66. SEBUAH DOKUMEN
Beberapa minggu terakhir senyum Sekar dan Aksara tak pernah luntur walau sekejap. Keduanya benar-benar bahagia akan hubungan yang terjalin. Waktu yang terlewati tak pernah absen tanpa Sekar di sisinya begitu pun sebaliknya.
Aksara benar-benar jatuh pada gadis yang dulu di bencinya. Sekar bahkan tak segan menunjukkan sifat manjanya pada Aksara. Dan dengan sabar Aksara menuruti semua permintaan kekasihnya.
Sekar juga merasa bahwa Aksara benar-benar menjadi tumpuan utama kebahagiaan dirinya. Semua waktu yang terlewat terasa amat singkat karena habis oleh canda tawa yang keduanya ciptakan.
"Aksa, aku mau jalan-jalan," pinta Sekar seraya mengalungkan tangannya di leher Aksara yang sedang bermain PS dengan Yugo di Dinda Castle.
"Bentar ya sayang. Kita kalahin Yugo dulu."
"BUCIN!!" semprot Yugo langsung menyalip motor Aksara. "Anjir, menang dah gue."
"Gak usah sombong lu!" ejek Aksara. "Gue kalahin nangis ngadu Hana. Huh, cupu!"
"Aksaaaa," rengek Sekar meletakkan kepalanya di pundak Aksara. "Ayoooo!"
"Terus, Kar terus. Gangguin aja sih Teguh!" seru Yugo.
"Kamu duduk dulu ya, sayang. Nanti kita jalan-jalan. Aku janji," bujuk Aksara namun Sekar menggeleng kuat.
"Gak mau! Maunya sekarang, Aksa."
"Anjing kalah napa lo, Guh!"
"Gak semudah itu. Lo salip dulu. Itupun kalau bisa," ujar Aksara di akhiri tawanya. Hal itu membuat Sekar kesal dan geram.
"Aksa!"
"Aarghh! Sakit sayang," jerit Aksara ketika Sekar menggigit bahunya.
"Kalah lo, Guh!" jerit Yugo menyalip motor Aksara dan lebih dulu sampai ke garis finish. "Wohoooo.. menang gue!"
"Shit!" umpat Aksara melempar stick Psnya.
"Aksa, ayoooo! Aku mau makan es krim."
"Iya sayang, ayo. Puas aku kalah?" tanya Aksara memeluk Sekar dari posisi duduknya. Sekar mengangguk dengan pipi menggembung.
"Lucu banget sih pacar aku," gemas Aksara mengacak rambut Sekar.
"Dih, jijik!" umpat Yugo melirik geli pada Aksara. Sahabatnya itu tak berubah dari dulu. Kadar kebucinannya jauh lebih bertambah kali ini.
"Sirik lo!"
"Yugo!" Panggilan dari seorang gadis yang berdiri dekat tembok bergerak itu mengalihkan perhatian Sekar, Aksara dan tentu saja sang empunya nama.
Yugo tersenyum manis pada kekasihnya itu. "Sini, Hana," ajak Yugo namun dirinya yang menghampiri Hana lebih dulu.
Peraturan Dinda Castle telah berubah. Walau begitu tetap hanya orang tertentulah yang di perbolehkan masuk. Seperti Sekar dan Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Teen FictionSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...