Tepat saat Vildory membenarkan jawaban, pria itu menyengir dan berbalik badan. Kembali menatap Vildory yang ketakutan dan sangat jelas minta dikasihani, seperti anjing kelaparan dan minta makan, jika dimisalkan.
"Mm ... begitukah? Setelah aku mengatakan sebuah kemustahilan, apa kau sedang berharap bisa memunculkan sebuah keajaiban?" tutur Bardan dan Vildory tak ragu untuk membenarkan, "Apa kau juga sudah siap dengan bayaran?" imbuhnya lagi.
Meski menyebalkan, Vildory tetap tak ragu untuk memberi anggukan. Apa yang kini Vildory nantikan, jelas hanya sebuah ketidakpastian, tapi Vildory masih menyanggupi untuk memberi bayaran. Tak terpikir olehnya kalau saja sebuah kemustahilan itu tak bisa menimbulkan keajaiban. Maka Vildory hanya akan dipertemukan dengan kegagalan dan harus tetap membayar sang Informan.
"Baiklah! Kukatakan padamu Galant bisa disembuhkan itu, aku bisa menjamin kesembuhannya. Hanya saja sebuah kemustahilan itu karena yang bisa menyembuhkannya hanyalah Valta. Orang yang memiliki kemampuan sama seperti Inora! Sekarang kau mengerti bukan, kenapa aku menyebutnya kemustahilan?" terang pria itu.
Tak perlu berpikir panjang, Vildory bisa mengerti maksud dari ucapan pria itu. Sama seperti Arnold beberapa tempo lalu, yang mana Valta bisa menyedot habis racun dalam tubuh Arnold dengan durinya. Informasi yang seharusnya bisa Vildory pecahkan sendiri, justru harus dia bayar. Membuat dia merutuki betapa bodohnya dia.
Jelas sekarang kenapa informasi itu adalah sebuah kemustahilan, sebab Valta jelas tak akan bisa menggunakan durinya untuk menyembuhkan Galant. Disamping karena Valta dalam kurungan, juga dengan Galant yang tidak mungkin bisa dibawa ke tempat Valta berada. Terlebih lagi, sihir petarung juga tidak bisa digunakan oleh orang lain selain pemiliknya. Jadi, jika Vildory meminta beberapa duri Valta, dia tetap saja tidak akan bisa menggunakan.
Memikirkan kemustahilan tersebut, Vildory hanya mampu menundukkan kepala. Apa pun cara yang dia pikirkan, semuanya hanya bertemu dengan jalan buntu saja. Tak ada celah yang bisa dia harapkan.
"Jadi, apa bayarannya?" tanya Vildory lesuh.
"Tak menemukan jalan? Atau kau hanya mudah menyerah?"
Vildory menggeleng, semuanya tak bisa Vildory jadikan jalan keluar. Harapannya semoga identitasnya tak terbuka dengan cepat. Dengan begitu, hal yang harus Vildory pikirkan hanya cara melarikan diri. Tentu saja, juga dengan membawa Valta ke luar. Bahkan dengan cara keji sekalipun akan Vildory lakukan.
"Jika kau sudah menyerah seperti itu, aku ragu bayarannya bisa kau lunasi!"
"Katakan saja! Jangan memperlambatku!" keluh Vildory karena jika tak memberi bayaran dari ucapan Bardan, Vildory ragu kalau saja Bardan membocorkan identitasnya. Kalau benar begitu, memikirkan cara kabur, dia tak akan punya kesempatan.
Terdengar lenguhan lemah dari Ahli Medis itu. "Bayaran yang kuinginkan adalah sebuah tuntutan agar kau bisa berhasil membebaskan Valta dari belenggunya! Jika kau menyerah begitu mudah, apa kau benar-benar bisa melunasi bayarannya?" kata Bardan membuat Vildory mendongak cepat.
"Kenapa?" tanya Vildory.
Aneh saja rasanya orang asing menukar informasi seperti itu dengan balasan yang jelas tak menguntungkan baginya. Hal itu tak bisa diterima akal sehat Vildory, sebab permintaannya terlalu aneh, mengingat dia yang jelas-jelas bukan siapa-siapa.
"Alasannya, ya? Mudah saja, itu karena aku tak ingin menyakitinya lebih banyak lagi! Entah sudah berapa obat penenang yang kubuat dari tanganku ini untuk menenangkan Valta! Asal kau tahu saja, obat penenang Valta tidak sama dengan obat penenang untuk para petarung, alasannya sudah jelas karena dia berbeda. Meski bukan aku yang menembakkan obat padanya, tapi tetap saja aku yang menyakitinya! Aku juga tidak bisa menjamin seberapa banyak lagi obat yang harus kubuat. Sudah cukup rasanya!" aku Bardan dengan menatap kedua tangannya. Membayangkan berapa banyak obat penenang yang telah dibuat oleh tangannya, membuatnya seolah tersayat oleh perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024