47 - Kabar Burung

184 34 12
                                    

Lantunan lagu Selamanya Cinta milik D'Cinnamons mengisi ruang kamar. Sejak lagu diputar, air mata lolos dari pelupuk matanya. Entah karena mendengar lagunya yang menyentuh hati atau karena orang yang pernah memberikan lagu itu melalui pemutar musik portable.

Meninggalkan Jakarta bukan suatu keputusan yang tepat untuk Smara. Ada banyak masalah yang belum selesai. Salah satunya, masalah antara dirinya dan laki-laki yang pernah memberikan kunci gembok untuk pagar rumahnya.

"Smara." Suara perempuan terdengar disertai ketukan pintu.

Smara tahu, itu suara Genari. Dan Smara juga tahu gadis itu sedang berdiri di depan pintu kamar kosannya bersama Raden. Selalu seperti itu setiap malam.

"Jangan diganggu, Ri." Suara Raden terdengar.

"Aku tiap malam denger dia nangis, Den," balas Genari.

"Biarin. Dia masih beradaptasi."

"Dia masih sedih karena ditinggal ibunya kerja di luar kota? Aku aja yang ditinggalin ibu nggak sedih."

"Kamu nggak sedih karena ada aku, sedangkan Smara nggak punya temen sama sekali. Dia dideketin sama nenek aja suka ngejauh."

Smara menyeka air matanya. Sulit baginya beradaptasi di tempat baru sendirian dan di umurnya yang masih sangat muda.

Genari bergumam membenarkan perkataan Raden. "Den, coba kamu deketin Smara. Aku udah sering banget deketin dia, tapi yang ada dia malah ngomong kasar ke aku terus ngejauh. Siapa tau kalo kamu deketin Smara, dia nggak sedih lagi dan kita bisa berteman sama dia," ujar gadis periang itu.

"Sana masuk ke kamar, besok masih MPLS." Dari tirai jendela, Smara bisa melihat Raden yang melangkah menjauhi kamar kosnya.

Genari menyusul Raden dan samar-samar Smara mendengar gadis itu berkata, "Coba kamu deketin dia, ya, Den? Aku kesian, Smara tiap malam nangis terus."

Raden dan Genari.

Dua nama temannya itu yang selalu membuat Smara sirik karena mereka berhasil mematahkan apa yang dikatakannya waktu itu. Memangnya ada persahabatan antara cewek dan cowok?

Jawabannya ada.

Mereka seumuran dan bersekolah di SMA Negeri 1. Dan mereka juga mungkin sedang berusaha menjalin persahabatan? Meski tentu saja Smara akan terus menolak.

Berteman. Sesuatu yang masih sulit Smara lakukan.

Sewaktu SMP, ia memiliki sedikit teman. Itupun tak terlalu dekat.

Hanya saja...

Reon lah teman yang paling dekat dengannya selama ini.

Dan sekarang, ia meninggalkan temannya itu.

Smara mengulir notif direct message instagram. Reon selalu mengiriminya pesan. Dan Smara tak pernah membukanya, hanya membacanya dari notif.

Pukul 10 malam. Notif pesan dari Reon masuk. Selalu seperti itu setiap harinya.

Reon: Lo pindah ke mana, Ra?
            Gue tau lo jam segini belum tidur.
            Lo sekarang sekolah dimana, Ra?
            Lo udah punya teman baru, ya? Makanya lupa sama gue?

            Lo marah sama gue?
            Chat dari gue udah ganggu lo, ya? Pasti lo risi.

Notif paling bawah adalah pesan yang masuk hari ini. Smara hanya membacanya lewat notif.

Ponsel Smara kembali bergetar.

Reon: Terakhir. Gue harap bisa ketemu lo lagi, Ra.

Harapan yang sama.

HaplessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang