BAGIAN 44

3.2K 352 84
                                    

Karena nanti sore super sibuk, aku up sekarang ya. Selamat membaca dan jangan lupa vote 💜💜💜

---‐----------------------------------------------

Amanda kembali ke ranjang Amaira, gadis kecil itu membuka matanya. "Mommy.." erangnya. Amanda membantunya bangun. "Sayang, kau sudah sadar?" Tanya Amanda.

"Tante cantik? Kenapa tante cantik disini?" Tanya Amaira sambil memeluk Amanda.

Amanda tersenyum. "Tante cantik kan dokter di Rumah Sakit ini. Sekarang Amaira tiduran ya, mau makan nggak? Tante cantik suapin Amaira mau?" Tanya Amanda. Gadis kecil itu mengangguk. Amanda membenarkan tempat tidur Amaira hingga gadis kecil itu bisa duduk dengan nyaman.

"Tante cantik lihat Mommy aku nggak? Kata Daddy, Mommy aku tadi kesini?" Tanya Amaira sambil mengunyah buburnya. Amanda mengerutkan keningnya. Dari awal Amaira masuk dia tak melihat wali Amaira entah itu Daddy atau Mommy nya.

"Tidak nak. Tante gak lihat. Memangnya tadi ada Daddy disini?" Tanya amanda sambil membersihkan sisa bubur di sudut bibir gadis kecil itu. "Iya aku tadi udah bangun tante dan lihat Daddy disini. Tapi sekarang aku bangun yang aku lihat tante. Mommy kemana ya?" Tanya Amaira pada dirinya sendiri. Gadis itu seperti menahan kerinduan yang amat sangat dari tatapan matanya.

"Tante cantik, aku boleh tanya nggak?" Ujar Amaira sambil tersenyum manis.

"Apa sayang?"

"Tante kan dokter disini, apa tante kenal dengan Mommyku? Mommyku juga dokter disini." Ujar Amaira lagi. Amanda membulatkan matanya. Mommy nya Amaira seorang dokter disini juga. Siapa? Batin Amanda.

"Oh ya, namanya siapa sayang?" Tanya Amanda.

"Daddy gak kasih tahu nama Mommy. Tapi aku selalu membawa foto Mommy. Sebentar tante." Gadis itu mengambil sesuatu di saku depan rompi levis yang di kenakannya. "Ini tante. Tante kenal nggak sama Mommy aku?" Tanya nya dengan wajah polosnya. Amanda menerima foto yang diberikan Amaira. Matanya memanas, lidahnya kelu tak bisa mengatakan apapun. Dia menatap foto yang dibawanya dengan gemetar. Lalu menatap Amaira.

"Si-siapa nama Daddy kamu sayang?" Tanya Amanda.

"Arya Sandya tante. Apa tante mengenal Daddy ku?" Tanya Amaira lagi. Amanda menangis tak karuan. Dadanya sesak dan memeluk Amaira dengan erat. Diciuminya putri yang selama ini dia rindukan. Pengobat dukanya selama ini adalah putrinya sendiri.

"Ahhhh aku aku.. akuuhh adalah Mommy kamu sayang.." katanya dalam isak tangisnya. Amaira terkejut. Lalu melepaskan pelukan Amanda.

"Benarkah? Tante cantik adalah Mommyku?" Katanya tak percaya. Amanda mengangguk pelan. Ada keraguan didalam mata Amaira. Cepat-cepat Amanda mengeluarkan ponselnya. Lalu memperlihatkan fotonya bersama Arya saat menikah.

"Apakah ini Daddymu?" Tanya Amanda. Amaira mengangguk. "Ini Daddy.." serunya. Lalu Amanda memperlihatkan foto lagi saat dia hamil dan berada di rumah sakit bersama Arya.

"Lihat ini, ini saat kamu berada di dalam perut tante sayang. Kau sangat imut dan lucu." Kata Amanda. Wanita itu terus berderai air mata untuk membuat putri kecilnya yakin bahwa dialah ibunya. Amaira menatap Amanda yang menangis. Di usapnya air mata dari pipinya.

"Tante cantik jangan nangis. Nanti tante tak cantik lagi. Tante ikutlah denganku bertemu Daddy." Amaira menggandeng Amanda keluar dari kamar. Amanda memegangi infus putrinya lalu menyuruhnya duduk di kursi roda.

"Kita kemana sayang?" Tanya amanda.

Amaira hanya menunjuk jalan untuk keluar IGD. Di depan ada anak buah Arya yang berjaga. "Paman Doris, dimana Daddy?" Tanya Amaira.

INTERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang