48

111 10 2
                                    

Lompatan waktu terasa begitu cepat. Kini, Vildory sudah naik tingkat. Bertemu dengan petarung baru dan berpisah dengan petarung tingkat lima yang sudah lulus, meski ada juga yang gugur. Vildory kini juga sudah sering mendapat misi ke luar akademi. Sebagai peringkat enam, pastinya Vildory sering ditunjuk sebagai pemimpin dalam sebuah misi. Membuatnya tumbuh sebagai pemuda dewasa dan mulai pandai dalam memimpin seniornya sendiri. Meski terkadang pula Vildory sering jatuh karena batu ganjalan dari orang yang tidak terima berada di posisi bawah, namun hal itu sama sekali tak membuatnya gentar. Sudah cukup rasanya menjadi petarung berpemikiran bodoh dan tak berpikir dalam tindakan. Kini, Vildory sudah menjadi pribadi yang bisa disebut pantas sebagai pemegang sepuluh besar.

Bahkan, sekarang Vildory sudah mahir dalam memainkan api, meski baru dua minggu ini dia bisa mengusai dengan benar. Membakar semangat juangnya yang membuat peringkat empat dan lima merasa terancam. Namun, tidak dengan peringkat satu sampai tiga. Mereka seolah tak melihat adanya ancaman dari kedudukan mereka. Berlaku sama seperti sebelumnya dan mereka bahkan terlihat menganggap Vildory masih peringkat rendah. Rasanya jadi sedikit menyebalkan, kembali lagi pada bait awal, Vildory sama sekali tak gentar.

Sementara Galant, dia masih terlihat seperti biasa, takut kepada siapa saja, meski orang lain juga takut padanya. Namun, hal yang berbeda adalah suara. Seperti yang pernah Valta kata, Galant kini tak bisa bersuara. Menjawab perkataan orang lain lewat tulisan saja. Namun, sama sekali tak terlihat di wajahnya kebencian pada Vildory. Tak seperti petarung lainnya yang merasa terancam, Galant bahkan tak sekali pun menunjukkan tatapan tajam. Entah dari apa hati pemuda itu diciptakan, sehingga tak bisanya dia berbicara tak dia permasalahkan.

Sementara posisi Galant menjadi peringkat tujuh, sampai pada peringkat dua puluh tiga yang mengalami penurunan pada waktu itu, sebagian dari mereka menatap Vildory dengan kebencian. Sampai sekarang peringkat di akademi hanya sedikit mengalami perubahan. Peringkat satu sampai lima belas sama sekali tak ada perubahan, termasuk Ale yang mengalami satu angka penurunan dari tiga belas menjadi empat belas. Alasannya tentu saja karena Vildory mengambil peringkat enam dan menggeser Ale tanpa sengaja.

Awalnya Vildory pikir yang paling tidak terima dengan naiknya peringkat dia adalah Galant dan Nigi. Namun keduanya ternyata langsung dipatahkan. Sebab Galant tak begitu mempermasalahkannya, entah karena takut atau ada alasan lain. Lalu, Nigi. Vildory kira dia akan membenci Vildory karena menyingkirkannya dari peringkat sepuluh besar, ternyata dia masih sama seperti biasa. Jarang menampakkan diri dan bahkan Vildory pernah beranggapan bahwa dia sudah menjadi hantu untuk bergabung bersama mereka. Namun, tentu saja itu tidak benar karena jika itu terjadi, maka semua penduduk akademi pasti akan mengetahui.

Jika membahas tentang tingkat satu, sepertinya tak ada ancaman. Lima belas orang yang lulus tak begitu mengerikan. Tentunya akan ada yang menonjol, tapi sama sekali tak membuat senior mereka ketakutan. Belum tentu juga untuk kedepannya, siapa yang tahu tentang perubahan. Mungkin saja ada satu di antara mereka yang mengambil peringkat satu dengan mudah, atau bisa saja ada satu di antara mereka yang berhasil mendapatkan cara membasmi hantu dengan mudah. Mungkin saja, bukan?

Lalu, tentang tujuan Vildory sendiri, Vildory masih melanjutkan impian. Berupaya merebut peringkat teratas dan mendapatkan sebuah permintaan yang akan dikabulkan. Sejauh ini, Vildory telah menantang Noa sebanyak tiga kali dan tentu saja Vildory selalu dikalahkan. Sulit untuk mengatakan, tapi jujur saja kemampuan Noa jauh dari jangkauan.

Kini, tantangan kembali Vildory suarakan dan seperti biasa, Noa selalu mengiyakan. Menerima setiap tantangan yang Vildory ajukan dan bersiap mamatahkan semangat Vildory yang begitu besar.

Pertarungan kini sedang dilangsungkan dan Vildory sudah dibuat kewalahan. Ke mana pun dia bergerak, jaring laba-laba Noa selalu menjebak. Meski trik yang Vildory lakukan sudah bervariasi, namun gerakannya selalu mudah Noa ikuti. Mengikatnya, membuatnya tersandung, bahkan membuat Vildory tergores dalam, jika mendapat desakan.

Akademi Para PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang