2

372 28 0
                                    

Tak terlalu banyak penjelasan yang bisa Vidory dapatkan dari kedua orang tuanya. Karena Vildory tidak boleh terlambat untuk mengikuti tes, lulus atau tidaknya dia masuk akademi nanti. Vildory masih tidak habis pikir dengan dunianya, Vildory pikir sihir itu memang tidak ada. Sedikit mendengar cerita dari orang tuanya, barulah Vildory bisa sedikit memahami. Dunia itu ternyata mengandung banyak misteri. Dari latar belakang keluarganya yang Vildory tidak ketahui. Sampai dunia sihir yang Vildory tidak percayai sama sekali.

Mobil Alaric berhenti di sebuah pinggiran jalanan yang sepi. Di jok belakang sana, sedari tadi pemuda itu hanya mendiamkan diri. Menatap ke luar jendela sampai mobil yang dinaikinya berhenti. Setelahnya barulah ia memalingkan wajah menatap sang Ayah yang terlihat bersedih.

"Pergilah! Bus di depan sana akan membawamu ke tempat tes dan jangan sampai gagal! Kalau kau gagal ...." Alaric tidak melanjutkan penuturannya, melainkan menutup rapat mulutnya agar isakan tak keluar dari sana.

Dari ucapannya, Vildory tahu bahwa kesempatannya untuk masuk ke sana hanya sekali. Kalau dia gagal, maka tak akan ada kesempatan untuk yang kedua kali. Untuk itu, Vildory mengangguk kecil dan segera turun dari mobil dengan kurang percaya diri. Tentu saja karena seragamnya yang sedikit membuatnya tak percaya diri. Meskipun orang-orang yang memasuki bus berpakaian sama, tapi tetap saja Vildory merasa risih.

"Ng? Ayah, kakakku itu laki-laki atau perempuan?" tanya Vildory sebelum benar-benar pergi.

"Laki-laki! Tiga tahun di atasmu!" terang Alaric sambil berusaha memamerkan senyuman.

Vildory mengembuskan napas perlahan. Mendengar kata laki-laki disebutkan, Vildory sedikit penasaran. Dari awal Vildory memang mengharapkan mempunyai seorang kakak laki-laki karena itu sepertinya menyenangkan. Oleh sebab itu, Vildory menegaskan pada dirinya sendiri, bahwa dia harus bisa masuk ke akademi yang dimaksudkan. Vildory juga sempat berjanji, bahwa dia akan membawa kembali kakaknya agar bisa sama-sama merasakan kebahagiaan.

"Vil, dengarkan ayah! Jangan percaya kepada siapapun selain kepada dia yang menunggumu di gerbang masuk akademi! Ingat itu baik-baik!" ungkap Alaric sebelum Vildory benar-benar pergi.

Lagi-lagi, Vildory kebingungan dengan apa yang Alaric ucap barusan. Ingin bertanya, tapi Alaric sudah langsung pergi meninggalkan. Terlalu cepat mobil yang Alaric kendarai, sampai-sampai Vildory tidak sempat memberi pertanyaan. Tetapi, biarkan saja, setidaknya Vildory masih bisa menyimpulkan. Bahwa ke depannya, kehidupan yang akan Vildory lalui akan lebih berat dari selama ini yang dia jalankan.

Jujur, ini pertama kalinya Vildory berpisah dengan orang tua. Katanya, di akademi nanti, tidak diperbolehkan pulang ke rumah sampai pada hari kelulusan. Artinya, Vildory akan hidup mandiri ke depannya dan itu sedikit membuat Vildory kepikiran. Tentu karena selama ini dia hidup dalam kemewahan. Sekarang, dia mendadak diasingkan dari orang tuanya dengan alasan yang membingungkan.

"Hei, kau! Cepat ke sini, ujiannya sebentar lagi dimulai!" teriak seseorang di sekitaran bus sana.

Vildory yang tadinya sedikit tertegun pun bergegas menuju bus agar dia tidak ketinggalan. Tiga bus yang ada di sana membuat Vildory langsung menaiki yang paling dekat dengan posisinya barusan. Di dalamnya berdesakan yang membuat Vildory kebingungan mencari tempat duduk yang paling nyaman. Namun, sepertinya Vildory harus rela berdiri karena tempat duduk semuanya telah ditempati orang lain. Kalaupun Vildory harus pindah bus, sepertinya akan percuma karena dari luarnya saja sudah bisa dipastikan bus lainnya juga berdesakan.

"Lima puluh lima orang yang ada di dalam bus ini, apa semuanya sudah siap?" tanya pak supir yang berpakaian seperti pencuri-pencuri dalam serial TV.

Vildory dari semula tidak menyadari penampilan supir itu, pun heboh sendiri melihat penampilannya. Tangannya yang semula menggengam gantungan bus pun terlepas dan membuatnya langsung menunjuk kepada supir di depan sana.

Akademi Para PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang