Amaira memeluk erat boneka teddy bear kesayangannya saat Olivia masuk ke kamar hendak mengajaknya tidur. Gadis kecil itu merenung memikirkan Daddy dan Mommy nya. Pandangannya tertuju pada Olivia yang berjalan mendekatinya.
"Sweet heart, are you okay bebi?" Tanya Olivia pada Amaira lalu memeluk cucu kesayangannya itu.
"Oma, kapan Daddy dan Mommy jemput kita disini?" Tanya Amaira sedih. Olivia sedikit tersenyum memaksa dan menelakup pipi gadis kecil itu dengan kedua tangannya.
"Sweet heart, dengerin Oma. Daddy dan Mommy pasti datang menjemput kita disini. Tapi untuk sekarang kita tinggal disini dulu ya. Karena Daddy sibuk dan Mommy kan banyak pasien. Ok sweet heart? Sabar ya.." kata Olivia menenangkan. Amaira mengangguk pelan lalu memeluk Olivia kembali. Firly datang membuka pintu dengan membawa segelas susu untuk cucunya itu.
"Sayang lihat Opa bawa apa untuk kamu?" Tanya Firly pada Amaira, gadis kecil itu sontak tersenyum dan meraih segelas susu yang dibawa Firly untuknya.
"Yeaaayy susu cokelat.." serunya. Firly dan Olivia tersenyum. Amaira meneguk susu itu dan tersenyum. "Terimakasih Opa.." katanya pada Firly lalu menarik baju Firly hingga Firly jongkok dan mencium pipinya.
*****
Willy menemui Arya di villa. Amanda yang sedang membaca email di laptopnya terkejut saat Willy menarik seorang wanita ke hadapan Arya. Siapa wanita itu? Pikirnya.
"Ini ada kunci kita menemukan siapa dalang dibalik semua ini." Seru Willy pada Arya.
"Siapa dia?" Tanya Arya.
"Dia adalah tunangan Antony. Aku sudah membakar habis rumahnya dan menemukan barang kita." Arya menatap Willy tajam sambil memberi kode agar memelankan suaranya karena ada Amanda di belakangnya. Willy mengerti.
"Sorry maksudku barang klienku." Ralatnya cepat-cepat. Amanda menghampiri Arya. "Sayang, apa salahnya sampai kamu dan willy berbuat seperti ini? Lepaskan dia." Kata Amanda. Mendengar itu wanita itu bersujud di kaki amanda dan meminta tolong. Arya sedikit panik dan tak berkata apapun.
"Nyonya tolong saya.. tolong lepaskan saya. Saya tidak bersalah. Tolooong..." katanya. Amanda menarik tangan Arya. Pria itu menatap istrinya tajam lalu menyuruh anak buahnya membawa Amanda ke dalam.
"Sayaang.. sayaang aku gak mau. Kamu jangan gini dong. Kamu udah janji gak akan begini. Sayaang..." teriak Amanda saat ditarik oleh kedua anak buah suaminya.
"Bawa istriku pergi.." perintah Arya sambil terus menatap Willy. Arya sangat marah pada sahabatnya itu karena dengan gila mengambil langkah membawa tunangan Antony ke hadapannya dan diketahui oleh Amanda. Kedua anak buah Arya segera menarik Amanda perlahan. "Ayo Nona, kami antar anda ke kamar anda." Ajak mereka. Setelah Amanda menghilang dari pandangannya Arya dengan buas menghajar Willy.
"Bangsaaaaat apa yang kau lakukan bodoh. Kau sudah membuat istriku ketakutan dan salah paham pada kita." Teriak arya. Willy terdiam sambil menyeka ujung bibirnya yang berdarah. "Maafkan aku. Aku tak berpikir panjang saat mengambil langkah ini. Aku hanya ingin Antony dan Fatah Delano segera ditemukan seperti yang kau mau." Ucap Willy. Arya mereda. Pria itu memijit keningnya lalu beralih pada wanita yang tengah duduk di lantai melihat keduanya.
"Lepaskan aku Tuan. Kumohon.." ucapnya memohon pada Arya.
"Kau.. Kau tahu aku juga tidak mau menyekapmu disini. Menyerang wanita bukanlah prinsipku. Tapi aku sangat membutuhkanmu untuk mendapatkan Antony dan Fatah. Maafkan aku." Ujar Arya lalu berdiri dan menyuruh anak buahnya menyekap wanita itu.
"Apa langkah kita selanjutnya?" Tanya Willy. Arya memandang ke arah Willy dengan tajam.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...