?" Tanyanya pada anak buahnya. "Maaf Bos, Nona sedang berada di paviliun." Jawab salah seorang anak buahnya. Arya mengepalkan tangannya dan berjalan ke arah paviliun.
"Amanda?" Teriaknya di koridor saat berjalan ke arah kamar Olivia. Amanda membulatkan matanya. "Bu, lanjutkan makannya. Nanti Manda kesini lagi." Ucapnya seraya berdiri. "Tidak. Duduklah. Biarkan suamimu datang kesini." Jawab Olivia sembari memegang tangan menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...