BAGIAN 37

3.3K 329 68
                                    

Melisa tidak tenang dalam tidurnya. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin dan tak henti-hentinya mengingat berita yang dia lihat di televisi.

"Bagaimana jika Kamila tidak mau meminta maaf pada Amanda? Apa yang akan terjadi?" Ujar Melisa gelisah. Tibatiba pintu kamarnya terbuka. Anak gadisnya itu masuk ke dalam kamarnya sambil tersenyum ceria.

"Mah, aku setuju akan meminta maaf pada Amanda secara terbuka besok." Ucapnya tanpa ragu. Melisa yang mendengarnya langsung bangkit dari ranjangnya dan duduk. "Apa? Benarkah? Bagus sayang. Minta maaflah pada mereka. Mama takut sesuatu terjadi padamu sayang.." ungkap Melisa sambil memeluk putrinya. Kamila mengangguk membalas pelukan ibunya. "Mama lihat aja apa yang akan aku lakukan besok." Ujarnya. Melisa mengangguk. Hatinya sedikit lega karena Kamila mau meminta maaf kepada Amanda.

*****

"Happy Birthday to you, Happy Birthday to you, Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday to you. Selamat ulang tahun istriku." Ujar Arya ditengah malam. Amanda terbangun dan melihat ada Ibu mertuanya, Erlin, Bi Nur dan para pelayan lainnya berada dihadapannya unyuk memberikan selamat.

"Ahhh terimakasih sayang, terimakasih Bu, terimakasih semuanya." Kata Amanda terharu dan bahagia.

"Tiup lilinnya dong sayang.." kata Olivia. Amanda mengangguk, memejamkan matanya berdoa sebentar lalu meniup lilin. Semuanya tertawa dan bertepuk tangan. "Selamat ulang tahun istriku, ibu dari calon anakku. Semoga kau selalu bahagia sayang." Ucap Arya lalu mencium kening istrinya. Tak lupa Arya mengelus perut istrinya dan menciumnya.

"Selamat ulang tahun menantu Ibu. Semua doa terbaik ibu ucapkan untukmu sayang." Kata Olivia lalu mencium kening menantunya.

Bi Nur dan Erlin pun mengucapkan selamat pada Amanda, begitupun para pelayan lainnya. Amanda memotong kuenya lalu menyuapi Arya untuk potongan pertama. Dan yang kedua untuk Olivia. Amanda bahagia, dia tak tahu kapan terakhir dia merayakan ulang tahunnya seperti ini. Wanita itu tak bisa menutupi perasaan bahagianya dan memeluk suaminya.

*****

Keesokan harinya tiba-tiba saja Erlin mengajak majikannya itu keluar. Gadis itu datang bersama Marsel. Ketiganya menghabiskan waktu bersama di Cafee yang berada di bukit.

"Selamat ulang tahun Amanda." ucap Marsel yang datang bersama kue ditangannya. Amanda terkejut lalu meniup lilinnya.

"Happy Birthday yaa Manda, semoga kamu sehat. Kandungan kamu sehat. Dan pernikahan kamu sama Kak Arya langgeng. Aamiin." Ucap Marsel. "Makasih Marsel. Eeh tapi aku penasaran deh kenapa kamu bisa langsung akrab gitu sama suamiku." Ujar Amanda sambil memotong kue diberikan pada Marsel dan Erlin.

"Karena Kak Arya sendiri yang bilang jika kalian sudah menikah. Dan aku melihat sendiri bagaimana cara dia mencintaimu Amanda. Aku tahu meskipun cintaku bertepuk sebelah tangan tapi aku ikut bahagia melihatmu bahagia." Kata Marsel. Erlin tersenyum, "Kau pandai juga ya merangkai kata. Hebat hebat. Mestinya kau kuliah di jurusan sastra kenapa kau mengambil kedokteran hasshh..." seru Erlin mengomeli Marsel.

"Hahaha itu buat syock terapi dong kalo ada yang gugup aku bacain puisi aja biar rilex." Sergahnya tak mau kalah. "Halaah yang ada tuh pasien makin gugup deh trus cabut gak jadi berobat." Jawab Erlin kami bertiga tertawa.

Ponsel Erlin bergetar, gadis itu membaca pesan di ponselnya dan mengedipkan mata kepada Marsel. Marsel mengangguk. "Waah udah jam setengah tujuh nih. Aku pulang duluan ya Lin, Manda." Ujar Marsel. Amanda mengangguk tanpa menaruh rasa curiga pada kedua sahabatnya itu.

*****

"Bagaimana apa informasi yang kau dapat?" Tanya Kevin kepada anak buahnya.

"Masih sama Tuan. Amanda masih di rumah. Dia sehat juga dengan kandungannya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya." Jawab anak buahnya.

INTERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang