Halloo semua apa kabar?
Maaf baru bisa update karena banyak sekali hal yang aku lakukan sebulan ini guys. Dari mulai pindahan rumah dan lain-lain.Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu dan gak gondok yaa sama aku. Wkwkwk
Sekali lagi maaf jika sebulan ini aku vakum, dan kalian yang mengirimiku pesan terima kasih atas dukungannya yaa. Selamat membaca semuanya. Jangan lupa vote nya...!!
-----------------------------------------------------------------
"Saya..." belum sempat Ikbal menjawab, badan Naya terhuyung dan jatuh pingsan. "Ehh eehh.." seru Amanda. Gerakan refleks Arya membuat badan kecil Naya tak sampai jatuh ke lantai.
"Bos, apa Nona baik-baik saja?" Tanya Ikbal dengan panik. Arya mengangguk dan segera menggendong adiknya, "Sepertinya dia kebanyakan minum wine. Nay nay.. ckckck.." gumam Arya sambil berjalan keluar restoran diikuti oleh amanda di belakangnya membawa tas Naya.
*****
Sesampainya di mansion yang di tempati oleh Olivia dan Firly, Arya turun dan membawa adiknya masuk. "Sayaang sayang tunggu, kenapa kamu bawa Naya kesini? Bagaimana jika Ibu dan Kak Firly marah pada Naya?" Tanya Amanda panik. "Hmm itulah tujuanku datang kemari. Hahaha.." canda Arya. Amanda memukul kecil punggung suaminya dan mengikuti langkah suaminya masuk ke dalam rumah.
"Naya, kenapa dia Arya?" Tanya Olivia panik. "Hmm kebanyakan minum wine Buu.." jawab Arya datar.
"Kok bisa? Kamu yang kasih?" Tanya Olivia dengan tatapan tajamnya pada putranya itu. "Enggak Buu.. dia minum sendiri. Gini yaa Buu.." ujar Arya sembari berbisik ke telinga ibunya. Olivia menutup bibirnya yang menganga lalu menatap Arya tak percaya. "Yang benar kamu sayang?" Tanyanya memastikan lagi.
"Bener Buu.. biar dia pas sadar gak malu makanya aku antar kesini." Jawab Arya lagi. Olivia mengangguk mengerti. Amanda yang sedikit mulai paham dengan obrolan suami dan ibu mertuanya itu manggut-manggut sambil melirik ke arah suaminya. "Apaaa?" Kata Arya melihat lirikan istrinya. "Enggak apa-apa." Jawab Amanda sambil tersenyum menahan tawanya. Saat keduanya saling berpandangan mata mereka menangkap Firly sedang berjalan diikuti oleh Ikbal di belakang Firly.
"Kakak.. kenapa dia ngajak Ikbal ya sayang?" Tanya Amanda heran. "Hmm pasti si Ikbal akan disidang. Seru nihh.. aku mau lihat dulu sayang. Kamu disini aja temani Ibu dan Naya." Perintah Arya pada istrinya.
"Ada apa Tuan mengajak saya kemari?" Tanya Ikbal saat Firly menyuruhnya duduk. Arya datang lalu menyulut rokoknya dan menatap ke arah Firly juga Ikbal bergantian. "Kenapa kau menatapku? Kau kan orang tua kami. Kau yang pantas bicara disini." Ujar Arya sambil tersenyum saat Firly menatapnya dan menunggu Arya bicara.
"Baiklah. Bal, kau sudah lama mengabdi pada Arya bahkan sebelum aku hadir di dalam keluarga ini kau sudah ada. Kami semua mempercayaimu. Aku ingin bertanya padamu, apakah kau benar-benar menyukai putriku?" Tanya Firly dengan suara khasnya. Mata Ikbal membulat. Sama sekali tak disangkanya Firly bertanya seperti itu padanya. Arya hanya mendengarkan dengan terus menghisap rokoknya.
"Iya Tuan saya menyukai Nona Naya." Jawabnya mantap, namun suaranya sedikit berat. "Apa kau sedang tidak percaya diri?" Tanya Arya datar. "Kau bukan asistenku yang kukenal. Tidak ada keyakinan dalam setiap perkataanmu. Aku tidak mau membunuhmu karena kau mempermainkan adikku. Jawablah dengan tegas. Apa kau benar-benar menyukai adikku?" Tanya Arya mengulangi perkataan Firly.
"Iya Tuan saya menyukai dan mencintai Nona Naya." Jawab Ikbal kemudian. Dengan tegas dan tanpa ada keraguan disetiap perkataannya. Firly tersenyum. "Baiklah. Jika itu jawabanmu kau tahu kan apa yang harus kau lakukan sebagai pria yang menyukai anak gadis orang. Aku percaya padamu Ikbal." Kata Firly sembari menepuk bahu Ikbal lalu berdiri dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...