Sampai pada tempat yang Ale yakini hanya ada dia dan Vildory, Ale langsung melempar Vildory sampai punggungnya membentur dinding bangunan akademi. Mencacinya hingga Vildory tak mengerti sama sekali apa yang Ale buncahkan sedari tadi. Kepalanya kini dipenuhi oleh kebingungan yang membumbung tinggi. Sampai rasanya kepala Vildory mau pecah, untung saja tidak terjadi.
"Vildory jawab aku! Kau masih membutuhkanku atau tidak?" teriak Ale karena Vildory sama sekali tak menanggapi.
"Apa?" tanya Vildory pelan dan terlihat tak minat.
"Hah? Kau sedari tadi tak mendengarkanku, ya? Kubilang kau masih membutuhkanku atau tidak? Kalau tidak, aku pergi dan urus masalahmu sendiri!" ketus Ale menggeram marah.
Vildory menatap nanar ke arah Ale. "Tentu saja aku masih membutuhkanmu!" jawabnya.
"Kalau begitu bergantunglah padaku! Panggil namaku! Jangan bertindak sendirian! Sudah kubilang bukan, aku akan terus membantumu! Tapi, kalau kau terus membulatkan punggungmu padaku, bagaimana caraku membantumu, hah? Aku tahu kau terluka, kau ingin segera pulang dan membawa Valta, tapi tolong anggap aku ada! Kau pikir memandang dari belakang itu menyenangkan? Tidak, Vil. Sudah cukup, sudahi perbuatan konyolmu itu! Jangan melukai dirimu lebih jauh lagi!" erang Ale, berteriak dengan suara parau, pun ditemani dengan wajah yang terlihat tidak baik-baik saja.
Iya! Sepertinya Vildory sudah lupa bahwa dia masih punya Ale sebagai penyanggah. Entah sudah berapa lama Vildory membulatkan punggungnya dan bergerak seorang diri saja. Bahkan, hal itu sudah terjadi tak lama setelah peringkat enam didapatnya. Selain karena misi yang sering menghampiri, juga karena Vildory sendiri yang lupa menolehkan kepala. Terus menatap ke depan di mana tujuannya berada, tanpa mengingat bahwa di belakangnya ada seseorang yang Vildory lupa setelah dulunya sempat Vildory jadikan sebagai tameng.
"Sudah cukup! Hentikan kegilaan ini, Vil! Sudah cukup!" lirih Ale meraup kasar wajahnya dan berusaha menghentikan amarah.
Terdiam beberapa saat, Vildory meluruhkan dirinya yang masih bersandar pada dinding. Menyembunyikan wajah dibalik lutut dan kemudian terdengar dia merutuk.
"Tidak ada cara lain lagi! Hanya dengan menjadi peringkat satu aku bisa menyelamatkannya! Aku tidak ingin dia tersiksa lebih lama lagi, sudah lebih dari satu tahun aku di sini, tapi kenapa aku belum juga bisa membawanya pergi? Apa saja yang sudah kulakukan sejauh ini? Tidak ada, Al. Tidak ada!" erang Vildory menautkan semua jari di atas kepala yang tertaku.
"Masih ada cara!" aju Ale mendekatkan diri pada Vildory.
Berjongkok di hadapannya untuk menyentuh bahu Vildory dan meremasnya agar Vildory menatapnya. Meyakinkan Vildory bahwa menyelamatkan Valta masih ada cara lain. Tak perlu Vildory menghabiskan banyak darah lagi dalam pertarungan merebut singgasana utama.
Mendongakkan kepala, Vildory bertanya, "Ba--bagaimana caranya?" tanya Vildory penuh harapan.
"Kau harus menunggu sampai umur Valta genap dua puluh tahun! Di saat dia menjadi manusia seutuhnya dan kau mungkin bisa menghancurkan sihir penghalang dari luar!" terang Ale meski yakin Vildory masih membutuhkan penjelasan lebih.
"Di saat Valta lahir, dia lahir dengan wujud manusia biasa! Berulang kali pun pihak akademi mengecek kemampuannya, tapi tetap saja dia dinyatakan manusia biasa. Namun, semua berubah setelah hari berikutnya, kedua bentuk setengah dari orang tuamu menyatuh dalam tubuhnya. Bahkan wujudnya pun berbeda dari bentuk manusia. Hal serupa terjadi lagi setelah Valta berumur lima tahun, dia utuh kembali menjadi manusia dan lupa bahwa dia adalah monster yang ditakuti! Begitu seterusnya sampai lima tahun umurnya bertambah! Dan kemungkinan di usianya yang ke dua puluh, dia akan mengalami hal yang sama. Melupakan wujud monsternya dan bertingkah layaknya manusia. Hanya di saat umurnya bertambah lima tahun dia bisa merasakan bagaimana rasanya makanan yang bahkan saat berwujud monster dia tidak pernah memakannya, Arnold yang memberitahukannya! Dia bahkan tak pernah makan apa-apa semenjak dalam wujud monster, hal ini Valta sendiri yang mengatakannya." terang Ale.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024