Amanda tiba di pelataran gedung tinggi yang bertuliskan "Sandya Company".
"Waahh tinggi sekali gedung ini." Pujinya. "Nona kita sudah sampai." Ucap anak buah Arya dan bergegas membukakan pintu untuk Amanda. Ikbal datang menghampiri Amanda. "Nona Manda anda disini ?" Tanyanya. "Iya. Apa suamiku ada disini ?" Ikbal mengangguk. Lalu mengantar Amanda masuk ke dalam.
Tak butuh waktu lama Amanda telah sampai di depan pintu ruangan Arya. "Silahkan masuk Nona." Kata Ikbal sembari membukakan pintu untuk Amanda.
Amanda melangkah masuk. Arya sedang sibuk merokok dan menatap laptopnya. "Aryaa..." panggilnya lirih. Arya menoleh ke sumber suara itu. Lalu berdiri. "Mandaa , kau disini?" Arya menutup laptopnya dan menyuruh Amanda duduk.
"Maaf aku gak bilang kalo mau kesini. A-aku kepikiran kamu. Jadi aku bikinin sarapan buat kamu. Kamu belum makan kan ?"
Arya tersenyum. Sambil menghisap rokoknya dan menyemburkan asapnya ke udara. "Uhuuukk uhuukkk.." Amanda terbatuk lalu menutup hidung dan mulutnya. Seketika Arya membuang putung rokoknya ke asbak dihadapannya. "Maaf , kau tak apa ?" Tanya Arya. Amanda menggeleng. "Kamu makan ya sekarang aku tungguin. Terus aku berangkat ke kampus." Ucapnya sembari membuka kotak bekal superwarenya. Arya mengangguk dan mengambil sepotong sandwich yang diberikan Amanda padanya.
"Bagaimana kuliahmu kemarin ?" Tanya Arya sambil mengunyah makanannya. "Baik. Aku suka. Aku juga dapat teman baru namanya Erlin." Cerita Amanda penuh dengan semangat.
"Bagus. Belajarlah dengan baik." Amanda mengangguk. Arya melihat jam tangannya. "Ini sudah jam delapan lebih. Kau ada kelas setengah sembilan. Pergilah." Ucap Arya. Amanda tersenyum , "Kamu tahu jadwal kuliahku juga. Waaahh hebat sekali suamiku." Puji Amanda membuat Arya celingukan. Hahaha.
"Aku berangkat ya. Nanti kamu pulang kan ?" Tanya Amanda. "Iya." Jawab Arya lalu mencium kening Amanda dan mengantarkan Amanda ke depan. Kantor Arya sudah mulai sibuk. Banyak karyawan yang berdatangan. Mereka berdua tak lepas dari pandangan karyawan Arya.
Mobil Amanda sudah siap. "Aku pergi." Kata Amanda pada Arya. Arya mengangguk dan melambaikan tangan. Sepasang mata melihat itu dari kejauhan. Matanya penuh dengan emosi. Tangannya mengepal dan mengikuti mobil Amanda yang baru saja melintas di depannya.
*****
Amanda tiba di kampus. Kebetulan Erlin juga baru tiba. Dia baru saja memarkir motor maticnya. "Erlin.." teriak Amanda sembari melambaikan tangan. Tiba-tiba lengan Amanda ditarik oleh seseorang lalu menamparnya.
"Aaarrgghh.." pipi mulus Amanda memerah dengan cap lima jari disana. "Sakit ? Hahaha sama gue juga sakit. Gue sakit melihat lo hidup bahagia bersama Bos Arya. Sepertinya lo istimewa ya sampai-sampai lo bisa berada di kampus mewah ini. Penampilan lo juga beda." Kata Gerry dengan mengelus rambut pendek Amanda. Amanda menghindar.
"Gerry.. Mau apa kamu?" Teriak Amanda. Erlin berlari ke arah Amanda dan melihat pipi Amanda memerah. "Heyy siapa kau ? Beraninya sama perempuan cupu banget." Teriak Erlin. Amanda terkejut. Ini berbeda dengan Erlin yang dikenalnya kemarin. Seperti ada sisi Erlin yang lain.
"Sini maju." Tantang Erlin pada Gerry. Dengan beringas Gerry menyerang Erlin. Mereka berdua bertarung. Gerry tumbang. Darah segar keluar dari ujung kanan bibirnya. "Masih mau lagi? Bangun! Bangun sekarang. Katanya laki , baru segitu doang udah berdarah." Ledek Erlin. Gerry bangkit akan menghajar Erlin dengan cepat tangan Erlin menguncinya. "Cabut Lo darisini. Jangan ganggu dia kalo Lo masih sayang sama nyawa Lo." Bisik Erlin di telinga Gerry.
Erlin melepaskan kuncian tangan Gerry. Gerry berlari menjauh. "Amanda, tunggu pembalasan gue." Teriak Gerry. Amanda menangis ketakutan. Tubuhnya gemetar. Perasaan takut yang belakangan ini mulai dilupakannya tiba-tiba datang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERNAL LOVE
General FictionGabriella Amanda seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah Restoran. Hari-harinya begitu berat karena selalu mendapat perlakuan yang buruk dari pacarnya , Gerry. Hidup Amanda berubah menjadi lebih buruk sejak tragedi di hotel itu , Amanda terbangun...