Belakangan ini Vildory lebih sering menghabiskan waktu di tempat latihan. Mengasah kemampuan di sana yang tak luput dari melukai diri sendiri. Terkadang, Vildory ditemani Arnold, terkadang hanya sendiri saja. Sebab Arnold harus membagi waktunya antara bersama Valta, Vildory, dan Ale, juga waktu bersama pihak akademi yang pastinya juga membutuhkan dirinya.
Saat ini, Arnold tengah bersama Vildory di sini, membantu Vildory dalam urusan beladiri. Agar saat bertarung Vildory tak terlalu memberatkan pada sihir petarungnya saja. Sebab, Vildory suka gegabah dan baginya tak apa jika dirinya terluka. Namun, bagi Arnold itu bukan suatu hal yang wajar, setidaknya Vildory tidak terlalu membebankan diri sendiri. Terlebih lagi penyembuhan dirinya yang lambat dan membuat lukanya meninggalkan banyak bekas ditubuh.
"Vil, mengenai Valta, aku rasa aku mengetahui satu fakta!" ungkap Arnold memulai suara setelah tadinya hanya fokus pada latihan saja.
"Fakta? Tentang?" tanya Vildory memiringkan kepala.
"Tentang sakit yang dia derita kala bertemu denganmu!" jawab Arnold yang membuat Vildory menatapnya lama, "Kurasa itu karena kebencian yang menguasai dirinya selama ini. Dengan adanya energi positif darimu, Valta terpengaruh dan membuatnya kesakitan dan ingin lepas dari kebencian yang membelenggunya itu." Arnold menerangkan.
Vildory tampak bersandar di satu batang pohon, meneguk seteguk air yang sedari awal sudah dipersiapkan. Kemudian, barulah Vildory membuka kembali suara.
"Dari mana kau bisa berasumsi begitu? Kebencian apanya? Kakakku bahkan memintaku untuk tidak menyakiti manusia, lalu dia benci kepada siapa?" sungut Vildory kurang puas dengan asumsi Arnold.
"Memang benar dia berkata begitu, tapi apa kau yakin Valta sekuat itu untuk tidak membenci? Dia hanya mengikuti kata-kataku, aku mengatakan padanya bahwa yang menyakiti manusia adalah monster, jadi dia tak ingin disebut monster dan bertekat melindungi manusia! Dia hanya ingin melindunginya, tapi dia tak mungkin bisa menyukainya. Meski Valta berkata demikian, dulu dia lebih memilih mengurungkan niat melindungi kalau sakitnya sudah tak lagi bisa dia tahan. Kau sendiri juga begitu bukan? Memangnya kau menyukai manusia yang menyakitimu? Kurasa tidak!" terang Arnold cukup yakin dengan jawabannya.
Jawaban itu memaksa Vildory untuk terdiam sejenak. Memikirkan lebih jauh tentang asumsi Arnold di dalam benak. Memang benar Vildory akan begitu kepada orang yang menyakitinya. Membencinya bahkan Vildory mungkin tak ingin pernah menyapa. Rasanya memang Valta terlalu lembut kalau saja dia tak membenci manusia, terutama pihak akademi tentunya. Dikurung dalam jeruji dan tak diperbolehkan melihat dunia luar, padahal dia tak melakukan apa-apa. Menyiksanya tiap kali Valta melakukan kesalahan dan ingin lepas dari belenggu dan pihak akademi justru memberinya siksaan. Bahkan, binatang peliharaan pun akan menggigit tuannya yang senantiasa memberinya siksaan.
"Aku percaya kalau kakak membenci pihak akademi, tapi apa hubungannya denganku? Energi positif apa yang aku bawa?" tanya Vildory lebih lanjut.
"Kasih sayang! Kau yang senantiasa mendapat kasih sayang dan menyalurkan kasih sayang itu kepada Valta. Seakan energi positif itu mengusir energi negatif yang sudah tertanam lama di dalam diri Valta. Kau mengubahnya menjadi energi positif pula, maka dari itu Valta merasakan kehangatan yang selama ini tak pernah dia rasakan. Membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik dan mulai berprinsip untuk tidak menyakiti manusia, apapun yang terjadi. Hanya saja, Valta pernah berkata jika mereka menyakitimu, maka dia tak akan bisa memaafkannya. Jadi, kau adalah kuncinya agar Valta tak mengganti keinginannya!" terang Arnold rinci agar Vildory tak sulit untuk memahami.
Apa yang Arnold katakan memang ada benarnya. Valta bukan pribadi yang sebaik itu untuk melindungi orang-orang yang menyakitinya. Valta membenci mereka, terlebih saat mereka menyakiti orang terdekatnya. Seperti Arnold yang sering mengadu kesakitan saat pihak akademi mengujinya dengan alat tempur baru mereka. Rasa ingin membunuh itu selalu membubuh dalam dirinya, syukurnya selama ini dia masih bisa menahannya. Setidaknya, Arnold masih berada di sisinya, tanpa harus kehilangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/291736989-288-k365656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024