Hai semuanya!🧡
Masih ada yang nungguin cerita ini update gak ya??🤧
Maaf banget, karena telat update 😭🙏 di rl sibuk bangetttt🙃
Happy reading 🧡🧡
Sore ini sepulang sekolah sebelum matahari benar-benar terbenam di peristirahatan dan sinar senja menghilang tergantikan malam di cakrawala. Sekar menyempatkan diri untuk menemui Aksara di Dinda Castle sesuai permintaan cowok itu.
Kini Sekar sudah berada di ruangan megah dan luas dengan dominasi putih serta gaya interior klasik modern. Segala macam furniture tertata rapi seperti sofa yang kini di duduki oleh seorang cowok yang sedang asik menikmati mie rebus dan menonton kartun Disney.
Sekar menggembungkan kedua pipinya dengan tangan berada dikedua pinggangnya. Tak lupa matanya sudah melotot garang siap menghabisi lawannya. Satu setengah jam yang lalu Sekar yang sedang memperhatikan Bu Nanik menjelaskan pelajaran favoritnya tiba-tiba saja ponselnya bergetar dengan beberapa pesan yang masuk secara beruntun.
Teguh
🥺Teguh
Gak lagi dekat matahari tapi badannya panasTeguh
Gak lagi hamil tapi muntah mulu dari tadi 😭😭Teguh
Gak lagi naik kipas angin tapi kepalanya pusing😭Teguh
CEPETTTT KE SINI😭😭😭😭Teguh
Mau elus👉👈🥺***
"AKSAAAAA!!!!" teriak Sekar. Orang yang dipanggil tanpa melihat kebelakang langsung mematikan televisi dan meletak asal mangkok mienya lalu menutupi badannya dengan selimut secara cepat.
Sekar menghentakkan kakinya lalu mencampakkan tasnya begitu saja tepat di mana wajah Aksara berada.
Bruk!!!
"Shit!" umpat Aksara merasakan nyeri dibagian hidungnya.
"APA?!!" Sekar melotot garang ketika sebuah manik mata menatapnya dari balik selimut.
Aksara bangkit layaknya mi jagung disiram air panas. Pelan-pelan ia menggeser tas milik Sekar ke samping tubuhnya.
"Tadi katanya sakit?? Terus ini apa, Aksa!" gerutu Sekar menunjuk mangkok mie yang masih mengepulkan asap tipis.
"Aku tadi laper," cicit Aksara menatap manik mata milik Sekar dengan lembut dan setengah takut.
"Aksa, lo itu kalau sakit jangan makan mie! Kalau udah sembuh ya sekolah!" nasihat Sekar seraya mengambil mangkok dan membuang mie ke wastafel.
Aksara meratapi mie yang baru dibuatnya sepuluh menit yang lalu. Mie panjang dan sudah pasti lezat sempurna masuk kedalam lubang wastafel dengan bebas. Aksara meneguk kasar salivanya. Kedatangan Sekar saat ini tidak tepat untuk perutnya.
"Mie gue.." lirih Aksara ketika Sekar sudah duduk dibawah karpet tak jauh darinya.
Sekar membuka isi tasnya dan mengambil dua buah buku beserta pena. Sekar tak mau membuang waktu. Ia harus segera menyelesaikan pekerjaan rumahnya agar besok bisa disetor pada Bu Nanik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Ficção AdolescenteSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...