50

92 8 0
                                    

Sesuai permintaan Noa, Vildory kini kembali menantangnya. Membuat orang-orang meremehkannya karena mereka menganggap Vildory sombong dan berpikir bisa mengalahkan Noa. Namun, Vildory tak menghiraukannya karena Vildory ingin membuktikan perkataan Noa. Yaitu, menjamin keberhasilan Vildory dalam merebut peringkat pertama. Vildory pikir, mungkin dengan begini dia bisa lebih cepat membawa Valta. Tak perlu menunggu hingga umurnya mencapai dua puluh tahun. Karena sebentar lagi Vildory akan mewujudkannya.

Untuk saat ini, Ale tak ada di sini menyaksikannya karena dia mendapat misi yamg tidak bisa ditinggalkan bersama peringkat lima dan peringkat dua puluh lima. Kalau saja Ale di sini Ale pasti sudah menghentikannya karena rencana yang sudah Ale sebutkan sebelumnya sudah bisa dinyatakan kesuksesannya 50 : 50. Jadi, tak perlu menantang Noa. Hal ini tentu sudah tak bisa dihindarkan lagi karena sekarang laganya sudah terjadi.

Teramat percaya diri, Vildory langsung menyerang. Menghadiahkan pukulan pada rahang Noa dan yah, jaring menyebalkan itu melindunginya. Membuat Vildory marah padahal pertarungan belum sampai satu menit lamanya.

Tampak setelahnya Noa menyengir meremehkan, memberikan Vildory pukulan tiba-tiba hingga Vildory terjengkang. Vildory merasakan bagaimana giginya bergoyang dan hampir lepas. Yakinlah, disentil sedikit saja, giginya akan terlepas dari sarangnya.

Vildory kemudian memusatkan api ditelapak tangan dan melemparkan kemudian. Hal itu hanya menimbulkan rasa malu karena api itu padam di udara. Membuat Noa semakin tersenyum meremehkan dan memamerkan sesuatu. Pada telapak tangan kirinya, Noa mengkristalkan airnya, melemparnya ke arah Vildory dan tetap mengeras hingga mengenai pipi Vildory. Baru setelahnya air itu mengurai seperti air pada umumnya, membasahi wajah Vildory yang sudah memar.

Sakitnya nyata dan Vildory langsung mengusap air di wajahnya. Menerjang sekali lagi, lagi dan lagi jaring tajam itu selalu menghalangi. Kemudian, Vildory tampak menggenggamnya. Mengkonsumsi racun rendah di telapak tangannya dan sengaja melukai tangan dengan jaring Noa. Vildory kemudian mengangkatnya lebih tinggi dari pada sebelumnya. Membuat darahnya mengalir dari jaring itu menuju pusat jaring, yaitu jemari Noa.

Karena Noa merasakan darah itu berbahaya, Noa langsung membasahi jaring-jarinya dengan air agar jaring itu bersih dari darah. Membuat Vildory mengerang dan menarik kuat jaring di tangannya. Membiarkan kedua tangannya terluka agar posisinya dan Noa bisa segera lebih dekat. Vildory juga tahu, sebelum menghilangkan satu buah jaring, Noa tidak akan bisa membuat jaring yang lainnya. Pastinya Noa tidak akan menghilangkan jaring yang Vildory pegang. Dilihat dari caranya membasuh jaring, Vildory yakin Noa mewaspadai darahnya. Dengan begitu Vildory bisa yakin Noa tidak akan menghilangkan jaringnya. Karena jika Noa ingin menghilangkan jaring, maka Noa harus terlebih dahulu menghentikan airnya. Akan sangat berbahaya kalau saja Noa menghilangkan airnya karena darah Vildory akan langsung menetes ke tangannya. Alasan lain juga karena jaring Noa sangat mudah menyerap cairan dan hal itu juga akan berlaku bagi darah Vildory.

Berhasil mendekatinya, Vildory segera melayangkan pukulan dengan darah di tangannya penuh dengan racun kadar rendah. Kemenangan sepertinya berada di pihaknya saat ini. Sesuai dengan ucapan Noa.

Namun, siapa sangka dari arah pukulan Vildory, air memancar membasuh lukanya. Membuat Vildory tanpa sengaja melirik jaring yang dipegangnya. Jaring itu sudah terputus dan mulai melebur di telapak tangan. Meneliti lebih seksama, ternyata Noa menggunakan tangan kanannya untuk memutus jaring itu. Dilihat dari cairan yang selalu dikristalkan di tangan kanan Noa itu meleleh dan membasahi tangan pemiliknya.

Meski tak berhasil melukainya, tapi Vildory mendapat sorakan dari berbagai petarung.

"Woi, hebat! Senior Noa bahkan memakai tangan kiri? Apa aku tidak salah lihat?"

"Baru pertama kali aku melihat dia melakukannya!"

Vildory tentu tidak tuli untuk mendengar ocehan petarung yang tidak seberapa. Membuat Vildory sedikit besar kepala karena sepertinya menggunakan kedua tangan adalah hal yang langka bagi Noa. Namun, Vildory tak boleh senang dulu. Noa belum tentu bisa dikalahkan. Ucapannya tempo lalu juga patut dipertanyakan. Sepertinya hal itu hanya gertakan agar Vildory kembali menantang.

Akademi Para PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang