Satu hari terlewatkan, itu artinya penjagaan pada sel Valta sudah tak seketat sebelumnya. Sekarang saatnya Vildory untuk kembali melanggar aturan. Yaitu menaiki gedung paling atas yang sebelumnya juga sudah pernah dilakukan. Kali ini, dia akan kembali melanggarnya dan semoga saja tidak sampai ketahuan.
Sehabis pelajaran di kelas usai, Vildory sudah ditunggu oleh Arnold di depan kelasnya. Mereka berdua sudah melakukan janji sebelumnya, yang mana sehabis belajar mereka akan langsung pergi menemui Valta. Sementara yang lainnya kembali ke asrama masing-masing, Vildory justru memutar langkah menuju tangga. Untungnya tak ada yang menanyakannya dan Vildory tak butuh berbohong untuk mengibulnya.
Singkatnya, dengan bantuan kemampuan Arnold, mereka sampai pada lantai paling atas. Vildory menghentikan langkah tak jauh dari sel Valta berada. Berikutnya, Arnold datang mendekati Valta yang kali ini bisa Vildory lihat dengan jelas karena cahaya masuk lebih banyak daripada malam hari. Ada rantai di kakinya yang sebelumnya tak ada dan penampilannya semakin berantakan saja. Tiap kali melihatnya, Vildory tetap saja lemah dan tubuhnya akan menggigil begitu saja.
"Kau membawanya lagi? Sudah kubilang bukan, jangan membawanya ke sini! Apa kau tuli, Arnold?" ucap Valta pelan dengan kepalanya yang tak menoleh pada sosok yang diajaknya bicara.
"Dengarkan aku dulu, Val! Dia adalah---"
"Berisik!" teriak Valta tampak berusaha menahan amarah, "Setiap kau membawanya, tubuhku merasakan sakit. Apa itu namanya kalau bukan mengkhianatiku? Kau ingin aku mati, 'kan?" imbuh Valta yang mulai kesakitan kala Vildory ada di sekitarnya.
Arnold kembali kebingungan, sama seperti waktu pertama kali Vildory ke sini. Waktu itu Valta sampai mengerang kesakitan dan sekarang dia hanya mengatakan kalau dia kesakitan. Arnold sama sekali tidak tahu alasannya apa, kenapa hadirnya Vildory membuatnya kesakitan. Padahal Vildory di sana tidak melakukan apa-apa selain diam saja, bahkan sampai menjaga jarak untuk sementara.
"Val, Vildory itu saudaramu. Dia adalah orang yang nantinya akan membebaskanmu dari sini," terang Arnold.
Valta yang semula terlihat ingin mengerang pun tak jadi dan terlihat semakin menahan kesakitan. Untuk itu, barulah dia memutar bola mata menatap Vildory yang berdiri jauh dari posisinya. Vildory membalas tatapannya, tapi Vildory tidak tahu harus bereaksi apa. Untuk itu, dia hanya berusaha tersenyum kecil dan semoga Valta membalasnya. Namun, itu hanya harapan belaka karena Valta menatapnya tanpa reaksi apa-apa. Tidak apa, setidaknya Valta tak menatapnya dengan tatapan tak suka, begitu saja sudah cukup bagi Vildory.
"Saudara? Seperti peringkat satu dan peringkat sepuluh?" tanya Valta beralih menatap Arnold.
"I--iya, tapi bukan berarti kau harus memusuhinya! Kau harus menyayangi adikmu karena Vildory pun begitu!" terang Arnold lagi agar Valta tak salah mengartikan kata saudara.
Valta terlihat sedikit kebingungan, raut yang tadinya terlihat kesakitan pun perlahan menyurut. Namun, tetap tak bisa disembunyikan bahwa dia masih saja kesakitan. Terbukti dengan tangannya yang menyentuh lantai tampak mengeras dengan bertumpu di sana. Sekali lagi Valta menoleh pada Vildory yang belum berani mendekatkan diri. Melihat dan mendengar kata-kata Valta membuat Vildory tidak ingin mendekati. Karena Vildory tidak ingin Valta menderita karena Vildory berusaha mendekatinya.
"Vildory-kah namamu?" tanya Valta menelengkan kepala.
"I--iya," jawab Vildory tergagap dengan sikap Valta yang terlihat mulai melembutkan pandanganya.
Valta tampak mengangkat tangan kanannya ke udara, lalu kemudian dia melambaikannya. "Kemarilah!" pintanya.
Vildory dan Arnold sama terkejutnya, perubahan sikap yang tiba-tiba membuat mereka menjadi bingung. Padahal jelas-jelas Valta mengatakan dia kesakitan karena adanya Vildory, lalu sekarang Valta justru meminta Vildory mendekatinya. Meski ragu, Vildory menurutinya dan terlihat Arnold menggelengkan kepala. Takut pastinya, kalau saja Valta lepas kendali lagi dan berujung menyakiti dirinya sendiri. Meski begitu, Vildory lebih mengiyakan perintah Valta daripada larangan Arnold. Dia tetap mendekatinya, meski terlihat Valta semakin menahan kesakitan dengan Vildory yang semakin mendekati. Tetapi, hati Vildory tetap memaksanya untuk terus mendekat. Vildory kemudian berjongkok di hadapan sel Valta.
![](https://img.wattpad.com/cover/291736989-288-k365656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024