25

137 10 2
                                    

Setelah kepergian Vildory beserta teman sekelasnya, Arnold di sini pergi menemui Valta ke selnya. Menemuinya di sana dengan Valta yang tampak terdiam menandang Arnold. Arnold pun langsung menghampiri dan duduk di sebelah Valta.

"Val, Vildory---"

"Aku tahu, dia pergi keluar akademi bersama tingkat satu. Aku tahu dia pasti tidak akan mengingkari janjinya, dia tidak akan meninggalkanku!" potong Valta cukup mengerti dengan apa yang akan Arnold katakan.

Valta bisa mengetahui itu dari duri yang dia berikan kepada Vildory terasa tengah menjauh dari arah akademi. Ditambah lagi dengan Valta yang melihat kepergiannya. Itu dilakukannya dengan cara melubangi dinding dengan duri. Hal itu sudah lama dilakukannya hanya untuk mengetahui apa yang ada di luar dari jeruji. Melubangi dinding dengan lima tahun lamanya dan sampai sekarang tidak ada yang mengetahui perbuatannya. Valta membuka lubang di dinding dengan sebuah duri. Sebab, menggunakan sihir hanya akan membuatnya terluka. Valta tentu melakukannya dengan teliti, melubangi tembok hanya dengan seukuran sebuah ubin saja. Mengarahkan lubang di dinding ke arah aula bawah agar dia bisa melihat semua orang yang ada di sana.

Dari sana pulalah Valta mengetahui sedikit banyaknya tentang akademi, tentang murid-murid dan berbagai kegiatan mereka. Bahkan Arnold sendiri tidak tahu dengan apa yang dilakukan Valta sehingga dia sering mengetahui kejadian di bawah. Arnold pun tak pernah ingin bertanya karena dia pikir itu adalah satu kemampuannya yang tidak diketahu siapa-siapa. Sebab, Valta juga menyumpal kembali lubang yang dibuatnya dengan ubin yang dia lepas dari sarangnya. Kemudian, beberapa durinya Valta sematkan di sana untuk mengganjal dan menutupi cahaya yang akan mendatangi curiga.

"Arnold, kapan mereka akan membiarkanku ke luar dari sini? Aku juga ingin ke luar dari akademi dan ikut bersama Vildory, apa itu mungkin?" tanya Valta menatap entah ke mana.

"Tunggu saja. Sudah kubilang bukan, Vildory yang akan membawamu ke luar dari sini," jawab Arnold meyakinkan Valta bahwa dia suatu saat akan ke luar dari kurungan yang memuakkan ini.

"Jika aku bisa keluar nanti, aku juga akan membawamu pergi!" ungkap Valta berangan-angan, seandainya suatu saat nanti dia benar-benar bisa keluar.

"Aku tunggu hari itu tiba!" sahut Arnold mengerti betul betapa tersiksanya Valta di dalam sini. Meski, ada sedikit kebohongan yang Arnold sebutkan tadi.

Kejamnya perlakuan pihak akademi menjadikan Valta sosok yang sulit dimengerti. Arnold sendiri ragu, apakah Valta akan mematuhi perintah akademi nantinya atau tidak. Sementara pihak akademi membiarkannya hidup memang untuk menjadikannya senjata pembasmi hantu di kemudian hari. Selain itu, Arnold juga berpikir mungkin saja Valta akan memberontak dan berganti pihak. Belum pasti baginya yang mengusik Valta tempo hari adalah pihak akademi yang berkhianat. Hal yang paling menakutkan adalah, bagaimana jika itu memang hantu dan membujuk Valta untuk berpihak pada mereka. Akan menjadi masalah besar nantinya kalau benar Valta beralih pihak. Keluarnya Valta dari kurungan ini, maka kekuatan yang dia miliki tak akan tertandingi. Bahkan bagi hantu itu sendiri yang jelas lebih kuat dari para pembasmi.

"Val, jika kau disuruh memilih, apa yang akan kau pilih antara dibebaskan dari sini dan pulang bersama Vildory dengan menuruti satu perintah dari akademi untuk menghapus hantu, atau kau dibebaskan dari sini dan boleh melakukan apa yang kau mau, termasuk menghancurkan akademi dan pergi bersama Vildory?" tanya Arnold sangat ingin tahu.

Tentu karena keinginan pihak akademi hanyalah kekuatan Valta untuk membasmi para hantu. Akan berbanding terbalik dengan keinginan pihak hantu yang pastinya menginginkan kebalikan. Kehancuran akademilah yang mereka inginkan karena dengan begitu mereka bisa bebas tanpa harus merasakan pembasmian. Kemungkinan itu bisa saja terjadi karena jika keberadaan Valta diketahui para hantu, maka merebut pasti mereka lakukan.

Akademi Para PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang