Rasanya seperti mimpi saja, duduk di dalam ruangan yang sangat besar dengan 192 peserta menduduki bangku. Padahal ujian masuk SMA sudah pernah Vildory lakukan dan sudah dinyatakan lulus. Namun, bertepatan dengan hari masuknya dia ke sekolah yang diinginkannya itu, dia justru harus kembali mengulang ujian untuk masuk sekolah lain. Ujiannya pun sedikit berbeda dari ujian masuk SMA yang pernah dilaluinya.
"Karena pengambilan lot kita berdekatan, jadi tempat duduknya juga berdekatan, ya?!"
Vildory menoleh langsung ke arah suara. Ya, Vildory tidak akan lupa dengan orang yang tadi mengatakan dirinya akan gagal. Peserta dengan lot 73 berbicara tanpa menoleh seperti sebelumnya. Vildory hanya menggertakkan giginya karena malas berdebat dengan orang di sebelah. Di dalam hati Vildory kembali merapalkan banyak umpatan agar kegagalan diterima oleh lot 73 tersebut. Begitulah kebiasaan seorang Vildory, mengumpat seseorang yang tidak disukainya di dalam hati. Karena kalau Vildory mengungkapkannya dengan kata-kata, Vildory tidak yakin dirinya akan baik-baik saja. Mengingat dirinya sendiri yang selama ini tidak pernah bertengkar dengan kawan seumurannya. Itu disebabkan oleh Vildory sendiri yang kurang terbiasa dengan perkelahian. Bahkan, pemuda itu sepertinya tidak pernah sekali pun mendapat pukulan. Cukup tahu saja, pemuda itu sedikit lemah dan orang-orang pastinya akan enggan mengganggunya. Sebaliknya, selama masa sekolah, Vildory mendapatkan banyak teman yang jarang sekali melakukan perkelahian. Boleh dikatakan Vildory anak teladan dan teman yang dimilikinya pun pastinya bukan anak-anak bandel yang tahunya hanya bermain dan berbuat keonaran. Meski teladan, tapi Vildory masuk kategori anak yang juga lemah dalam hal pikiran.
"Perhatian! Isi formulir yang ada di hadapan kalian dengan lengkap! Setelahnya kumpulkan ke depan!" teriak penguji yang duduk di hadapan. Tanpa menggunakan alat bantu pengeras suara pun suaranya sudah mampu didengar seisi ruangan.
Vildory pun menundukkan kepala, membalikkan kertas putih di atas meja yang berisikan formulir yang wajib diisi. Di sana pun tersedia bolpoin yang terselip pada kertas bagian kiri. Tanpa ragu, Vildory mulai menuliskan nama pada kolom yang tepat dengan hati-hati. Akan bermasalah nantinya kalau Vildory salah tulis karena tak disediakan penghapus ataupun formulir cadangan di sini.
Sebelum itu, matanya tertuju pada kop formulir yang bertuliskan 'FORMULIR UJIAN MASUK SMA ELVALON'
"Heeeeeee? SMA Elvalon? Bukankah itu SMA ternama yang tempatnya sangat privasi?" ucap Vildory tak percaya.
SMA Elvalon adalah SMA yang dikenal dengan privasinya yang terjaga. Tak ada yang tahu di mana lokasi pasti SMA yang setiap tahunnya menghasilkan anak-anak yang luar biasa. SMA yang katanya didirikan sekitar tujuh puluh tahun lalu dan hanya pemerintah dan pegawai di sana saja yang tahu lokasinya. SMA yang katanya juga penghasil para konglomerat yang tersebar diberbagai belahan dunia. SMA khusus untuk anak-anak yang mempunyai kemampuan luar biasa dan terjamin hidupnya. Banyak yang mengira SMA itu didirikan pada suatu tempat yang terpencil dan tidak bisa dicapai oleh jaringan atau koneksi mana pun.
"Berisik!" kesal dia yang berada di sebelah kiri Vildory.
Vildory menutup mulutnya cepat. 'Ayah, Ibu! Aku mencintai kalian! Meskipun kalian membohongiku dengan alasan akademi sihir, aku tetap mencintai kalian. Lihat saja, akan kubawakan kalian uang yang banyak dan menjadikan keluarga kita salah satu keluarga terkaya di dunia!' batin Vildory, senang bukan main.
Tentu saja, SMA yang katanya hanya menerima siswa jalur undangan dan dari keluarga tertentu saja, sekarang Vildory akan memasuki SMA itu juga. Akan menjadi sejarah baru baginya untuk menjadikan nama keluarganya dikenal di penjuru dunia. Yang tak bisa Vildory pikirkan hanya kenapa orang tuanya membohonginya. Padahal jika diberitahu dari awal, Inora tak harus berlutut meminta padanya. Karena jika dimasukkan ke SMA Elvalon, sudah pasti Vildory akan langsung menerimanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/291736989-288-k365656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Para Petarung
FantasyTentang sebuah akademi, di mana para petarungnya harus siap mati dalam menjalankan misi, atau mati di tangan rekan sendiri. Star : 21 Maret 2023 Finish : 11 April 2024