Untuk pembaca ku, dimana pun kalian berada. Terima kasih sudah mengikuti jalan cerita ini.
Semoga ada manfaat dan nilai-nilai baik yang bisa kalian ambil dari SEKARAKSARA (new version) ini. Dan sekiranya pantas untuk dibagikan, boleh banget ya untuk kalian share dan tag Zar di akun sosial media kalian. Supaya manfaat dan nilai baiknya ga stuck di kalian.
Itung-itung pahala ya bagikan hal bermanfaat ke orang lain, bestie<3
Ig: Kurnia_wulan11
TikTok: NiulazzahraDan yang nanyain S2, atau berharap ada S2. Maaf banget yah, Zar ga akan buat S2 dalam waktu dekat ini atau entah sampai kapan.
Karena apa? Ya karena belum kepikiran ide yang pas.. hehe
So.. happy reading guys!
Setelah enam tahun berlalu, kini tepat di penghujung tahun seorang pemuda yang selalu membawa ke manapun gelang angsa merah milik seseorang yang sungguh berarti di hidupnya kembali mendatangi kawasan Puncak Bogor.
Begitu terasa perbedaannya ketika ia menginjakkan kaki untuk pertama kalinya. Salah satu yang paling menyentuh di hatinya adalah, ia datang tanpa seorang gadis yang dulu ikut bersamanya. Gadis yang dulu ia tawarkan janji kebahagiaan di tempat ini kini, ia sendiri yang meratapi hasil dari janjinya. Hanya omong kosong belaka dengan selimut penyesalan selama bertahun-tahun mengurungnya.
Aksara menyorot pada sunset yang kini berada di pelupuk matanya. Suasana sore ini kembali membuka luka masa lalu sekaligus mengingat kebahagiaan yang begitu singkat. Pandangan yang menyorot sendu lengkap dengan kerinduan yang menyiksa batin belum dapat Aksara lupakan hingga kini. Ia masih berada dalam lingkar masa lalu.
Perlahan pandangan tersebut berubah menajam dan semakin tipis kelopak matanya. Seseorang telah menutupi pemandangan indah yang sedang di lihatnya. Aksara berdecak kesal ketika seorang gadis dengan tongkat di kanan dan kirinya berjalan tertatih melewati akar-akar pohon yang menonjol kepermukaan tanah.
Lama Aksara perhatikan, gadis berambut pendek sebatas leher itu dengan cepat kehilangan keseimbangan karena tongkat miliknya tersangkut akar pohon. Dengan segera Aksara mendekat karena ialah orang yang memperhatikan gadis tersebut dengan instens.
"E-ehhh!"
Bruk!
"Oh my God!" ucapnya cepat karena panik sekaligus bersyukur karena ia tidak jatuh ke tanah.
"I'm so-sorry, gue minta maaf!" refleks ia berucap dengan rasa tidak enak.
Aksara dengan segera menatap gadis tersebut karena ia merasa dejavu dengan suara lembut dari gadis yang berada di pelukannya. Ketika ia berhasil melihat manik mata coklat khas Asia tersebut, detik itulah jantungnya berdetak begitu cepat. Nafasnya memburu dengan nyeri di dadanya. Wajah terkejut, juga pucat terlihat menjadi satu. Lingkaran tangan yang menahan pinggang gadis itu semakin erat bersamaan dengan tatapan terkejut juga genangan air mata menumpuk di pelupuk matanya.
Gadis tersebut juga melakukan hal yang sama. Pandangan yang telah lama tak saling sapa kini menyelami satu sama lain. Menerobos masuk hingga batas terdalam manik mata masing-masing. Tak ada seulas senyum yang tercipta dari bibir keduanya. Sama-sama terkejut dan tak menyangka bahwa semua ini adalah nyata.
Air mata Aksara dengan cepat jatuh ke pipi gadis yang sedang di peluknya erat karena seorang anak kecil menabrak dan menjatuhkan tongkat yang masih berada di pegangan gadis berambut pendek tersebut.
"A-awwhh!" lirih gadis tersebut karena ia tak sanggup berdiri dalam waktu lama tanpa bantuan tongkatnya.
Dengan cepat Aksara menggendong dan mencari tempat duduk yang kosong. Lalu ia kembali untuk mengambil dua tongkat yang tergeletak di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Teen FictionSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...