34 - Courthouse

205 32 15
                                    

"Smara, kamu baik-baik aja? Ada makanan atau barang yang mau kamu beli?"

Smara sejak tadi diam, tak tahu ke mana ayahnya membawanya pergi. Berkali-kali Smara melirik spion tengah, ada banyak berkas di jok belakang.

Dan ia menjadi berpikir, apa mungkin di salah satu berkas itu ada hasil tes DNA Reon?

"Smara," panggil ayahnya lagi.

"Smara haus," balas gadis itu.

"Kamu mau minum apa?" Melvin membelokan setir mobil ke salah satu minimarket di tepi jalan.

"Ayah masih ingat rasa favorit aku apa?" tanya balik gadis itu.

"Cokelat. Kamu mau ikut turun atau nunggu di mobil?"

"Nunggu di sini."

Sepeninggalan Melvin, Smara meraih membalikkan badan dan mengambil berkas-berkas yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya.

Smara mendengus, itu berkas-berkas perusahaan yang tak ia mengerti. Namun, dari salah satu berkas itu, jatuh dua amplop putih berlogo rumah sakit.

"Ini yang gue cari," gumam Smara dengan tersenyum senang.

Itu hasil tes DNA.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Probabilitas Melvin Lazuard Nathaniel sebagai ayah biologis dari Reon Dimitri Mahesa adalah 0%. Oleh karena itu, Melvin Lazuard Nathaniel sebagai terduga ayah dapat disingkirkan dari kemungkinan sebagai ayah biologis Reon Dimitri Mahesa.

Smara tersenyum. Berarti ia tak salah menebak pergerakan mulut Gino kemarin.

Tangan Smara membuka amplop yang kedua. Amplop dengan logo rumah sakit yang berbeda dari sebelumnya.

Berbeda dari kertas dari amplop sebelumnya, isi kertas yang ia baca sekarang sedikit rumit. Smara tak mengerti bagaimana cara membaca deretan angka yang tercetak di kertas itu. Selain angka, terdapat pula tulisan seperti kode yang semakin membuatnya semakin bingung.

Untungnya kesimpulan dari surat itu masih bisa ia pahami.

"Hasil tes paternitas." Smara membaca judul dari surat itu. "Hasil analisa menunjukan bahwa tiga belas alel Loci marka STR terduga ayah cocok dengan alel paternal dari anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probalitas terduga Melvin Lazuard Nathaniel sebagai ayah biologis dari anak adalah lebih dari 99.99%. Oleh karena itu, terduga ayah tidak dapat disingkirkan dari kemungkinan sebagai ayah biologis anak."

Smara terdiam.

Lalu ia melanjutkan membaca bagian bawah dari surat itu.

"Hasil tes maternitas." Smara mengerutkan alisnya karena ia tidak terlalu mengerti kode etik yang sedang ia baca dalam hati. "...Ibu identik dengan anak, hal ini menunjukkan bahwa mtDNA anak diturunkan dari ibu."

Smara kembali terdiam.

Matanya menatap nama-nama yang tercetak di kertas itu.

Terduga ayah: Melvin Lazuard Nathaniel

Terduga ibu: Zira Dimitri Alzura

Anak: Reon Dimitri Mahesa

Smara mengerjapkan matanya. Apa ini?

Ada dua hasil yang berbeda dari dua amplop itu.

0%

Dan...

99.99%

Surat mana yang harus Smara percaya?

Smara kira ia akan berhenti terkejut setelah membaca isi dari dua amplop itu. Sayangnya keterkejutan akan selalu menghampirinya selama ia berurusan dengan masalah orang dewasa.

HaplessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang