Gadis dengan gelang Berbandul Angsa yang melekat di pergelangan tangan kirinya menatap cemas kearah jalanan yang macet pagi ini. Saat ini ia sedang berada di dalam mobil bersama sang supir yang bertugas mengantar jemput semenjak seminggu yang lalu Sekar menetap di Jakarta.
Jalanan macet parah, bahkan tak bergerak sama sekali. Sekar semakin gusar dan takut ia akan terlambat.
"Aduh, non, macet banget ini. Sabar ya non, gak telat kan?" Tanya pak supir ikut cemas karena sedari tadi Sekar terus melihat kearah jam di tangannya.
"Hmmm.." Sekar berpikir sejenak, matanya bergulir kesana-kemari mencari cara bagaimana ia bisa segera tiba di sekolah dalam waktu lima menit, "Sekar lari aja deh pak, gak ada waktu lagi. Bapak pulang aja gak papa."
"Eh.. tapi non!"
Terlambat!
Sekar lebih dulu menginjakkan kakinya di atas trotoar jalan dan mulai berlari sekencang mungkin. Tak ada cara lain, jika menunggu didalam mobil bisa dipastikan 15 menit lagi ia baru sampai di SMA Mandala dan itu semakin memperburuk citra nya sebagai murid baru.
Nafasnya ngos-ngosan, muka dengan aksen Asia tersebut mulai memerah karena panas yang keluar dari dalam tubuh, serta rambut panjang yang tergerai menari nari mengikuti langkahnya yang kian cepat.
Seumur-umur Sekar belum pernah terlambat seperti ini. Hukuman pasti sudah menanti untuknya.
Hosh..hosh..hosh..
Sesampainya di gerbang sekolah ternyata Sekar tak sendiri. Beruntung, ada murid lain yang menemaninya terlambat.
***
"Udah gue bilang juga apa, Guh. Pake motor gue!" Keluh Yugo saat motor yang mereka tumpangi mati mendadak.
"Gue udah bilang, jadwal hari ini pake motor gue!" Sarkas Aksara tak mau kalah.
"Pake motor lo sih pake motor lo, tapi gak si Dinda juga yang lo bawa, bego!" Umpat Yugo sambil mendorong Dinda.
"Emangnya kenapa?" Tanya Aksara merasa tersinggung.
"Umurnya pendek. Untung mati di parkiran gak di tengah jalan, huh!" Jawab Yugo sambil memukul kuat tangki motor bernama Dinda itu.
"HEHHHHH.. JANGAN LO PUKUL!" Jawab Aksara heboh lalu mengelus Dinda kesayangannya.
"Bucin sama motor!" Sindir Yugo.
***
Beberapa murid yang terlambat sudah berbaris rapi di hadapan tiang yang menjulang tinggi mengibarkan bendera pusaka kebanggaan Indonesia sambil mendengarkan ceramah panjang dari Bu Linda.
"Bagus! Terlambat terus kalian ya!" Kata guru BK itu melewati satu persatu muridnya dan memperhatikan wajah-wajah mereka.
"Muka-muka ini yang selalu terlambat, sampai hafal saya sama ka-" ucapan Bu Linda terhenti ketika melewati siswi yang tertunduk malu di hadapannya.
"Kamu," kata Bu Linda menatap Sekar, "personil baru grup terlambat ini?"
Yang ditanya langsung mengangkat kepalanya menatap Bu Linda takut takut, "eee.." Sekar mengerjapkan matanya beberapa kali, "saya Sekar Bu, murid baru XI IPA 3." Ujar Sekar menjelaskan identitas nya.
"IPA 3 cuyyy.. pantes cantik!" Ujar laki-laki dibelakang Sekar.
"Oh.. murid baru terlambat. Kamu pikir ini sekolah sama seperti sekolah kamu dulu bisa masuk sesuai kemauan kamu?!"
Sekar lantas menggeleng, "enggak Bu, saya minta maaf"
"Pindahan dari mana kamu?"
"ADIK SAYA BU!" Celetuk seseorang dari lantai tiga gedung sekolah ini. Seluruh murid yang terlambat termasuk Bu Linda langsung melihat ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (new version) [END]
Fiksi RemajaSekar, Permata Merah Alantra sebutan gadis itu. Ia mempunyai misi untuk membuat orang tuanya pulang dari luar negeri dengan berusaha menjadi siswi paling berprestasi, ia dikenal multitalenta dan acap kali berkontribusi dalam perlombaan sekolah. Teru...