BAGIAN 29

3.4K 331 30
                                    

Olivia menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya. Olivia belum mengetahui jika menantu kesayangannya tengah berbadan dua. Amanda dan Arya turun ke bawah dan langsung duduk di meja makan.

"Selamat pagi kesayangan Ibu." Sapa Olivia pada kedua anaknya.

"Pagi Bu.." Arya menatap Ibunya dengan tersenyum. Lalu memeluk erat Ibunya. Olivia terkejut, ada apa dengan anak ini? Pikirnya.

"Bu, selamat kau akan menjadi nenek." Kata Arya. Mata Olivia membulat sempurna. Air mata menggenang di pelupuk matanya, dia melepaskan pelukan putranya lalu menghampiri Amanda dan memeluknya. Diciuminya Amanda dengan sayang. "Ibu bahagia sekali sayang, selamat ya." Kata Olivia. Arya tersenyum melihat kedua wanita yang berada dihadapannya. Aku sudah memaafkanmu Bu, hatiku jauh lebih baik dan hidupku menjadi lebih berarti lagi karena kehadiranmu disisiku lagi. Batin Arya.

*****

"Kau ingat, jangan banyak gerak di kampus. Kau atur emosimu ketika menghadapi sepupumu yang aneh itu. Ok? Kau mendengarku?" Kata Arya saat Amanda akan turun dari mobilnya.

"Iya sayang. Aku mengerti." Jawab Amanda sambil mengelus pipi suaminya itu. Amanda turun dari mobil, lalu berjalan ke arah kelasnya.

"Haiii Amanda..." sapa Kamila, dengan malas Amanda menoleh ke arah gadis yang ada di belakangnya itu.

"Ada apa?" Tanya Amanda.

"Aku penasaran, sejak kapan kau memiliki pacar sekaya Arya itu?" Tanya Kamila yang sudah pasti dengan wajah menyebalkannya itu. Amanda tahu sepupunya itu cemburu dengan apa yang dimilikinya saat ini.

"Kenapa kau ingin tahu? Dia kan pacarku dan tidak ada hubungannya denganmu." Jawab Amanda yang membuat Kamila naik darah.

"Heyy itik kampung, dengar baik-baik ya aku akan membuat pacarmu itu berbalik menyukaiku dan membuangmu ke tempat asalmu. Camkan itu." Ancam Kamila yang dibalas senyuman oleh Amanda. Aku harus tenang, aku tidak akan meladeninya. Batin Amanda sambil menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan.

"Terserah kau saja. Jika Arya mau denganmu, aku akan memberikannya padamu secara sukarela." Jawab Amanda.

"Itu akan terjadi. Aku pastikan akan melihatmu menangis sambil memohon pada Arya." Ujar Kamila kemudian lalu meninggalkan Amanda. Erlin dan Marsel yang melihat semua itu ikut geram dengan kelakuan sepupu Amanda. "Kenapa dia menyebalkan sih." Gerutu Erlin. "Dia cemburu pada Amanda. Sakit tuh anak." Balas Marsel lalu mengajak Erlin duduk di samping Amanda.

*****

Firly datang menemui Olivia. Dia membawa amplop cokelat lalu diberikan oleh Olivia.

"Apakah ini sudah valid?" Tanya Olivia sambil membaca berkas itu.

"Sudah. Kau tahu aku, aku tidak pernah bekerja setengah-setengah." Jawab Firly tegas.

"Aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang." Ujar Olivia sambil menatap lurus ke depan.

"Harus. Kau harus menjaga dirimu dan menantumu. Dia tahu kelemahan putramu." Ucap Firly meyakinkan Olivia. "Benar. Musuh selalu begitu mati satu yang lain akan tumbuh lagi. Jika kita tak menghabisi akarnya maka akan terus seperti ini." Kata Olivia dengan tatapannya yang tajam.

"Hmm. Sekarang apa tugasku?" Tanya Firly kemudian.

"Aku ingin kau membeli rumah di dekat danau Akasia. Aku mau menghadiahkan rumah itu untuk menantuku. Belilah atas namanya agar dia tidak curiga padaku." Kata Olivia.

"Ok. Aku pergi dulu." Ucap Firly lalu pergi, Firly menghentikan langkahnya. Dia menatap Olivia lalu berbalik dan mengelus lembut pipi Olivia. "Jaga dirimu baik-baik." Katanya. Olivia terkejut dengan perlakuan Firly, dia mengangguk dan melihat kepergian Firly.

INTERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang