9

238 20 2
                                        

Vildory memanyunkan bibirnya saat seseorang datang membawa sajian makanan ke arah peringkat satu. Di sini Vildory juga kelaparan dan dia justru seenak hati meralang Vildory beristirahat terlebih dahulu. Mata Vildory bahkan tak beralih dari sana, berharap dia merasa bersalah. Setidaknya, dia mengizinkan Vildory untuk istirahat sementara waktu.

Peringkat satu tampak mengambil sebuah apel, lalu tampa aba-aba dia melemparkannya ke arah Vildory. Gelagapan pastinya Vildory ketika ingin menerima apel yang peringkat satu beri. Menangkap pun juga bukan keahliannya dan pada akhirnya, apel itu mengenai Vildory pada bagian pipi. Warna merah pada kulit apel seperti menempel di pipi Vildory bagian kiri. Matanya pun memerah, bukan karena malu, tapi karena ingin menangis sejadi-jadi. Rasanya sakit sekali, tapi Vildory tidak ingin merasa malu dan berpura-pura bahwa pipinya baik-baik saja.

"Ini!" Seorang perempuan berkacamata menyerahkan apel itu ke arah Vildory.

Ketika menyadari apel mengenai pipi Vildory, refleks gadis itu menangkapnya dengan tangan kanan. Menyunggingkan senyuman, gadis itu terus menyodorkan apel tersebut ke arah Vildory. Mata sipit dibalik kacamata itu, membuat Vildory ingin terbang ke udara. Baru kali ini dia menatap gadis cantik tersenyum ke arahnya dan itu juga membuat Vildory merasa menjadi pria paling tampak di dunia ini. Tangannya pun menerima apel tersebut dan gadis itu segera memalingkan diri.

"Bodoh! Dia mengejekmu tahu!"

Ada yang memperingati Vildory dengan senyuman yang tadinya gadis itu sunggingkan. Senyuman yang artinya ejekan dan Vildory justru menganggap itu sanjungan. Telinganya pun menjadi merah dan dia langsung menggigit apelnya karena tidak tahu lagi cara untuk melakukan pengalihan. Entah siapa yang memperingatinya, Vildory juga tidak ingin memastikan. Tentu saja karena dia malu karena telah direndahkan oleh seorang perempuan.

Peringkat tiga tampak menyodorkan sebuah kertas pada peringkat satu yang masih menatap Vildory. Yang ada dipikirannya saat ini adalah kenapa orang bodoh yang tidak bisa menangkap sebuah apel bisa masuk ke akademi. Padahal dia dulunya juga mendapat ujian untuk masuk ke akademi dan yang lolos pun yang berpotensi. Namun, dia tidak ingin langsung menyimpulkan bahwa Vildory tidak memiliki potensi. Karena satu di antara peringkat sepuluh besar di akademi, ada yang terlihat bodoh, namun sebenarnya dia sangat pandai mengendalikan kekuatan diri. Mungkin saja Vildory juga tipikal orang yang seperti itu dan itu tidak boleh diremehkan sama sekali.

Peringkat satu pun menerima lembaran yang peringkat tiga beri. Di sana tertulis nama-nama peserta yang lolos dan akan menjadi murid akademi. Makanan yang tadinya dibawakan untuknya, pun tak jadi dia cicipi. Dia langsung berdiri dari duduknya dan membuatnya menjadi sorotan sekali lagi.

"Namaku Allen Noa, peringkat pertama di sini, aku adalah petarung tingkat empat. Aku setengah laba-laba. Jadi, jika tidak ada ancaman mati, maka kita akan bertemu dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Tidak apa jika kalian tak menghormatiku karena kita di sini untuk melidungi manusia, bukan untuk mencari kehormatan diri." ungkap pemuda yang bernama Noa itu.

Di sini, peringkat adalah penentu siapa yang paling kuat dalam segi pertarungan. Peringkat diperoleh dari adu tarung sesama murid akademi yang menyetujui pertarungan. Dengan kata lain, akan ada waktu di mana seseorang menantang yang lainnya untuk menentuakan siapa yang paling kuat di antara mereka. Ada syarat tertentu dalam adu tarung, yaitu persetujuan dari kedua belah pihak tanpa adanya paksaan. Misal, peringkat tiga menantang peringkat satu karena merasa bisa menang darinya, maka peringkat satu harus mengatakan setuju terlebih dahulu. Kalau saja peringkat satu menolak, maka adu tarung tidak akan terjadi. Namun, penolakan jarang terjadi karena itu menyangkut harga diri. Siapapun akan memilih menerima tantangan dari si Penantang untuk menunjukkan bahwa dia masih layak di peringkat itu.

Tingkat yang dimaksud sama dengan kelas di SMA biasa, yang membedakan hanya lamanya saja. Jika pada SMA biasa masa pembelajaran dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun, maka di sini pembelajaan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Kelas satu pada SMA biasa, maka disebut tingkat satu di SMA Elvalon.

Akademi Para PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang