5. PERTEMUAN

1.5K 99 0
                                    

Sore ini Aksara dan Yugo sudah berada di arena balap liar yang biasa digunakan oleh para murid SMA Agora untuk unjuk kebolehannya. Lokasinya lumayan jauh dari sekolah mereka. Selain tempatnya yang luas dan sepi pengendara yang melalui nya juga ada alasan utama dibalik itu. Supaya guru dan kepala sekolah juga tidak tahu aksi nekat dan melanggar aturan para murid nya.

Sore ini lumayan banyak yang menonton. Karena ini adalah balapan sengit antara Aksara dan Mario.

"Widihhh.. motor baru lo juga di bawa, Guh?" Tanya Yugo menatap berbinar motor Aksara yang baru ia beli beberapa Minggu yang lalu. "Mau pake Dinda apa Joni?"

Aksara lantas menatap kedua motornya yang saling berdampingan.

"Si Joni lah." Jawab Aksara dengan keyakinan penuh.

"Kalau si Joni yang mau lo pake, kenapa si Dinda lo bawa juga, Teguh?"

"Saksi. Saksi kalau gue bisa ngalahin si Mario!" Jawab Aksara setengah jengkel. "Liat aja. Motor nya bakalan gue tabrak pake si Joni."

Yugo lantas menepuk pundak Aksara, "udah lah, Guh. Cukup Dinda aja yang bangkotan. Si Joni jangan!"

"Gue bakalan menang hari ini. Motor hitam gosong itu bakalan gue tabrak kayak dia nabrak Dinda waktu itu!" Aksara masih dendam kesumat dengan kejadian beberapa bulan yang lalu.

"Gaya lo bisa ngalahin gue!" Celetuk Mario dengan angkuh.

"Gue buktiin sore ini. Motor gosong lo itu bakalan kalah sama Joni!"

"Hahaha.. iya dah." Mario muak dan langsung membuang puntung rokoknya, lalu menginjak hingga bara api itu padam.

"Semangat, Guh! Gue yakin lo pasti menang!" Yugo berujar sambil menepuk pundak Aksara—memberi semangat.

"Gue titip Dinda."

***

Tanpa di ketahui oleh Farki maupun bik Inah. Sekar nekat pergi seorang diri berbekal ponsel dan uang di dalam sling bag nya.

Gadis itu mengenakan pakaian berwarna merah muda, celana berwarna hitam serta sepatu putih dan tambahan topi sebagai aksesoris dirinya. Rambutnya di gerai panjang. Pandangan nya fokus pada ponselnya yang sedang berbalas pesan dengan Dea.

Tadinya Sekar ingin mampir ke minimarket, namun entah kenapa dirinya mendadak tidak mood dan memilih berjalan-jalan sebentar.

Di rumah saja membuatnya merasa bosan. Apalagi ia sendiri. Bik Inah sibuk dengan pekerjaannya. Farki sibuk pacaran. Sekar merasa sendiri. Berharap dengan pindah ke Jakarta bisa membuatnya semakin dekat dengan keluarga nya terutama orang tua nya. Tapi malah sebalik nya.

***

Motor berwarna merah dengan tempelan full stiker di tangki depan melaju kencang berusaha menyalip satu motor di depannya.

Mario tersenyum sinis saat Aksara tertinggal di belakangnya. Hatinya membuncah senang bukan main. Dengan rasa percaya diri, ia yakin bahwa kali ini dirinya berhasil untuk mengalahkan Aksara.

Aksara—cowok yang notabene sangat memegang teguh setiap perkataannya kini menancap gas hingga berhasil menyalip motor Mario yang tadi berada di depannya.

Aksara menatap dari spion motor nya terlihat Mario yang berusaha mengejarnya. Aksara yakin saat ini Mario sedang menyumpah serapah dirinya dengan segala umpatan.  Namun cowok itu tidak peduli. Fokusnya saat ini adalah membalaskan dendam Dinda.

Saat Aksara kembali menatap pada jalanan. Gas yang tadi di tancap dengan kecepatan di atas rata-rata kini harus melepas nya demi menghindari seorang gadis yang menyebrang tanpa melihat kondisi.

SEKARAKSARA (new version) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang