Seolah ditarik paksa oleh kenyataan, Vildory yang semula tertunduk hampir hilang kewarasan, kini memandang marah musuh di hadapan. Sihir yang Darknell gunakan juga tak lagi berfungsi. Vildory yakin, yang terakhir itu durasinya lebih dari dua menit, bukan seperti yang tadinya ucapkan. Pertempuran antara petarung dan hantu pun tampak dilanjutkan.
"Sialaann kauu!" teriak Vildory menerjang.
"Ah! Benar-benar keras kepala!" dengkus Darknell menghindari serangan, "Sepertinya memang harus dia yang dimusnahkan!" sambungnya menatap ke arah bangunan tertinggi.
Sadar dengan apa yang Darknell maksudkan, Vildory mencoba menahan. Tidak akan dia biarkan hantu itu menyentuh Valta. Cukup Ale saja yang dia ambil darinya, Vildory sendiri tentu belum tahu bahwa Ale masih hidup. Tentu saja dengan bantuan sihir petarung Xue yang entah apa.
"Tak kan kubiarkan!" pekik Vildory dengan wujud setengah iblisnya sudah membalut sebagian tubuh.
Baru Vildory hendak memproduksi darah beracunnya, ayunan kaki Darknell lebih dulu menghentikan. Menghantam Vildory jauh terpental. Kemudian, sepasang mata itu memandang Vildory remeh.
"Antony, apa kau yakin dia orangnya? Dia terlihat begitu lemah di mataku, kalian tidak sedang bercanda, kan?" tanya Darknell menatap ke salah satu tiang kokoh bangunan akademi.
Dari balik sana seseorang muncul dengan wajah kikuk. Dari namanya, semua orang di akademi pasti mengenali. Dia, petinggi akademi yang tugasnya melacak keberadaan hantu. Dia rupanya yang selama ini Pimpinan dan Noa waspadai. Tentang siapa pengkhianat yang duduk di kursi salah satu petinggi. Pantas saja Drag yang selama ini mengunjungi akademi tak diketahui. Jelas karena dia terdeteksi, namun pendeteksi itu sendiri yang memberinya izin tinggal di sini.
"Ahaha! Padahal aku sudah menyembunyikan energi keberadaanku!" cengir Antony, "Mengenai anak itu, tidak salah lagi! Dia benar-benar kuat dan pantas kaujadikan pengganti. Dia telah membunuh salah satu keturunan Allen. Bahkan, kekuatan sihirnya tidak ada yang mengetahui. Aku yakin sekali, dia lebih cocok jadi pemimpin pengganti!" sahut Antony percaya diri.
Mendengar celotehan itu, Vildory mengeram, "Benar-benar busuk!" ejek Vildory menatap Antony benci.
Rupanya, dengan Vildory yang dibuat seolah membunuh Noa, pihak musuh jadi mengira bahwa Vildory layak memimpin mereka. Tak Vildory sangka, ajakan yang Darknell tawarkan, rupanya adalah sebuah hasutan untuk menjadi pimpinan. Meskipun dia menawarkan menjadi pimpinan sekaligus, Vildory terlalu enggan. Menjadi salah satu dari musuh dan memimpin mereka, lebih baik Vildory mati sebagai pahlawan.
"Hei, ayolah! Jika kau menjadi hantu, kau bisa jadi pemimpin pasukan yang banyak itu. Kau bisa menguasai dunia, tak perlu sungkan!" bujuk Antony menawarkan pilihan konyol itu kepada Vildory.
"Tidak akan pernah aku menjadi salah satu dari kalian. Menjijikkan!" ketus Vildory.
Vildory pun mendekat ke arah Darknell, berniat menyerangnya kembali. Persis seperti dugaan, hanya dengan sekali sentakkan, Vildory sudah kembali terpental. Perbandingan kekuatan mereka terlalu kentara dan Vildory terlihat begitu menyedihkan.
Tak mau kalah hanya karena lelah terpental, Vildory kembali maju dengan brutal. Menyerang dengan serangan tak beraturan agar musuh tak bisa membaca serangannya. Membuat gerakan mata Darknell menari lincah. Mencari titik serangan Vildory yang sebentar lagi mengenainya.
Sesuai yang Vildory duga, Darknell mudah membaca gerakan lawan dan juga mudah menghindarinya. Kala serangan itu tak terbaca, Darknell sepertinya juga tak bisa menghindari. Terbukti dengan pelipis Darknell yang terkena tendangan Vildory tanpa bisa dia hindari. Alhasil, kepalanya tertoleh ke arah kanan, tapi tubuhnya tak bergerak sama sekali. Menandakan tendangan Vildory tak berarti apa-apa baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024