Dengan langkah yang cepat Arya masuk ke dalam Mall. Ikbal pun mengekor di belakangnya. Arya menemukan Amanda dan menghampirinya.
"Amanda, ini menu paling enak disini. Kamu makan ya?" Ucap Marsel sambil menyendokkan makanan itu ke mulut Amanda. "Terimakasih Marsel, tapi aku udah pesan croffle ini." Jawab Amanda. "Nggak apa-apa coba aja dulu." Ucap Marsel sedikit memaksa.
Arya berdiri tepat di belakang Amanda. Menatap tajam Marsel dengan tatapan ingin membunuhnya. Marsel ketakutan dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Arya.
"Kamu kenapa Sel?" Tanya Amanda kebingungan.
"A-anu i-itu Man, dibelakangmu." Ucap Marsel terbata-bata. Refleks Amanda menoleh dan mendapati suaminya berdiri disana. "Sa-sayaaang..kamu.." Amanda takut dengan pandangan Arya yang tajam itu. "Kenapa kau disini?" Tanya Arya.
"Aku habis membeli buku dengan temanku. Tapi kita bertiga kok bentar ada temanku satu lagi." Kata Amanda sembari mengalihkan pandangannya ke segala arah mencari Erlin.
"Pulang.." perintah Arya pada Amanda.
"Ta-tapi sayaang.." belum Amanda menjawab Arya mengemasi barang Amanda dan memberikannya pada Ikbal. "Berdiri. Ayo pulang." Ajaknya lagi. Marsel yang tadinya takut memberanikan diri dan berkata, "Amanda belum makan apapun. Tolong biarkan dia disini."
Arya tersenyum. "Urusi urusanmu sendiri." Ucap Arya pada Marsel. "Amandaaaa...maaf ya aku lama." Ucap Erlin lalu dia melihat Arya dan Ikbal disana. Erlin terpaku. Ikbal mengode Erlin dengan mengedipkan mata.
"Ooh eehh iyaa ini siapa Manda?" Tanyanya sedikit gelagapan. Arya terlihat sedikit marah dengan Erlin. "I-ini pa-pacarku Erlin yang aku ceritakan sama kamu." Jawab Amanda terbata-bata karena takut.
"Lihat sayang, aku gak berdua aja kan. Aku sama temanku yang lain. Ini Erlin dan ini Marsel." Kata Amanda. Arya mengangguk. "Baiklah, tapi aku ingin kau pulang bersamaku sekarang." Jawab Arya kemudian.
Erlin melihat tatapan marah Arya. "Aahh iyaa Amanda kamu pulang aja gapapa. Nanti aku sama Marsel bisa pulang sendiri kok. Kamu tenang aja." Kata Erlin meyakinkan.
"Bener nggak apa-apa?" Tanya Amanda. Erlin menepuk keras punggung Marsel. "I-iya gak apa-apa Manda." Kata Marsel. Keduanya tersenyum dengan terpaksa. Saat Amanda memasukkan ponsel dan dompetnya ke tas, Ikbal mendekati Erlin.
"Kau jangan lagi mengulangi hal bodoh seperti ini. Nyalakan ponselmu. Kau akan mati jika sekali lagi seperti ini." Bisiknya. "Maafkan aku Kak." Jawab Erlin dengan takut. "Nyalakan ponselmu. Minta maaflah pada Bos nanti." Erlin mengangguk.
"Udah?" Tanya Arya pada Amanda.
"Udah sayang. Ayo!" Ajaknya pada Arya. "Sel, Lin aku pulang duluan ya." Kata Amanda. Mereka berdua mengangguk. "Iyaa Man, hati-hati ya.." ucap Erlin sambil melambaikan tangannya. Mereka berdiri hingga Amanda hilang dari pandangan mereka.
"Huuuutfhh.." Erlin menghela nafas panjang.
"Lin, siapa laki-laki itu? Hawanya beda saat dia datang." Tanya Marsel pada Erlin.
"Tutup mulutmu. Anggap saja kau tak pernah menanyakannya. Kau tak akan pernah bisa membayangkan apa yang terjadi padamu jika kau tahu." Gerutu Erlin. Marsel semakin penasaran.
"Dia beneran pacarnya Amanda?" Tanya Marsel lagi. "Sepertinya kau tau banyak tentang Amanda." Lanjut Marsel.
"Aku bilang tutup mulutmu. Iya dia pacarnya Amanda." Jawab Erlin. Marsel tersenyum. "Masih pacar kan belum suami? Masih ada kesempatan sebelum janur kuning melengkung." Jawab Marsel seraya tertawa.
"Aku sudah memperingatimu. Jangan coba-coba jika kau tak ingin bertemu Tuhan jalur cepat." Ucap Erlin. Kau tidak tahu akan berhadapan dengan siapa jika kau tetap berpikir ingin mendapatkan nona besar, batin Erlin sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...