Halo semua pembaca SEKARAKSARA (new version)! 🧡🧡🧡
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin dari Zar ya! 🙏🙏😊
Gimana THR-nya aman gak? xixixi...
Udah hampir dua minggu kurang beberapa hari Zar gak update di lapak ini.. hihihi *mohon dimaafkan🙏
Kira-kira ada yang masih nungguin cerita ini update gak ya????
Bantu vote dan coment ya teman-teman
Selamat membaca🧡🧡
Gadis berambut panjang serta gelang angsa yang menjadi ciri khas dirinya telah selesai bersiap untuk sekolah dan kini melangkah turun menuju meja makan tempat di mana keluarganya sudah menunggu dirinya. Semalam orang tuanya telah berjanji untuk sarapan bersama seperti dulu. Tak ada kebahagiaan lain yang dapat membuat Sekar tersenyum mulai dari dirinya mandi sampai berdandan cantik selain orang tuanya mengiyakan permintaannya.
Sekar sedikit termangu melihat kondisi meja makan masih sepi seperti sebelumnya. Namun Sekar segera melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06:22 pagi. Gadis itu tersenyum malu ketika dirinya begitu bersemangat dan berakhir dengan bangun terlalu cepat.
Meja makan begitu penuh dengan berbagai menu pagi ini, salah satunya menu kesukaan Sekar yakni, nasi goreng buatan bi Inah. Di bagian tengah bi Inah sengaja meletak potongan buah karena anak tertua keluarga ini suka sekali mengawali sarapannya dengan buah. Tak hanya itu empat gelas susu coklat juga berjajar rapi di setiap kursi.
"Bi, Papa sama Mama belum turun ya?" tanya Sekar seraya menarik kursi sebelah kanan tepat di samping Farki akan duduk.
"Pagi cantiknya Abang!"
Cup!
Sapa Farki seraya mengecup ringan pipi adik kesayangannya. Hal itu membuat bi Inah menggelengkan kepala ketika ingin menjawab pertanyaan putri bugsu anak majikannya. Sekar lantas bersungut kesal dan menggosok kasar sebelah pipinya.
"Jangan cium pipi Sekar, Abang! Punya orang nih!" peringat Sekar membuat Farki mengangguk ringan lalu melahap buah segar di hadapannya.
"Bapak sama Ibu udah berangkat pagi tadi, non, katanya ada meeting penting sama client," jawab bi Inah. Sekar yang ingin mengambil nasi goreng harus ia urungkan karena mendadak nafsu makannya hilang.
"Meeting apa sepagi ini?" lirih Sekar menyandarkan punggung ke kursi. Kedua matanya menatap kursi makan di hadapannya yang hari-hari selalu kosong. Orang yang di harapkan justru jarang mampir walaupun untuk meneguk segelas air putih. Orang yang selalu Sekar nanti untuk menduduki dan melihat secara jelas wajah orang tuanya kini kembali gagal untuk kesekian kalinya. Kursi yang menjadi harapan sebagai frame potret keluarga lengkap mereka malah selalu kosong bahkan semenjak orang tuanya kembali.
Farki menyadari perubahan yang begitu ketara dari Sekar. Farki sedikit menggeser kursinya lalu mengelus pelan rambut adiknya. Farki mengerti betul apa yang Sekar rasakan, namun bagaimana lagi, perusahaan benar-benar hectic untuk beberapa hari kedepan karena beberapa karyawan ketahuan melakukan penggelapan dana perusahaan.
"Abang suapin, ya?"
Sekar lantas melihat Farki yang ternyata berpakaian begitu rapi dan formal. Setelan jas dan tatanan rambut yang begitu klimis membuat abangnya itu terlihat sangat tampan.
"Abang gak sekolah?" tanya Sekar pelan.
Farki menggeleng pelan, ada raut ketidakikhlasan yang terpancar jelas. "Di kantor lagi ada trouble jadi abang terpaksa hadir."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Teen FictionSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...