71. BENAR-BENAR PERGI
Seluruh barang-barang yang tertata rapi di Dinda Castle seperti meja yang di lapisi cermin pecah berserak ke lantai, miniatur yang tertata rapi di atas meja jatuh seluruhnya di sapu dengan kasar oleh Aksara. Bahkan cermin yang tertempel didinding menjadi imbasnya hingga retak tak karuan. Amarahnya ia lampiaskan habis oleh seluruh benda yang berada di sekitarnya.
Yugo yang baru saja datang terpaksa berjalan berjinjit takut terkena pecahan cermin walaupun kakinya terlindungi oleh sepatu dengan sol lumayan tebal. Lebay memang, namanya juga Yugo.
Yugo diam-diam ngedumel kesal jika melihat Aksara sudah kambuh gilanya. Yang semula berbentuk istana dapat berubah dalam sekejap menjadi rumah rongsokan. Dengan geram dan kesal Yugo ikut menendang meja yang menghalangi jalannya.
"Wih, tornado masuk ke Dinda Castle. Keren, ah! Bukan main, wow!"
"Sungguh impresif sekali Bunda!" ujar Yugo.
"Sewa pembantu gue habis ini!" lanjut Yugo semakin menjadi-jadi.
Di lihatnya Aksara sedang merenung dengan kedua tangan berada di kepalanya. Benar-benar seperti orang gila, batin Yugo.
"Buset! Orang gila dari mana anjir?? Kaget gue!" seru Yugo masih dengan perasaan kesal. Dia tidak tahu saja apa yang baru di alami sahabatnya.
"Nah titipan lo!" beri Yugo dengan kesal sembari mengeluarkan sekotak rokok dari saku celananya.
"Lama lo, njing!" umpat Aksara kesal.
"Sabar babi. Di depan macet ada kecelakaan tadi," seru Yugo tak kalah kesal.
Pandangan Aksara lantas berubah menatap Yugo dengan penasaran. Entah kenapa firasatnya mendadak tidak enak.
"Kecelakaan?" tanya Aksara lirih.
"Iya, Guh. Wih serem. Ringsek mobil depannya. Lo tau mobil mewah, Guh," seru Yugo semangat hingga melupakan rutukan kesalnya tadi. Ia mulai menceritakan pada Aksara yang kini copslay jadi orang gila.
"Nabrak kontainer, kepala adu kepala. Lo bayangin gimana parahnya itu mobil," lanjut Yugo terus menceritakan sesuai pandangan matanya. Sampai tibalah Aksara mengetahui bila penumpang di dalam mobil itu seorang perempuan perasaan dan pikirannya bertambah tak karuan.
"Lo tau, pas tadi gue liat dikit-dikit, cewek, bor! Beehhh berdarah-darah badannya. Sayang sih, gue gak liat mukanya kayak apa. Jadi ya gak tau..." Yugo mendadak diam ketika melihat Aksara berlari pergi meninggalkannya tiba-tiba.
"Teguh anjing! Orang belum selesai cerita juga," umpat Yugo meneriaki Aksara.
Kaki Aksara tanpa di minta langsung berlari dan tangannya dengan cepat menancap gas menuju lokasi kejadian. Ia tak peduli dengan Yugo yang akan marah bila motornya di bawa kabur tiba-tiba. Saat ini ia hanya ingin cepat sampai dan melihat siapa korban dari kecelakaan tersebut.
Nama Sekar mendadak memenuhi pikirannya. Jantungnya berdegup kencang takut gadis itu kenapa-kenapa saat pergi dari Dinda Castle tadi. Aksara sadar ia telah keterlaluan pada Sekar tadi. Gadis yang kemarin ia kecup penuh sayang namun, tadi justru ia tampar dengan kuatnya.
Sesampainya di tempat kejadian benar saja perempatan jalan ini sudah ramai di penuhi warga dan para pengendara yang sengaja berhenti ingin melihat secara langsung. Dua mobil saling beradu dengan ganas. Mobil mewah seperti yang Yugo katakan hancur tak karuan.
Bisik-bisik serta teriakan minta tolong dan sibuk memanggil ambulance menambah kekhawatiran pada diri Aksara. Dengan cepat ia menerobos ingin melihat siapa penumpang mobil tersebut. Ia ingin buktikan bahwa feelingnya tidaklah benar. Walaupun Aksara sendiri tak tahu dengan apa Sekar pergi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Teen FictionSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...