BAGIAN 24

3.7K 315 27
                                    

Arya menikmati bir di taman belakang rumahnya bersama Olivia. Hujan gerimis menambah dinginnya malam ini.

"Jika kau tinggal bersamaku bagaimana dengan kekasihmu, Bu?" Tanya Arya tanpa menatap ibunya. "Ibu sudah memberinya alasan. Meski ibu tidak tahu sampai kapan dia akan mempercayai alasan itu." Jawab Olivia pelan.

"Aku sudah bertemu dengan orang suruhan Ibu, Edo Firly. Aku hanya mengucapkan terimakasih padanya karena sudah menyelamatkan istriku untuk yang kedua kalinya." Kata Arya lagi sambil menoleh ke ibunya. Olivia tersenyum. "Kenapa kemarin ibu tidak mengatakannya padaku, jika ibulah yang menyuruh Firly menabrak Amanda di restoran waktu itu? Aku tidak tahu jika tidak ada ibu, Amanda pasti sudah pergi meninggalkan aku." Olivia meraih tangan putranya. "Jangan berbicara begitu. Kau harus menjaganya lebih baik lagi. Ini resiko pekerjaanmu." Kata Olivia.

*****

"Aku tidak tahu lagi harus dengan cara apa aku menghancurkan Arya Sandya." Ujar Jonathan di dalam ruangannya. "Aku bisa menjebloskannya ke dalam penjara saat ini juga, tapi dengan mudah pasti dia bisa keluar begitu saja."

"Kenapa kau sangat membencinya?" Tanya lawan bicaranya yang berada di hadapannya.

"Karena dia selalu menggagalkan bisnisku. Kekuasaannya lebih besar dariku. Dia juga telah membunuh sahabatku Bryan. Aku ingin memiliki apa yang dia miliki. Membalaskan dendam Bryan padanya." Kata Jonathan penuh dengan amarah.

*****

Amanda sedang membaca novel sambil telungkup. Tangannya menyangga tubuhnya dan dia sedang serius. Arya masuk ke dalam kamar melihat istrinya yang sedang asik membaca hingga tak sadar akan kehadirannya.

Dengan mengenakan baju tidur tipis selutut membuat tubuh bagian belakangnya terlihat sedikit. Seperti sedang menerima signal, kepunyaan Arya sudah berdiri tegak menantang siap bertempur.

Arya menciumi ujung kaki istrinya, menggigitnya pelan jari-jari kecilnya. Amanda yang mendapat serangan tiba-tiba itu terkejut lalu mendesah perlahan.

Pelan-pelan Arya naik ke atas lalu membuka celana dalam istrinya dan membalikkan badannya. Amanda yang sudah dikuasai oleh nafsu itu menurut dan mengikuti permainan suaminya. Tangan Arya meremas dada Amanda yang bebas karena tak memakai bra itu. Putingnya yang mengeras tak lupa di mainkan olehnya.

Arya mendekatkan bibirnya pada Amanda, bibir mereka bertaut dan saling menghisap satu sama lain penuh gairah. Puas dengan bibir Amanda, Arya menjelajah setiap senti leher istrinya itu tanpa ampun. Dia menarik ke atas baju yang dipakai istrinya dan melepaskan dari tubuhnya.

Kemolekan tubuh Amanda membuat Arya semakin gila. Diraihnya kenyal kembar yang menggantung indah di depan matanya lalu melahapnya.

"Sshhh aaahh.." desah Amanda sembari meremas rambut suaminya.

Arya menidurkan kembali istrinya dengan membuka lebar kakinya. Tangan kirinya bergerilya kebawah dan dimainkannya di dalam sana. Desahan Amanda semakin merancu saat Arya menggerakkan tangannya dengan cepat disana.

Arya membuka celananya, dibantu oleh Amanda menarik ke atas kaos polo yang dipakai suaminya. Benda itu sudah tegak dan siap melakukan penyerangan.

Arya membuka lebar kaki istrinya, digesekkannya perlahan benda tumpul kepunyaannya itu. Lalu pelan-pelan memasukkannya kedalam sana. "Aahh sshhh aaahh.." desah Amanda saat Arya menggerakkan perlahan pinggulnya.

Benda itu semakin dalam menusuk ke dalam sana. Dinding-dinging rongga Amanda di dalam seperti menjepit kepunyaan Arya dan tak kuasa membuat dia mendesah pula. Goyangan pinggul Arya semakin cepat, sehingga membuat dada Amanda bergerak naik turun. Amanda merasakan milik suaminya semakin masuk hingga ujung rahimnya.

INTERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang